4 Fakta Alergi pada Anak-Anak
Rasanya sedih sekali saat melihat alergi si kecil kambuh. Ia terus-terusan menggaruk kulitnya yang gatal, hidungnya terasa tidak nyaman, tenggorokannya sesak, atau bahkan muntah. Tidurnya terganggu, aktivitas pun jadi tak nyaman.
Di Amerika Serikat, jutaan anak memiliki beberapa jenis alergi. Bahkan, sekitar dua juta hari sekolah terlewatkan karena alergi setiap tahunnya.
Berikut ini, Parenting Indonesia merangkum beberapa fakta mengenai alergi pada anak-anak.
Katanya: “Si kecil habis makan. Beberapa saat kemudian, kok, dia pegang perut terus. Sepertinya sakit atau mual. Artinya dia alergi.”
Faktanya, si kecil belum tentu mengalami alergi. Ia bisa saja hanya intoleran terhadap makanan tersebut. Alergi disebabkan karena tubuh menganggap protein makanan yang masuk sebagai zat asing, sehingga tubuh bereaksi untuk melawan. Baik alergi maupun intoleransi makanan memang memiliki gejala yang mirip seperti mual, muntah, sakit perut, atau diare.
Namun tidak seperti alergi yang muncul tiba-tiba, intoleransi makanan muncul pelan-pelan dan baru muncul setelah mengonsumsi dalam jumlah banyak. Sementara, pada anak-anak alergi, reaksi bisa saja muncul walau makan dalam jumlah sedikit. Alergi juga bisa diiringi dengan gatal, ruam kemerahan, bibir merah bengkak, bahkan kesulitan bernapas. Pada kondisi yang cukup parah, alergi dapat menyebabkan penderita kehilangan kesadaran bahkan kematian.
Ketahui perbedaan alergi dan intoleransi lebih lengkap di sini.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) hanya 10% dari anak-anak yang diduga alergi memang benar-benar mengalami alergi. Oleh karenanya, perlu diketahui lebih detail apakah si kecil memang alergi atau hanya intoleransi. Ada serangkaian tes yang perlu dilakukan untuk mendeteksi alergi secara valid.
Baca juga: 8 Makanan Ini Paling Sering Menyebabkan Alergi pada Anak
Katanya: “Alergi bisa sembuh, kok.”
Sulit untuk benar-benar menghilangkan alergi secara tuntas. Walaupun, beberapa anak yang mengalami alergi ada kemungkinan bisa mengatasinya setelah mereka bertambah usia. Misalnya, anak-anak yang alergi terhadap susu sapi, kemungkinan akan berkurang saat usianya menginjak 4 tahun karena sistem kekebalan tubuhnya semakin matang seiring dengan pertumbuhannya.
Di samping itu, Richard F. Lockey, M.D., Profesor Alergi dan Imunologi di University of South Florida, AS menyebut bahwa walaupun alergi bisa hilang seiring bertambahnya usia, hal tersebut bukan berarti seseorang tidak akan mengalami alergi lagi.
Lockey menyebutkan bahwa pada usia dewasa hingga lanjut, seseorang bisa memiliki gejala atau mengembangkan alergi baru. Ia berpendapat bahwa orang-orang yang memiliki riwayat alergi di masa kecil akan lebih mudah memiliki alergi lain di kemudian hari.
Katanya: “Ibu A alergi terhadap telur. Anaknya juga jadi alergi. Alergi itu menular.”
Hal ini kurang tepat. Anak-anak yang orang tuanya memiliki riwayat alergi akan lebih besar potensinya untuk mengalami alergi juga. Namun ini tidak berarti orang tua menularkan pada anak, melainkan mewariskan kemungkinan. Sebab, alergi bukanlah penyakit menular.
Pada kasus lain mungkin dijumpai balita yang masih menyusu pada ibunya tiba-tiba menunjukkan reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal. Padahal dia tidak mengonsumsi apa pun yang menjadi pencetus alergi. Ini bisa jadi disebabkan karena ibunya mengonsumsi sesuatu yang menjadi alergen bagi si anak.
Katanya: “Menghindari adalah satu-satunya cara mengatasi alergi.”
Menghindari pencetus alergi adalah salah satu cara termudah untuk menghindari reaksi alergi. Namun, menurut Neeta Ogden, M.D., paediatric allergist dan juru bicara American College of Allergy, Asthma, and Imunology mengatakan bahwa ada beberapa perawatan yang dapat mengurangi gejala alergi. Ia menjelaskan bahwa suntikan alergi atau yang dikenal sebagai imunoterapi dapat mengurangi sensitivitas terhadap alergen tertentu. Ketahui juga tentang obat alergi di sini.
Baca juga:
Anak Harus Tahu Alerginya
Perawatan Sederhana untuk Alergi Anak
Ancaman Kesehatan di Balik Alergi pada Anak
Alergi Kakak dan Adik Belum Tentu Sama?
LTF
FOTO: FREEPIK
Topic
#balita #kesehatananak #gizianak