Anak Juga Bisa Oversharing di Medsos, Ini Cara Menghindarinya
Semakin bertambah usia, anak-anak kita semakin aktif menggunakan internet. Bila sebelumnya mereka hanya menggunakan untuk mencari informasi di browser, belajar, mengerjakan tugas, nonton video, atau bermain game, menginjak usia 13 tahun, mereka mungkin akan meminta izin Anda untuk punya akun medsos sendiri.
Artinya, saat ini yang perlu diperhatikan oleh orang tua bukan hanya soal batasan durasi screen time anak seperti sebelumnya. Orang tua juga perlu memerhatikan apa saja yang dilakukan anak dengan internet. Sebab, setelah mereka punya akun medsos sendiri, artinya mereka sudah bisa mengunggah atau posting konten, baik dalam bentuk foto, video, atau teks.
Baca juga: Bolehkah Orang Tua Membuka Password Gadget Anak Praremaja?
Nah, berbicara soal unggahan konten medsos, Mama-Papa mungkin pernah mendengar istilah oversharing, kan? Atau bahkan punya kenalan yang demikian?
Oversharing adalah kebiasaan yang terlalu sering untuk membagikan informasi yang sebetulnya bersifat privat di medsos. Salah satu hal yang perlu diamati oleh orang tua adalah agar anak jangan sampai oversharing di medsosnya. Beberapa contoh oversharing antara lain mengunggah foto rumah sampai detail ruangannya, benda-benda pribadi, informasi pribadi, rutinitas sehari-hari yang menyertakan fitur lokasi seperti sekolah atau tempat les, pekerjaan orang tua, isi chat, maupun masalah pribadi.
Oversharing ini punya dampak negatif untuk anak. Salah satu hal yang mungkin dihadapi anak sebagai dampak oversharing adalah kontennya bisa dijadikan sumber untuk membuat skenario tindak kejahatan, misalnya penculikan atau penipuan.
Pelaku kriminal bisa saja mengincar anak di lokasi sekolah atau tempat les. Bahkan, bisa saja foto rumah dijadikan informasi untuk melakukan perampokan. Tak hanya itu, kebiasaan oversharing juga dapat menjadi jejak digital anak-anak nantinya, terutama bila hal yang diunggah kurang baik.
Yosi Mokalu, Penyanyi dan Ketua Umum Siberkreasi mengatakan bahwa oversharing bisa diakibatkan karena kurang baiknya relasi antara anak dan orang tua. “Kadang nggak bisa menyalahkan anaknya,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa salah satu penyebab anak oversharing adalah karena mereka kurang merasa diperhatikan oleh orang tua. Hal tersebut membuat mereka akhirnya mencari perhatian di online atau medsos.
Bagi anak-anak yang demikian, likes maupun comment di unggahan mereka sangat berarti dan membuat mereka merasa diperhatikan. “Mereka jadi happy,” ucap Yosi.
Ayah dua anak itu menambahkan, “Karena dia merasa diperhatikan, mereka jadi oversharing. Padahal, apa yang sebenarnya mereka nggak perlu sharing, mereka sharing.”
Lalu, bagaimana cara menghindari agar anak tidak sampai oversharing demi keamanan mereka dan keluarga?
1. Beri Perhatian Cukup pada Anak
Yosi menjelaskan bahwa ini adalah cara yang paling utama. Berikan perhatian pada mereka sesuai bahasa cinta anak. Ada 5 Bahasa Cinta Anak yang bisa Anda gunakan bergantung pada karakter anak.
2. Sampaikan Tanggung Jawab Punya Medsos
Sampaikan pada anak bahwa ketika punya medsos maka mereka punya tanggung jawab terhubung dengan banyak orang, bahkan yang tak dikenal langsung. Diskusikan sejauh mana kesiapan mereka untuk menghadapi risikonya (cyber crime, aksi penculikan, cyber bullying)
Baca juga: 9 Tipe Anak Rentan Mengalami Bullying
3. Jelaskan Tentang Privasi
Sampaikan pada anak mengenai batasan informasi apa yang bisa kita bagikan pada orang lain dan apa yang harus disimpan.
Baca juga: Cara Papa Ajarkan Anak Perempuan Privasi
4. Tentang Dampak Konten Medsos
Yosi juga menyarankan agar orang tua perlu menyampaikan pada anak bahwa apa yang mereka lakukan di medsos tidak hanya berpengaruh bagi mereka, tapi bisa juga berdampak bagi keluarganya.
5. Ajarkan Bijak Bikin Konten
Ajarkan bijak untuk mengunggah sesuatu yang bermanfaat bagi orang karena itu akan jadi jejak digital yang menunjukkan image mereka. Berikan anak contoh-contoh nyata mengenai seseorang yang memiliki jejak digital buruk sehingga berpengaruh pada kehidupan atau karirnya.
Untuk melakukan poin ini, Anda bisa, lho, menggunakan mesin pencarian google dan mengajak anak mengetikkan namanya untuk mencari tahu informasi apa saja yang keluar tentang anak Anda. Kalau jejak digital anak menunjukkan hal positif seperti hasil karya, prestasi, atau aksi baik mereka, pasti Mama-Papa bangga, dong.
Baca juga:
Hati-hati, Jangan Posting 12 Foto Anak Ini di Medsos
4 Kebiasaan Orang Tua Posting Foto di Medsos yang Membahayakan Anak
8 Tanda Anak Mengalami Internet Gaming Disorder
5 Hal Ini Mungkin Dipelajari Anak dari Internet
Anak Praremaja Pacaran, Orang Tua Lakukan 3 Hal Penting Ini!
LTF
FOTO: FREEPIK
Topic
#usiasekolah #pendidikan #parenting #pengasuhananak #digitalparenting