Papa Ini Ajak Anaknya Trekking di Nepal
Memulai trekking
Esok paginya, Harka, tour guide kami, sudah siap di depan pintu penginapan untuk menjemput kami. Ia yang akan memandu dan menemani kami selama trekking ke berbagai tempat. Untuk keperluan trekking, kami membawa perlengkapan secukupnya. Sisa bawaan, kami taruh di koper besar dan kami titipkan di penginapan di Thamel. Hari kedua di Nepal tersebut, kami berencana pergi ke Pokhara dengan bus. Jarak Kathmandu ke Pokhara sebenarnya hanya sekitar 200 km, tapi dengan bus, perjalanan yang ditempuh memakan waktu 7 jam, karena jalanan yang tidak lebar dan rute berliku, melewati lembah dan pegunungan. Selama di perjalanan, kami mulai melihat dari kejauhan beberapa puncak pegunungan Himalaya yang tertutup salju.
Setelah tujuh jam di perjalanan, kami turun di pinggiran kota Pokhara, dan memulai trekking. Rute trekking yang kami ambil dikenal dengan nama Australian Camp Trek, rute yang cukup bersahabat untuk para trekker. Jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh, hanya rutenya menanjak dan memakan waktu sekitar 2 jam. Kami pun memulai perjalanan. Awalnya kami bertiga masih bersemangat. Namun setelah satu jam melewati rute menanjak dengan bawaan ransel lumayan berat, kami pun mulai kelelahan. Beberapa kali kami istirahat dan minum air mineral yang kami bawa. Naya juga kelelahan, namun ia tetap semangat. Sambil beristirahat, kami melihat pemandangan sekitar. Setelah dua jam trekking, kami pun sampai di Australian Camp, sebuah bukit dengan ketinggian sekitar 2.000 mdpl. Pemandangan dari atas bukit ini yang luar biasa membuat semua letih yang kami rasakan akibat trekking jadi lenyap. Saya juga memuji Naya yang meskipun selama perjalanan sangat lelah, ia tidak patah semangat.
Dari atas bukit ini, kami bisa melihat kota Pokhara jauh di bawah dengan danaunya yang terkenal, Phewa Lake. Kami juga menyaksikan matahari terbenam dari tempat ini. Setelah gelap, kami pun masuk penginapan dan mandi air hangat. Setelah itu, kami makan malam bersama.
Esoknya, kami bangun pagi hari untuk melihat matahari terbit. Pagi itu kami juga melihat dengan jelas Gunung Annapurna South (7.219 m) serta Gunung Machhapuchhre (6.993 m) yang dikenal juga dengan nama Fish Tail Mountain. Machhapuchhre adalah gunung yang disucikan oleh bangsa Nepal. Keduanya tampak begitu dekat di hadapan kami, menjulang tinggi dan kokoh dengan puncaknya berwarna putih keperakan karena salju yang menutupinya memantulkan sinar matahari. Pemandangan yang sangat menakjubkan dan membuat kita merasa begitu kecil di hadapan alam yang megah ini. Pagi itu, kami sarapan di halaman depan penginapan, sambil memandangi puncak-puncak gunung yang jadi bagian dari Pegunungan Himalaya ini. Sungguh luar biasa!