Penyebab Balita Berbohong
Sebenarnya, anak usia balita belum terlalu mengerti bahwa berbohong adalah sesuatu yang salah. Selain itu, ia belum bisa membedakan secara tegas antara imajinasi dan kenyataan.
Daya imajinasinya masih berubah-ubah dan mereka masih tidak tahu batasan antara apa yang diinginkan dan apa yang benar-benar bisa dimiliki. Anak bisa saja bilang ingin punya hewan peliharaan berupa dinosaurus atau mamanya adalah seorang putri raja, sebab ia ingin hal tersebut terjadi.
Alasan lain berbohong pada usia ini adalah takut dihukum. Daripada disalahkan, ia memilih mengatakan, “Si Teddy Bear yang menjatuhkan gelas” atau “Jason yang mukul duluan” (padahal, nyatanya, keduanya tidak menyebabkan hal tersebut).
Untuk membantu anak belajar nilai-nilai atau berkata jujur, jangan menegur atau mengoreksi dia—sebab bisa membuatnya merasa malu. Berilah respon terhadap pernyataan seperti “Kata Papa, aku boleh, kok, minta kue,” dengan bilang “Mama tahu kalau itu maunya kamu, tapi kita tidak akan makan yang manis-manis sebelum makan malam, ya.”
Ketika anak berbohong agar tidak terkena masalah, pertimbangkan ini: “Mama tahu kalau kamu merasa tidak enak gara-gara memecahkan gelas. Bantu Mama mengelap air yang tumpah, dan lain kali kita memakai gelas plastik aja, ya?” Ini akan membuat anak merasa yakin bahwa tidak akan ada gunanya berbohong.