Atasi Anak Keras Kepala
“Aku nggak mau minta maaf, aku nggak salah, kok, Ma,” ujar Arik (10) pada Mia, mamanya. Sikap keras kepala yang diperlihatkan Arik memang sering muncul pada anak-anak praremaja.
Namun pada sebagian anak, sikap ini lebih menonjol dan sering menimbulkan masalah bagi mereka. Dr. Meg Meeker, seorang dokter ahli anak dari American Academy of Pediatrics, dalam tulisannya yang berjudul "Staying sane with strong-willed kids" mengatakan, “Anak-anak keras kepala sebenarnya memiliki sisi positif keteguhan yang luar biasa. Merekalah yang akan menjadi calon-calon pemimpin masa depan.”
Nah, berikut beberapa tip untuk mempermudah Anda dalam menghadapi anak-anak yang cenderung keras kepala:
- Lebih mudah menantang daripada melarang. Anak yang keras kepala lebih baik kita tantang ke arah yang kita inginkan daripada Anda sibuk membuat berbagai peraturan yang harus diikutinya. Beradu argumen hanya akan membuat Anda dan anak sama-sama lelah.
- Pilihlah mana sikap yang paling berbahaya jika dibiarkan. Lalu, Anda harus menetapkan peraturan keras untuk kedua hal tersebut. Jika semua sikapnya Anda tentang, ujung-ujungnya Anda tidak membangun hubungan komunikasi yang positif dengan anak.
- Tetap jaga harga dirinya. Jangan sekali-sekali menekan anak dengan kata-kata yang menyakitkan. Hal ini hanya akan menimbulkan masalah baru.
- Tumbuhkan rasa hormatnya pada Anda. Dengan pendekatan dari hati ke hati dan selalu membuka jalur komunikasi, bahkan anak yang paling keras kepala sekalipun akan membuka dirinya pada Anda. Ia akan menghormati dan menuruti batasan-batasan yang Anda tetapkan untuknya.