3 Masalah Kulit yang Sering Dikeluhkan Selama Pandemi
Selama pandemi, apakah Anda mengalami perubahan di kulit, Ma? Kalau iya, Anda tidak sendirian. Ternyata masalah ini tidak dialami oleh satu atau dua orang saja. Menurut dr. Mohammad Yoga Adi Waskito, SpDV, spesialis kulit dan kelamin Klinik Bamed Bintaro, pandemi COVID-19 ini membawa perubahan pada perilaku kita, seperti keharusan menggunakan masker, lebih sering mencuci tangan dan mandi dengan sabun antiseptik, sering menyemprotkan hand sanitizer, berjemur yang lebih optimal, serta hobi-hobi baru di bawah sinar matahari seperti olah raga dan berkebun.
Lebih lanjut dr. Yoga mengemukakan, “Pada masa pandemi ada tiga masalah kulit yang sering terjadi, yaitu dermatitis atau eksem, maskne atau jerawat akibat pemakaian masker dan kulit kusam akibat cara berjemur yang salah.”
Nah, kalau Mama mengalami yang mana?
Yuk, kita ketahui satu persatu lebih lanjut.
1. Dermatitis/Eksem
Ada beberapa jenis dermatitis, salah satunya dermatitis atopik. Dermatitis atopik merupakan peradangan pada kulit dengan gejala seperti ruam kemerahan, kulit terasa gatal, kering, dan bersisik yang sering terjadi pada masa anak-anak. Masalah kulit ini cenderung bersifat kambuhan dan kronis. Dermatitis atopik disebabkan masalah genetik, makanan, serta aeroalergen seperti bulu kucing atau tungau debu di rumah.
Keadaan ini bisa bertambah parah di masa pandemi karena kebiasaan mandi yang lebih sering. Hal itu membuat kulit menjadi lebih kering dan merusak struktur kulit sehingga dapat menyebabkan proses peradangan lebih lanjut.
Selain itu, ada juga dermatitis kontak yakni masalah iritasi yang terjadi akibat paparan bahan kimia atau alergen tertentu seperti sabun, deterjen, cairan pembersih, pewarna, pewangi, produk make up, atau perhiasan. Dokter Yoga mengatakan bahwa tingkat keparahannya bisa bertambah karena di masa pandemi ini kita sering mencuci tangan menggunakan hand sanitizer yang berbasis alkohol.
Baca juga: Cairan Pembersih Rumah untuk Ibu Hamil
Beberapa eksem butuh waktu panjang untuk ditangani dan sulit sembuh. “Cara terbaik untuk menghindari eksem kambuh kembali adalah dengan mengenali faktor pencetusnya,” ujarnya.
Tip mencegah kulit kering akibat sering mencuci tangan:
- Cuci tangan dengan sabun minimal 20 detik.
- Keringkan tangan setelah mencucinya dan segera pakai pelembap.
- Bila menggunakan hand sanitizer, pastikan menggunakan pelembap juga setelahnya.
Baca juga: Hemat! Manfaatkan 7 Pelembap Kulit dari Bahan Dapur
2. Maskne
Ada yang mengeluh jadi lebih sering berjerawat gara-gara harus pakai masker setiap hari? Maskne adalah istilah untuk menjelaskannya. Menurut dr. Yoga, masker sering menyebabkan jerawat di area wajah yang tertutup masker seperti pipi, hidung, dan dagu. “Pengunaan masker dalam waktu lama membuat kulit wajah terus bergesekan dengan masker, sehingg akulit wajah mudah berkeringat dan lembap yang menjadi sarana baik bagi kuman penyebab jerawat berkembang biak,” ujarnya.
Baca juga: 6 Kesalahan Paling Sering Saat Memakai Masker
Dokter Yoga membagikan tip menangani maskne, yakni:
- Ganti masker jika sudah terlalu lembap. Cuci masker kain setelah dipakai.
- Bersihkan wajah sebelum dan sesudah pakai masker.
- Selalu menggunakan pelembap untuk mengurangi gesekan kulit dengan masker.
- Selalu menggunakan tabir surya.
- Gunakan make up yang ringan
Baca juga: 7 Langkah Merawat Wajah Bila Terlalu Sering Pakai Masker Kain
3. Kulit Kusam/Vlek/Bercak Kecoklatan
“Masalah kulit kusam juga sering terjadi akibat cara berjemur yang salah,” kata dr. Yoga. Hal ini ditambah beberapa hobi di luar ruangan yang sedang naik daun pada saat pandemi seperti bersepeda, berlari, atau berkebun.
Cara berjemur berjemur yang benar menurut dr. Yoga:
- Lakukan saat kisaran UV index 3-5, sekitar 5-15 menit (untuk kulit terang), 15-30 menit (untuk kulit yang lebih gelap).
- Lakukan 2-3 kali seminggu dan hanya diperlukan 15% bagian dari seluruh badan saja dengan pilihan area badan seperti area punggung, kedua lengan bawah, punggung tangan, dan tungkai bawah, hindari daerah wajah dan leher.
- Lindungi anggota tubuh lain dengan penggunaan topi, kacamata, dan tabir surya minimal SPF 30 PA+++ yang tahan air
“Apabila sudah terjadi wajah kusam, vlek atau bercak kecokelatan pada wajah dapat dikonsultasikan kepada dokter spesialis dermatologi dan venereologi,” ujar dokter yang berpraktik di Bamed Bintaro ini. Saat ini, Bamed telah memiliki layanan Pico laser, satu jenis laser yang mampu menembakkan sinar laser dalam waktu yang sangat singkat. Picolaser mempunyai waktu tembak 1/1000 lebih singkat dari sinar laser nano second yang sudah umum digunakan untuk mengatasi beberapa masalah kulit. Perawatan ini berfungsi untuk mencerahkan kulit, menghilangkan kelainan pigmen, meremajakan kulit, serta menghilangkan tato.
Baca juga:
Cegah Kulit Keriput Berkat Kolagen
4 Bahan Makanan Penghasil Kolagen Alami
6 Makanan Bikin Awet Muda
Pentingnya Food Diary & Cara Mudah Membuatnya
LTF
FOTO: SHUTTERSTOCK
Topic
#duniamama #kesehatan #selfcare