FDII 2023: Merayakan Perjalanan Cerita melalui Budaya Dongeng
Festival dongeng internasional Indonesia 2023 menghadirkan banyak pendongeng dari luar negeri, di antaranya berasal dari Amerika Serikat, Singapura, India, dan masih banyak lagi. Dok. FDII
Budaya Indonesia adalah mahakarya yang tercipta dari ribuan tahun sejarah. Tarian tradisional yang memukau, upacara adat yang khas, seni rupa yang mencerminkan jiwa kreatif masyarakat, dan budaya bertutur yang menyampaikan banyak cerita menarik yang sampai saat ini masih terpelihara, semuanya menyatu dalam kehidupan sehari-hari.
Budaya Indonesia bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga kunci identitas yang menentukan masa depan Indonesia dengan kekayaan budaya dan warisan
dongengnya. Hal ini yang menginspirasi Festival Dongeng Internasional Indonesia 2023 mengangkat tema Perjalanan pada Festival Dongeng Internasional Indonesia (FDII) tahun ini, karena perjalanan menyelami budaya Indonesia merupakan salah satu cara memelihara budaya itu sendiri, terutama budaya berturur. FDII 2023 pun dilangsungkan pada 24 hingga 26 November lalu di Perpustakaan Nasional Indonesia dan Perpustakaan Jakarta. Acara tahunan persembahan Ayo Dongeng Indonesia ini merupakan acara tahunan yang sudah berlangsung sejak tahun 2013 yang bertujuan memperkenalkan dongeng kepada keluarga Indonesia.
Pada perhelatan kesebelas ini, Ayo Dongeng Indonesia bekerjasama dengan berbagai instansi pemerintah, di antaranya dengan Kementerian Pendidikan Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Perpustakaan Nasional RI dan dukungan , Perpustakaan Nasional Indonesia, dan Perpustakaan Jakarta.
Dibuka oleh Restu Gunawan, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kemendikbudristek RI, FDII diharapkan menjadi ajang memperkenalkan nilai-nilai melalui dongeng dan juga menjadi literasi budaya pada anak-anak.
Berlangsung sangat meriah dan dihadiri ratusan anak-anak yang mencintai dongeng Indonesia juga internasional, acara ini mendatangkan ratusan pendongeng dari dalam dan luar negeri. Termasuk di antaranya: Alicia Dongjoo Bang dari Korea, Alla Lebedeva dari Rusia, Ethnotec dari Amerika Serikat, Rani Kanna dan Kalah Rajesh dari Singapura, PM Toh dari Indonesia, Tania Putri, dan MAN (Kak Rival Hilman). Masing-masing membawa keunikan dan kekayaan cerita dari negara asal mereka, menciptakan pertemuan budaya dan keindahan yang tak terlupakan.
“Harapan kami cerita-cerita yang dituturkan dapat menjadi bagian dari perjalanan memori keluarga Indonesia dalam memelihara budaya literasi keluarga melalui seni bertutur lisan,” ungkap Tiwi, Ketua Komunitas Ayo Dongeng Indonesia.
Festival Dongeng Internasional Indonesia tahun ini digelar bersamaan dengan Federasi Pendongeng Asia yang ke-3 (sebelumnya di Singapura & India). Sehingga memberikan kesempatan untuk Ayo Dongeng Indonesia mempromosikan budaya kepada pendongeng dari luar negeri. Terutama pada sesi Storytelling Showcase Ramayana.
Pertunjukan Ramayana menjadi pertemuan dua budaya dari satu akar kisah yang selaras. Kolaborasi budaya antara Indonesia dan India diharapkan dapat memperkaya kedua negara dengan pertukaran seni, musik, dan tradisi, menciptakan ikatan yang kuat. Hal ini juga dapat mempromosikan pemahaman lintas budaya, dan toleransi.
Tak ketinggalan FDII 2023 juga dimeriahkan penampilan kelompok-kelompok musik untuk anak serta public figure dan komunitas dongeng serta relawan Ayo Dongeng Indonesia yang mengajak hadirin bergembira bersama. Juga dilakukan peluncuran buku Laskar Rempah; Kayu Ajaib Batang Merangin, yang merupakan salah satu usaha Laskar Rempah untuk meningkatkan eksistensi Jalur Rempah yang merupakan warisan budaya dunia tak benda.
Selama panggung dongeng berlangsung juga dilengkapi juru bahasa isyarat, sehingga teman-teman tuli bisa menikmati dongeng – dongeng yang
dibawakan para pendongeng.
“Harapan kami cerita-cerita yang dituturkan dapat menjadi bagian dari perjalanan memori keluarga Indonesia dalam memelihara budaya literasi keluarga melalui seni bertutur lisan,” tutup Kak Tiwi.
Topic
#festivaldongengindonesia #dongengindonesia #FDII2023 #ayodongengindonesia