Apa Itu Alergi?
Istilah alergi dan atopik sering digunakan untuk hal yang sama, padahal artinya berbeda. Menurut DR dr. Zakiudin Munasir, Sp.AK, Konsultan Alergi-Imunologi Anak, “Atopik merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan bakat alergi, sedangkan istilah alergi digunakan bila penyakitnya sudah muncul. Nah, kata alergi berasal dari bahasa Yunani ‘allol’ yang berarti suatu keadaan yang berubah. Secara umum, alergi adalah suatu reaksi kekebalan yang menyimpang atau berubah dari normal yang bisa menimbulkan gejala yang merugikan tubuh. Penyakit alergi ini merupakan salah satu penyakit yang bisa diturunkan, ya.”
Zakiudin mengatakan, penyakit alergi hanya mengenai anak yang mempunyai bakat alergi yang disebut atopik. Ya, kata atopik juga berasal dari bahasa Yunani ‘topo’ yang artinya tempat. Jadi, atopik berarti tidak pada tempatnya atau bakat yang tidak normal. Lebih lanjut lagi, bakat alergi ini diturunkan oleh salah satu atau kedua orang tuanya.
Nah, untuk mengetahui apakah anak alergi atau tidak, harus diperiksa oleh dokter. Biasanya, akan dilakukan pemeriksaan penunjang, seperti tes alergi kulit atau periksa imunoglobulin E spesifik terhadap makanan tertentu. Bila perlu, barulah dilanjutkan dengan uji eliminasi provokasi, yaitu berpantang terhadap makanan yang dicurigai selama 2 minggu. Setelah gejala menghilang, dicobakan lagi. Kalau ada reaksi, ini berarti makanan tersebut benar-benar pencetus alerginya.
Sebenarnya, bagaimana jika timbul reaksi alergi terhadap makanan tertentu? Stop dulu makanan tersebut dan segera bawa ke dokter untuk mendapat pertolongan. Pengobatan alergi akan disesuaikan gejala yang timbul. Misalnya, kaligata atau biduran diberi antihistamin dan lain-lain.
Meski begitu, pengobatan yang paling penting pada alergi makanan adalah penghindaran atau berpantang terhadap makanan yang bersifat sebagai alergen. Terapi penghindaran ini seperti umumnya pengobatan lain mempunyai efek samping. "Berpantang yang ketat pada sejumlah besar jenis makanan dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan malnutrisi atau gangguan gizi atau kesulitan makan pada anak. Jadi, harus dipastikan dulu makanan yang menjadi pencetus alergi dan tidak boleh sembarangan pantang," kata dr. Zaki.