Contek Cara Mama Ini Latih Disiplin Anak
Kalau di China ada Tiger Mom yang memiliki pola mendidik ‘kejam’, di Jakarta ada Vita yang cukup dikenal sebagai ‘mama tega’ di antara teman-temannya karena berbagai teknik pengasuhan anak yang ia terapkan selama ini.
Bukan karena ia memukul anaknya dengan rotan ataupun mengurung di kamar ketika mereka nakal, tapi karena Vita bersikap konsisten pada 2 putrinya sejak mereka bayi. Ketika para Mama saling berbagi pengalaman dan keluhan tentang pengasuhan anak mereka, Vita selalu muncul dengan kisahnya yang bagi beberapa mama lain cukup sulit diterapkan karena tidak tega. Apa saja itu?
Berbeda dari temannya yang kerap mengeluhkan bayinya suka menggigit saat menyusu, hal itu tidak dialami Vita. Saat kedua putrinya masih bayi, Vita sudah bicara pada mereka bahwa payudaranya hanya boleh untuk menyusu. Kalau bayinya mulai menggigit, ia akan menghentikan kegiatan menyusu, meskipun putrinya menangis.
Temannya pun berkomentar, "Aduh, saya kok nggak tega ya, kan mereka masih bayi." Namun, bagi Vita, tidak tega bukan alasan untuk membiarkan bayinya menjadi ‘bos pembuat aturan’.
Selain itu, Vita juga punya trik mendisiplinkan anaknya saat duduk di carseat. Ia tidak pernah mentoleransi anaknya yang rewel duduk di carseat. Sebagai Mama yang bertugas mengantar jemput anak ke sekolah yang berjarak hampir 1 jam saat macet, Vita ‘sanggup’ membiarkan anaknya menangis sepanjang perjalanan yang ingin keluar dari carseat.
Sementara Mama lain mungkin akan menepi dan membiarkan anaknya keluar dari carseat sejenak, tapi tidak dengan Vita. Baginya carseat dibuat untuk keselamatan. Tidak ada toleransi untuk hal itu. Suka atau tidak, anaknya harus duduk di tempatnya sepanjang perjalanan.
Berhenti di tengah jalan juga bukan pilihan di tengah macetnya Jakarta. Menurut Vita, hal itu justru membuat anak manja karena protesnya diakomodasi. Memang butuh waktu dan banyak airmata, namun akhirnya kedua anak Vita belajar untuk tertib di mobil dan sekarang Vita bisa mengemudi mobil dengan tenang.
Picky Eater pun tidak ada dalam kamus Vita. Ia akan menghidangkan makanan di jam tertentu dengan menu yang ia tentukan. Jika anaknya tidak suka dan tidak mau makan, ia tidak akan berlama-lama merayu mereka atau memberi menu pengganti.
Jika Mama lain tidak tega membiarkan anak mereka lapar, tidak dengan Vita. Baginya, anak harus tahu siapa yang membuat aturan makan dan itu adalah orang tua. Pada saat anaknya lapar, mereka tidak ada pilihan untuk ‘akhirnya’ mengonsumsi makanan yang disediakan Vita.
Ia juga memiliki teknik mujarab untuk mengenalkan makanan baru pada balita. Berbeda dari saat bayi, balita lebih pandai memutuskan apa yang ia akan makan. Vita menyiasatinya dengan mengenalkan makanan baru ketika anak-anaknya lelah dan lapar. Biasanya setelah les berenang di sore hari. Ia tidak akan memberi camilan apapun setelah berenang (anak-anak hanya diberi minum air putih).
Pada jam makan malam barulah ia kenalkan makanan sehat baru, apakah itu ikan (biasanya pada sushi atau sashimi) dan aneka sayuran. Dan, ternyata ia berhasil mengenalkan anaknya variasi makanan.
Bagaimana dengan Anda, Ma, punya pengalaman yang sama atau berbeda dari Vita? Share di kolom comment ya! (Penulis: Fina Khairaty/Foto: dok Feminagroup)