Akhirnya Puber, Ini 5 Masalah Kulit yang Bisa Dialami Anak Mama
Pubertas adalah proses alamiah di mana tubuh seorang anak mengalami transisi ke tubuh dewasa. Umumnya, pubertas terjadi pada rentang usia 10-16 tahun. Pada masa tersebut, ada beberapa perubahan bentuk tubuh yang dialami seorang anak, termasuk perubahan pada kondisi kulit.
Apa saja perubahan dan masalah kulit yang bisa dialami seorang anak ketika memasuki pubertas?
1. Kulit Berminyak
Dalam IG Live Milennial Parents Academy Parenting Indonesia, dr. Kardiana P. Dewi, Sp.KK, Dokter Spesialis Kulit & Kelamin mengatakan, “Yang terjadi di masa pubertas adalah produksi hormon meningkat, melonjak.” Hal itu dijelaskannya dapat menyebabkan produksi sebum atau minyak yang juga ikut meningkat.
Nah, kulit yang berminyak ini bisa menyebabkan anak merasa tidak nyaman karena wajahnya terlihat berkilau dan terasa lengket.
2. Jerawat
Pernah dengar, kan, kalau jerawat adalah tanda seorang anak mengalami puber? Nah, sebetulnya, keduanya memang ada kaitannya, Ma, Pa. Meningkatnya produksi minyak di kulit wajah anak-anak dapat menyebabkan jerawat lebih rentan muncul. Karena, pori-pori jadi tersumbat.
Tidak sedikit anak-anak dalam masa pubertas yang akhirnya harus berhadapan dengan masalah jerawat. “Jerawat sangat jadi problem, mulai dari ringan, sedang sampai berat. Dan itu bisa bikin dia sangat insecure,” ujar dr. Dewi.
3. Folikulitis
Tak hanya di wajah saja, ada kalanya bintil yang biasanya berbentuk putih kecil juga muncul di sekitar rambut. Umumnya, bintil ini cukup gatal dan menyakitkan. Dokter Dewi menjelaskan bahwa ini juga terjadi lantaran produksi minyak di area kulit kepala. “Keringatan di rambut juga bisa bikin ada jerawat. Orang tahunya ini jerawat. Padahal bukan jerawat, tapi folikulitis,” ujarnya. Folikulitis tersebut juga bisa meradang.
4. Eksem Ketombe
Pada anak-anak yang berkulit sensitif, menurut dr. Dewi, bisa muncul eksem ketombe atau yang disebut juga dengan dermatitis seboroik. “Ada yang seperti merah-merah atau kering.” Ini bisa terjadi di sekitar kepala dan juga pada area wajah. “Jadi, tiap dia stres, atau tiap dia cuci muka kebanyakan, bisa muncul,” ujarnya.
5. Lebih Mudah Berkeringat
Dokter Dewi juga menjelaskan, karena kelenjar yang aktif, tubuh anak juga akan lebih mudah berkeringat. Kelenjar keringat yang disebut dengan kelenjar apokrin yang terdapat di area lipatan seperti ketiak memproduksi keringat yang dituturkan oleh dr. Dewi mengeluarkan sekret yang baunya khas. “Ini juga bikin anak insecure,” ujarnya.
Perbedaan Masalah Kulit pada Anak Laki-laki dan Perempuan
Secara umum, kulit menjadi lebih berminyak adalah masalah utama yang dihadapi anak saat pubertas, baik bagi anak laki-laki atau perempuan. Akan tetapi, masalah tersebut bisa lebih berat pada anak laki-laki. Dokter Dewi menjelaskan bahwa peningkatan hormon androgen dan testosteron pada anak laki-laki lebh tinggi. Hal ini menyebabkan produksi sebum mereka juga lebih banyak dibandingkan dengan anak perempuan.
“Dan, karena biasanya teksturnya lebih tebal dan rambutnya lebih besar-besar, otomatis problem di area-area berminyak dan berambut akan lebih terasa,” ujarnya.
Dampingi Mereka
Masalah kulit di tengah emosi mereka yang jadi naik turun juga karena lonjakan hormon bisa membuat mereka merasa tidak percaya diri. Tugas orang tua pada masa ini adalah memberikan informasi pada anak bahwa itu semua adalah hal yang normal untuk dihadapi.
Di samping itu, orang tua juga perlu mengajarkan personal hygiene yang berbeda dengan sebelumnya. Mereka harus membersihkan wajah sebelum tidur, membersihkan area lipatan lebih baik, serta menggunakan sunscreen untuk melindungi kulitnya.
Apa saja personal hygiene yang bisa diajarkan setelah anak mengalami pubertas, bisa Mama-Papa pelajari di sini.
Baca juga:
4 Strategi Mendisiplinkan Anak Praremaja
Anak Praremaja Pacaran, Orang Tua Lakukan 3 Hal Penting Ini!
Anak Laki-laki Lebih Mungkin Ingin Mencoba Pacaran
Anak Punya Media Sosial, Ajarkan 6 Hal Ini
LTF
FOTO: SHUTTERSTOCK
Topic
#usiasekolah #kesehatan #perawatananakpraremaja