Otak Rusak Karena Kurang Tidur
Foto: 123RF
Satu lagi alasan untuk memastikan anak cukup tidur setiap malam: Kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk bisa merusak otaknya! Hal itu terungkap dari sebuah penelitian kecil di University Hospital of Zurich, Swiss.
Para peneliti mengamati pengaruh kurang tidur pada 13 anak berusia 5 sampai 12 tahun, dan mereka menemukan bahwa anak-anak yang sangat kekurangan tidur, atau memiliki kualitas tidur yang buruk, terdeteksi mengalami kerusakan otak secara keseluruhan, tak hanya bagian otak yang bertanggung jawab untuk daya ingat mereka.
Baca juga: Apa Saja Penyebab Tidur Anak Tidak Nyenyak?
Dalam penelitian itu, setelah durasi tidur anak-anak tersebut berkurang hingga setengahnya dari yang seharusnya mereka butuhkan sesuai usia mereka, terlihat kerusakan yang signifikan pada bagian belakang otak, yang berhubungan dengan gerakan yang direncanakan, penalaran ruang, dan fokus atau perhatian.
Padahal, yang selama ini diketahui, kekurangan tidur berefek buruk bagi bagian depan otak. Meski begitu, baik anak-anak maupun orang dewasa sama-sama membutuhkan satu periode tidur lelap untuk dapat pulih setelah bergadang.
Baca juga: Anak Sering Menguap, Benarkah Kurang Tidur?
“‘Pengkabelan’ otak selama masa kanak-kanak rupanya juga bisa dipengaruhi oleh tidur, dan hal itu tentu saja akan memengaruhi pematangan otak,” jelas Salome Kurth, ketua penelitian. “Riset ini menunjukkan adanya peningkatan kebutuhan tidur di bagian posterior atau belakang otak anak.”
Tentu saja, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan pengaruh kurang tidur pada perkembangan otak anak dalam jangka panjang, karena penelitian ini berskala kecil. Meski begitu, tak ada salahnya, kan, Ma, membiasakan anak tidur lebih awal setiap malam.(Sumber: www.parents.com)
Para peneliti mengamati pengaruh kurang tidur pada 13 anak berusia 5 sampai 12 tahun, dan mereka menemukan bahwa anak-anak yang sangat kekurangan tidur, atau memiliki kualitas tidur yang buruk, terdeteksi mengalami kerusakan otak secara keseluruhan, tak hanya bagian otak yang bertanggung jawab untuk daya ingat mereka.
Baca juga: Apa Saja Penyebab Tidur Anak Tidak Nyenyak?
Dalam penelitian itu, setelah durasi tidur anak-anak tersebut berkurang hingga setengahnya dari yang seharusnya mereka butuhkan sesuai usia mereka, terlihat kerusakan yang signifikan pada bagian belakang otak, yang berhubungan dengan gerakan yang direncanakan, penalaran ruang, dan fokus atau perhatian.
Padahal, yang selama ini diketahui, kekurangan tidur berefek buruk bagi bagian depan otak. Meski begitu, baik anak-anak maupun orang dewasa sama-sama membutuhkan satu periode tidur lelap untuk dapat pulih setelah bergadang.
Baca juga: Anak Sering Menguap, Benarkah Kurang Tidur?
“‘Pengkabelan’ otak selama masa kanak-kanak rupanya juga bisa dipengaruhi oleh tidur, dan hal itu tentu saja akan memengaruhi pematangan otak,” jelas Salome Kurth, ketua penelitian. “Riset ini menunjukkan adanya peningkatan kebutuhan tidur di bagian posterior atau belakang otak anak.”
Tentu saja, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan pengaruh kurang tidur pada perkembangan otak anak dalam jangka panjang, karena penelitian ini berskala kecil. Meski begitu, tak ada salahnya, kan, Ma, membiasakan anak tidur lebih awal setiap malam.(Sumber: www.parents.com)
Baca juga: Ini Manfaat Tidur Siang untuk Kecerdasan Anak