Bolehkah Orang Tua Membuka Password Gadget Anak Praremaja?
Mengatur kebiasaan digital anak praremaja tentu berbeda dengan saat mereka masih kecil dulu. Jika di usia balita orang tua masih pegang kendali penuh untuk memilih konten, kini anak sudah lebih canggih dan mahir mengoperasikan gadget-nya sendiri. Mereka sudah mengenal dunia media sosial atau game online. Lebih dari itu, tidak sedikit anak yang merasa bahwa gadget adalah privasi mereka. Mereka pun mengatur PIN atau password sendiri.
Baca juga: Anak Punya Media Sosial, Ajarkan 6 Hal Ini
Benarkah karena gadget adalah privasi pemiliknya, maka orang tua tak boleh memantau?
Dunia Digital dan Risikonya
Hanlie Muliani, M.Psi, Psikolog Anak dan Remaja Pendiri Sahabat Orangtua & Anak mengatakan bahwa memang benar privasi anak tidak boleh dilanggar. Akan tetapi, ia juga menyampaikan sebaliknya, bahwa ada privasi anak yang bisa dimasuki orang tua. “Yang kata kuncinya ‘berisiko tinggi’, ‘berbahaya’. Dan salah satunya (adalah) internet,” ujarnya.
Tidak sedikit kasus yang menunjukkan bahwa media sosial juga memiliki risiko seperti cyber crime atau cyber bullying. Tak hanya itu, kecanduan bermain game online juga berisiko membuat anak bergaya hidup boros karena game yang ia mainkan mengharuskan mereka bertransaksi.
Baca juga: 9 Tipe Anak Rentan Mengalami Bullying
Oleh karena itu, orang tua harus tetap menjaga anak-anak dari risiko tersebut.
Menurut Hanlie, kemampuan fungsi eksekutif otak anak praremaja belum berkembang sempurna sehingga belum bisa dilepas tanpa supervisi sama sekali.
Tidak Ada Password di Antara Kita
Saat ditanya mengenai perlukah orang tua mengetahui password gadget termasuk media sosial anak, Hanlie dengan tegas menjawab, “Saya selalu sampaikan ke anak-anak saya, ‘No password between us. No secret between us’.” Menurutnya, sampai anak-anak lebih matang atau sekitar usia SMA, ketika mereka lebih membutuhkan adult to adult relationships dengan orang tuanya, mereka tetap butuh untuk disupervisi.
Akan tetapi, Hanlie juga mengingatkan, “Caranya jangan kepo. Karena itu nyebelin. Seperti detektif, dan itu juga bikin anak jadi insecure.”
Walaupun sudah memegang password anak, bukan berarti kita diam-diam mengawasi semua gerak-geriknya. Hargai juga privasi mereka dengan selalu minta izin ketika Anda akan membaca chat-nya atau grupnya.
Keterbukaan soal password bukan bertujuan membuat anak jadi takut atau terancam. Jelaskan kepada anak bahwa keterbukaan soal password adalah cara orang tua untuk melindungi anaknya. Justru, anak juga perlu tahu bahwa keterbukaan soal password ini adalah proses pemberian kepercayaan dan pembentukan tanggung jawab.
Mengomunikasikannya pada Anak
Permintaan orang tua untuk punya otoritas mengetahui password anak mungkin tidak lagsung mudah diterima. Mereka bisa saja reaktif, apalagi bila teman-teman sebayanya tidak diperlakukan demikian oleh orang tuanya. Hanlie mengatakan bahwa orang tua bisa menjelaskan kepada anak bahwa setiap keluarga memiliki aturan berbeda.
Di samping itu, hal yang tak kalah penting adalah bagaimana cara Anda sebagai orang tua menyampaikan otoritas dan batasan tersebut kepada anak. “Fondasi dari semuanya adalah relasi. Kalau relasi antara orang tua dan anak belum dekat, belum ada trust, respek, kedekatan emosi antara anak dan orang tua, maka boundaries atau batasan yang akan diberikan dari orang tua ke anak akan sulit. Jadi (orang tua) dipandang nyebelin, resek, nggak senang lihat anak bahagia,” imbuhnya.
Orang tua memang harus tegas dalam aturan digital ini. Akan tetapi, Hanlie mengingatkan, “Tegaslah pada waktunya, nggak usah ngegas setiap saat. Ketegasan bukan kekerasan.” Bila komunikasi dengan anak kurang baik, maka keterbukaan soal password dan seluruh aktivitas digital ini juga akan sulit diwujudkan. “Kalau setiap hari komunikasi dengan anak dengan nada marah, anak akan ignore, orang tua dicuekin, atau malah dilawan,” ujar Hanlie.
Baca juga:
Anak Punya HP Sendiri, Orang Tua Wajib Ajarkan 5 Etika Digital
Hati-hati, Jangan Posting 12 Foto Anak Ini di Medsos
Anak Juga Bisa Diajarkan Mengenali Berita Hoax di Internet
4 Strategi Mendisiplinkan Anak Praremaja
Anak Praremaja Pacaran, Orang Tua Lakukan 3 Hal Penting Ini!
LTF
FOTO: FREEPIK
Topic
#usiasekolah #parenting #parentingstyle #gadget #digitalnative #digitalparenting