Ketika Anak Tergoda Mencuri
Anak-anak dari berbagai usia—mulai dari prasekolah hingga remaja, memang kadang-kadang tergoda untuk mencuri.
Menurut W. Douglas Tynan, PhD, psikolog anak dari Delaware, Amerika, anak yang masih muda belum mengerti bahwa setiap benda memiliki harga tertentu. ”Mereka juga belum paham bahwa mengambil barang tanpa membayar merupakan perbuatan yang salah,” ujar Tynan.
Lain halnya apabila perbuatan tersebut dilakukan anak -anak yang sudah memasuki usia sekolah. ”Pencurian yang dilakukan oleh anak yang sudah lebih besar biasanya terjadi karena mereka kurang memiliki kontrol diri. Mereka paham bahwa mencuri adalah hal salah, tetapi tak mampu melawan dorongan untuk mengambilnya. Atau bisa jadi, itu adalah cerminan dari perasaan tertekan atau marah yang mereka rasakan terhadap orangtuanya ataupun orang lain,” kata Tynan lagi.
Apa pun yang melatarbelakangi tindakan anak, ada yang bisa Anda lakukan supaya ia bisa mengendalikan tindakannya di masa depan:
- Beri pemahaman. Jika anak belum tahu bahwa tindakannya salah, bantulah ia memahaminya dengan memberikan penjelasan, tanpa memarahinya.
- Tanamkan empati. Bimbing anak untuk bisa memahami bahwa tindakan mengambil kepunyaan orang lain tanpa sepengetahuan pemiliknya akan membuat orang lain bersedih dan merasa kehilangan. Misalnya Anda bisa bilang, ”Coba kalau boneka adek diambil orang lain, apa adek tidak jadi sedih?”
- Minta maaf. Jika anak sudah paham bahwa tindakannya itu salah, ajaklah ia meminta maaf dan mengembalikan barang tersebut ke toko atau membayarnya. Jika ia mengambil barang milik temannya, ajaklah anak Anda mengembalikan barang tersebut ke rumah temannya serta meminta maaf.