Reaksi Alergi dari Gigitan Serangga
Tanpa disadari serangga di sekitar rumah bisa menyengat anak dan menimbulkan alergi pada anak.
Reaksi alergi akibat serangga berbeda pada setiap anak tergantung kepada berapa banyak zat yang terkandung dalam cairan gigitan tersebut dan reaksi tubuh anak. Orang dulu sering bilang, anak yang darahnya manis akan mengalami reaksi lebih hebat. Sesungguhnya itu terjadi karena tubuh anak lebih sensitif atau memiliki alergi. Pada anak yang alergi, reaksinya bisa meluas jauh dari area yang tersengat atau tergigit serangga. Misalnya, mengalami sesak napas, gatal di seluruh tubuh, Yang paling sering menimbulkan kasus alergi, biasanya sengatan lebah.
Menurut dr Rifan Fauzie, SpA dari RSAB Harapan Kita, secara teoritis setiap gigitan serangga mempunyai potensi untuk menyebabkan alergi pada anak. Namun tak seorang pun tahu apakah seorang anak akan menderita reaksi alergi atau tidak terhadap gigitan serangga tertentu. Bekas yang ditimbulkan pun bisa berbeda. Ada yang menghitam dan susah hilang, ada yang lenyap seketika.
”Reaksi inflamasi lokal kulit dalam berbagai variasi akan menentukan luka bekas gigitan tersebut akan berbekas atau cepat menghilang. Bila reaksinya hanya sedikit dan ringan biasanya akan cepat menghilang,” ujar dr Rifan.
Biasanya saat digigit serangga Mama langsung menggosokkan minyak kayu putih atau minyak tawon. Menurut dr Rifan tindakan ini tidak ada salahnya dilakukan, karena ini akan memberikan rasa hangat, melebarkan pembuluh darah di sekitar gigitan serangga, sehingga reaksi inflamasinya lebih cepat.
Namun ia mengingatkan, penggunaan obat gosok tidak dianjurkan pada luka gigitan serangga yang terbuka dan terinfeksi. Karena ini akan memperburuk kondisinya. Juga hindari penggunaannya bila si kecil mengalami iritasi terhadap bahan-bahan yang terkandung di dalam obat gosok tersebut. Untuk meredakan rasa gatal Anda juga bisa memberikan lotion anti gatal yang mengandung calamine dengan catatan tidak pada daerah dengan luka terbuka. Cegah si kecil menggaruk-garuk bekas gigitan yang terasa gatal, yang bisa menimbulkan luka terbuka. Ini malah akan bisa menyebabkan infeksi dan meninggalkan bekas luka lebih parah.
”Pada prinsipnya penanganan gigitan serangga secara umum sama, yaitu bersihkan luka bekas gigitan dengan air sabun hangat, keluarkan sisa sengat atau racun yang masih ada, bila terjadi infeksi sekunder dapat diberikan antibiotika topikal. Salep hidrokortison biasanya diberikan bila reaksi gigitan serangga tersebut terjadi cukup hebat, lebih lebar, dan lebih merah.
Segera ke dokter atau rumah sakit terdekat, bila gigitan yang terjadi meninggalkan sisa sengat yang tidak dapat dikeluarkan sendiri, reaksi inflamasi yang terjadi begitu hebat, terinfeksi dengan bakteri, reaksi hampir terjadi di seluruh tubuh atau terjadi demam yang cukup tinggi, atau terjadi reaksi anafilaktik seperti anak mendadak lemah, nadi menjadi lebih lemah, dan sebagainya.
Photo : Getty Images
Reaksi alergi akibat serangga berbeda pada setiap anak tergantung kepada berapa banyak zat yang terkandung dalam cairan gigitan tersebut dan reaksi tubuh anak. Orang dulu sering bilang, anak yang darahnya manis akan mengalami reaksi lebih hebat. Sesungguhnya itu terjadi karena tubuh anak lebih sensitif atau memiliki alergi. Pada anak yang alergi, reaksinya bisa meluas jauh dari area yang tersengat atau tergigit serangga. Misalnya, mengalami sesak napas, gatal di seluruh tubuh, Yang paling sering menimbulkan kasus alergi, biasanya sengatan lebah.
Menurut dr Rifan Fauzie, SpA dari RSAB Harapan Kita, secara teoritis setiap gigitan serangga mempunyai potensi untuk menyebabkan alergi pada anak. Namun tak seorang pun tahu apakah seorang anak akan menderita reaksi alergi atau tidak terhadap gigitan serangga tertentu. Bekas yang ditimbulkan pun bisa berbeda. Ada yang menghitam dan susah hilang, ada yang lenyap seketika.
”Reaksi inflamasi lokal kulit dalam berbagai variasi akan menentukan luka bekas gigitan tersebut akan berbekas atau cepat menghilang. Bila reaksinya hanya sedikit dan ringan biasanya akan cepat menghilang,” ujar dr Rifan.
Biasanya saat digigit serangga Mama langsung menggosokkan minyak kayu putih atau minyak tawon. Menurut dr Rifan tindakan ini tidak ada salahnya dilakukan, karena ini akan memberikan rasa hangat, melebarkan pembuluh darah di sekitar gigitan serangga, sehingga reaksi inflamasinya lebih cepat.
Namun ia mengingatkan, penggunaan obat gosok tidak dianjurkan pada luka gigitan serangga yang terbuka dan terinfeksi. Karena ini akan memperburuk kondisinya. Juga hindari penggunaannya bila si kecil mengalami iritasi terhadap bahan-bahan yang terkandung di dalam obat gosok tersebut. Untuk meredakan rasa gatal Anda juga bisa memberikan lotion anti gatal yang mengandung calamine dengan catatan tidak pada daerah dengan luka terbuka. Cegah si kecil menggaruk-garuk bekas gigitan yang terasa gatal, yang bisa menimbulkan luka terbuka. Ini malah akan bisa menyebabkan infeksi dan meninggalkan bekas luka lebih parah.
”Pada prinsipnya penanganan gigitan serangga secara umum sama, yaitu bersihkan luka bekas gigitan dengan air sabun hangat, keluarkan sisa sengat atau racun yang masih ada, bila terjadi infeksi sekunder dapat diberikan antibiotika topikal. Salep hidrokortison biasanya diberikan bila reaksi gigitan serangga tersebut terjadi cukup hebat, lebih lebar, dan lebih merah.
Segera ke dokter atau rumah sakit terdekat, bila gigitan yang terjadi meninggalkan sisa sengat yang tidak dapat dikeluarkan sendiri, reaksi inflamasi yang terjadi begitu hebat, terinfeksi dengan bakteri, reaksi hampir terjadi di seluruh tubuh atau terjadi demam yang cukup tinggi, atau terjadi reaksi anafilaktik seperti anak mendadak lemah, nadi menjadi lebih lemah, dan sebagainya.
Photo : Getty Images