Sakit Kepala, Beda Keluhan, Beda Pengobatan
Kita semua pernah merasakan sakit kepala, tetapi coba cermati, seperti apa sakit yang Anda alami. Karena ternyata, ada banyak jenis sakit kepala yang bisa Anda alami. Dan dalam kasus tertentu, sakit di bagian kepala bisa menjadi tanda bahaya adanya penyakit yang dapat mengancam nyawa, seperti aneurisma pecah atau stroke, lho, Ma.
1. “Kepala saya seperti terikat pita dan dibebani sesuatu”
Kemungkinan besar, Anda mengalami sakit kepala tipe ketegangan atau tension headache. Jenis itu paling umum diderita orang, dan pengobatannya pun cukup mudah: obat sakit kepala yang dijual bebas, kompres air hangat di dahi dan leher, atau berbagai teknik relaksasi.
2. “Bagian dalam wajah saya sakit”
Jika Anda juga mengalami gejala selesma, seperti hidung berair atau tersumbat, batuk-batuk dan bersin, maka Anda sepertinya mengalami sakit kepala akibat sinusitis. Sakit kepala itu akan mereda begitu gejala sinus Anda juga membaik. Coba kompres air dingin area sinus yang bermasalah selama beberapa kali setiap hari.
3. “Sakit kepala menyerang pagi hari”
Jika Anda rutin mengonsumsi obat untuk mengatasi sakit kepala yang Anda alami di siang hari, maka Anda sepertinya terkena sakit kepala yang merupakan efek dari penggunaan obat berlebihan.
4. “Seolah-olah mata saya ditusuk benda tajam”
Sakit kepala jenis kluster atau cluster headache memang tidak umum dialami orang, tetapi begitu menyerang, luar biasa sakitnya. Sakit kepala ini muncul sebagai kelompok singkat, sangat parah, satu sisi, tidak berdenyut, konstan dengan durasi mulai dari beberapa menit hingga kurang dari dua jam. Sakit kepala kluster berulang setiap hari pada waktu tertentu yang sama untuk jangka waktu mingguan hingga bulanan. Untuk mengatasi, ada yang menghirup oksigen murni atau minum obat tertentu.
5. “Saya hanya perlu berbaring di kamar yang gelap”
Serangan migrain memang melumpuhkan, tetapi biasa dialami orang. Sekitar 15 persen orang di dunia mengalaminya. Tetapi migrain kerap disalahartikan. Bukan sekadar sakit kepala yang akan mereda jika diacuhkan, migrain yang berulang, kerap dibarengi rasa mual dan gangguan penglihatan, merupakan gangguan saraf. Berkonsultasilah dengan dokter untuk meresepkan obat yang bisa mencegah migrain.
1. “Kepala saya seperti terikat pita dan dibebani sesuatu”
Kemungkinan besar, Anda mengalami sakit kepala tipe ketegangan atau tension headache. Jenis itu paling umum diderita orang, dan pengobatannya pun cukup mudah: obat sakit kepala yang dijual bebas, kompres air hangat di dahi dan leher, atau berbagai teknik relaksasi.
2. “Bagian dalam wajah saya sakit”
Jika Anda juga mengalami gejala selesma, seperti hidung berair atau tersumbat, batuk-batuk dan bersin, maka Anda sepertinya mengalami sakit kepala akibat sinusitis. Sakit kepala itu akan mereda begitu gejala sinus Anda juga membaik. Coba kompres air dingin area sinus yang bermasalah selama beberapa kali setiap hari.
3. “Sakit kepala menyerang pagi hari”
Jika Anda rutin mengonsumsi obat untuk mengatasi sakit kepala yang Anda alami di siang hari, maka Anda sepertinya terkena sakit kepala yang merupakan efek dari penggunaan obat berlebihan.
4. “Seolah-olah mata saya ditusuk benda tajam”
Sakit kepala jenis kluster atau cluster headache memang tidak umum dialami orang, tetapi begitu menyerang, luar biasa sakitnya. Sakit kepala ini muncul sebagai kelompok singkat, sangat parah, satu sisi, tidak berdenyut, konstan dengan durasi mulai dari beberapa menit hingga kurang dari dua jam. Sakit kepala kluster berulang setiap hari pada waktu tertentu yang sama untuk jangka waktu mingguan hingga bulanan. Untuk mengatasi, ada yang menghirup oksigen murni atau minum obat tertentu.
5. “Saya hanya perlu berbaring di kamar yang gelap”
Serangan migrain memang melumpuhkan, tetapi biasa dialami orang. Sekitar 15 persen orang di dunia mengalaminya. Tetapi migrain kerap disalahartikan. Bukan sekadar sakit kepala yang akan mereda jika diacuhkan, migrain yang berulang, kerap dibarengi rasa mual dan gangguan penglihatan, merupakan gangguan saraf. Berkonsultasilah dengan dokter untuk meresepkan obat yang bisa mencegah migrain.