Materi Keuangan Dasar untuk Anak: Kebutuhan, Bukan Keinginan
Anak-anak masih memiliki keterbatasan dalam mengelola apa yang mereka ingikan. Banyak anak yang tidak bisa dihentikan saat menginginkan sesuatu di toko mainan. Mereka akan berteriak dan tantrum.
Pilihan reaksi orang tua adalah segera memberikan apa yang mereka inginkan atau meredakan tantrumnya dan berusaha membicarakan tentang apakah mereka hanya sekadar menginginkan atau membutuhkan benda tersebut.
Mengajarkan anak untuk membedakan kebutuhan dan keinginan adalah materi edukasi finansial dasar, lho. Ini adalah hal pertama yang perlu diperkenalkan kepada anak. Anak-anak yang terbiasa mengidentifikasi dua area tersebut, akan tidak mudah terjerumus menjadi orang dewasa yang konsumtif kelak.
Untuk mengajarkannya, Anda bisa mengajak mereka melihat-lihat majalah bersama sambil membicarakan adakah benda-benda di halaman-halaman tersebut yang merupakan kebutuhan keluarga. Anda juga bisa mengajaknya berbelanja ke supermarket dan memintanya mengidentifikasi mana yang kebutuhan dan mana yang hanya sekadar keinginan.
Journal of Central Banking Theory and Practice menunjukkan bahwa anak-anak yang belajar tentang uang sejak dini lebih memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuan finansial mereka di masa dewasa. Mereka lebih siap menerapkan ilmu yang mereka dapat di masa anak-anak.
Jangka Panjang
Walaupun masih kecil, anak-anak juga perlu tahu bahwa kebutuhan itu ada yang jangka pendek dan jangka panjang. Mereka bisa saja memiliki uang untuk membeli kebutuhan mereka saat ini. Namun, mereka juga perlu menyisihkan sebagian untuk kebutuhan yang lebih besar di jangka panjang.
Bantu mereka membuat daftar kebutuhan jangka panjang dan kemudian bantu mereka merumuskan formula tabungan, misalnya harus berapa rupiah per minggu atau per bulan. Anak-anak yang terbiasa memiliki daftar kebutuhan akan lebih terorganisasi dalam menyusun rencana keuangan di saat dewasa.
Menambah Jumlah Uang yang Dimiliki
Tanamkan pada mereka bahwa uang yang mereka peroleh bisa bertambah kalau mereka melakukan investasi. Misalnya, Anda bisa menyarankan mereka menggunakan sebagian uangnya untuk dijadikan modal usaha snack atau kerajinan yang mereka buat sendiri.
Anak-anak yang mengenal kebajikan ini sejak dini pada masa dewasa akan cenderung lebih punya cara yang beragam untuk mewujudkan financial freedom.
Baca juga:
3 Pengetahuan Dasar Anak Belajar Mengelola Uang
Mengapa Literasi Keuangan Penting Dikenalkan pada Anak Sejak Dini?
Trik Ajarkan Literasi Keuangan Sesuai Usia Anak
LTF
FOTO: FREEPIK