Serba-Serbi Vaksin Kanker Serviks yang Masuk Vaksin Wajib
Kebijakan pemerintah untuk memasukkan vaksin HPV pencegah kanker serviks menuai beragam respons. Sebagian masyarakat merasa sangat senang dengan kebijakan ini lantaran angka kejadian kanker serviks di Indonesia sangat tinggi.
Berdasarkan data Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO) pada 2020, kasus kanker serviks di Indonesia mencapai 36.633 kasus dengan 21.003 kematian. Yang paling menggembirakan adalah vaksin HPV ini akan diberikan secara gratis, mengingat harganya yang mencapai jutaan rupiah untuk satu dosis.
Sayangnya, tak semua pihak yakin bahwa ini adalah kebijakan yang positif. Di media sosial, ramai pengguna internet yang menyebut bahwa pemberian vaksin ini adalah bagian dari konspirasi dan lain sebagainya. Ada juga yang merasa bingung mengapa vaksin ini harus diberikan kepada anak-anak. Sebagian juga menanyakan keamanannya karena adanya informasi mengenai vaksin HPV dapat menyebabkan menopause dini.
Sebetulnya, apa, sih, manfaat dan efek dari vaksin pencegah kanker serviks ini? Lalu bagaimana pemberiannya? Parenting Indonesia telah merangkum serba-serbi vaksin HPV pencegah kanker serviks sebagai berikut:
1. Mengapa diberikan ke anak-anak?
Waktu terbaik untuk memberikan vaksin HPV adalah ketika seseorang belum aktif melakukan kegiatan seksual. Menurut US National Cancer Institute, vaksin HPV direkomendasikan untuk anak usia 11-12 tahun. Akan tetapi, vaksin sudah bisa diberikan sejak usia 9 tahun.
Bahkan pemberian vaksin HPV yang dilakukan di usia anak bertujuan agar kekebalan tubuh terhadap virus HPV yang menjadi penyebab kanker serviks terbentuk sejak dini Jadi, jangan bingung ya, mengapa sasaran vaksinasinya justru anak-anak.
Baca juga: Sudah Puber, Yang Perlu Didiskusikan dengan Anak tentang Seksualitas
2. Berapa dosis yang diberikan?
Bila vaksin diberikan sebelum anak-anak berusia 15 tahun, maka mereka hanya membutuhkan dua dosis untuk terproteksi sepenuhnya. Sementara, di atas usia tersebut, seseorang membutuhkan tiga dosis.
3. Apa manfaat vaksin HPV?
Berdasarkan data dari CDC, infeksi HPV, kutil kelamin, dan prakanker serviks (sel abnormal pada serviks yang dapat menyebabkan kanker) telah menurun sejak vaksin HPV digunakan di Amerika Serikat. Infeksi dengan jenis HPV yang menyebabkan sebagian besar kanker dan kutil kelamin telah turun 88% di antara gadis remaja dan 81% di antara wanita dewasa muda.
Tak hanya itu, di antara perempuan yang sudah divaksinasi, persentase prakanker serviks yang disebabkan oleh jenis HPV telah turun hingga 40 persen. Lebih baik mencegah daripada mengobati, kan?
4. Apa benar vaksin HPV menyebabkan menopause dini?
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa ada perempuan yang mengalami menopause dini di negara-negara yang sudah 14 tahun melaksanakan vaksin HPV. Sejauh ini baik CDC maupun FDA belum menemukan bukti bahwa vaksin HPV dapat menyebabkan kegagalan ovarium.
Menurut dr. Yusfa Rasjid, Sp.OG, MARS dari RSIA YPK Mandiri, Jakarta, pemberian vaksin serviks kepada anak usia SD tidak akan berdampak buruk, apalagi menyebabkan menapouse dini, seperti berita yang banyak beredar. Vaksin serviks dinilai aman karena yang disuntikkan ke dalam tubuh adalah protein yang terbentuk dari virus macromolecular, yang mengembangkan antigen dalam tubuh.
5. Apakah ada efek sampingnya?
Mengutip dari CDC, efek samping pemberian vaksin HPV bagi anak praremaja dan remaja adalah:
- Nyeri, kemerahan, atau bengkak di lengan tempat suntikan diberikan
- Demam
- Pusing atau pingsan (pingsan setelah vaksin apa pun, termasuk vaksin HPV, lebih sering terjadi pada remaja)
- Mual
- Sakit kepala atau merasa lelah
- Nyeri otot atau sendi
Jadi, semestinya tak perlu ragu mengikutkan si kecil dalam program vaksinasi wajib HPV yang dilakukan melalui Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), ya.
Baca juga:
8 Pertanyaan tentang Vaksin HPV
Beragam Mispersepsi Mengenai Pendidikan Seks
5 Alasan Pentingnya Pendidikan Seksualitas untuk Anak
Menstruasi Pertama Anak, Usia Berapa Normalnya?
LTF
FOTO: FREEPIK
Topic
#usiasekolah #kesehatananak #vaksinanak #vaksinHPV