Selama Ramadan, rutinitas anak-anak tentu berubah. Mereka yang biasanya masih terlelap tidur pada dini hari, sekarang harus bangun untuk makan sahur. Jangan sampai perubahan rutinitas ini menyebabkan anak-anak jadi kurang tidur. Sebab, kekurangan tidur dapat menghasilkan beberapa dampak negatif bagi anak-anak.
 
Lisa Medalie, Psy.D., direktur Pediatric Insomnia Program di The University ofhicago, AS, mengatakan bahwa kurang tidur serta kualitas tidur yang buruk dapat menurunkan tingkat konsentrasi anak. Wah, padahal pagi harinya, kan, anak-anak harus sekolah. Tentu dampak ini tak baik bagi mereka, dong.
 
Tak hanya itu, di malam hari, otak si kecil juga melepaskan bahan kimia yang berkontribusi terhadap perbaikan sistem imun. Waktu tidur yang lebih singkat juga dikaitkan dengan kadar kortisol yang lebih tinggi serta pelepasan hormon stres yang mengurangi aktivasi sistem kekebalan tubuh. Oleh karenanya, cukup tidur menjadi sangat penting juga di bulan puasa yang harus kita jalani di masa pandemi seperti ini.


Durasi Tidur yang Direkomendasikan untuk Anak-Anak
Menurut The National Sleep Foundation, waktu tidur yang direkomendasikan untuk anak-anak adalah sebagai berikut:

• Usia 6-13 tahun: 9-11 jam
• Usia 14-17 tahun: 8-10 jam