Tanya : Ketika pilek, mulut anak saya (2,5 tahun) jadi bau. Saya pikir, masalah bau mulut ini hanya sementara karena pileknya. Tapi, ketika pileknya sudah sembuh, saya menemukan kalau mulutnya masih bau, meskipun saya sudah rutin menyikat giginya. Apakah mungkin masalah bau mulut ini di sebabkan adanya gigi yang berlubang atau karies? Apa yang harus saya lakukan mengingat anak usia 2,5 tahun pastilah sangat sulit diajak ke dokter gigi? -Ratih, Depok

Jawab : Bau mulut atau halitosis bisa terjadi pada anak-anak. Adanya bau mulut harus disadari dan dipertimbangkan sebagai suatu gejala penyakit atau kelainan, meski halitosis sendiri bukanlah suatu penyakit. Bau mulut bersumber dari beberapa tempat utama yaitu:

> Paru-paru
Napas berasal dari udara yang berasal dari paru-paru kemudian dikeluarkan melalui hidung dan mulut. Makanan dan minuman yang ditelan akan
dimetabolisme pada saluran pencernaan, kemudian diserap oleh darah dan disekresikan lewat paru-paru melalui aliran darah tersebut. Itulah mengapa seseorang yang mempunyai kebiasaan mengomsumsi makanan yang berbau merangsang seperti bawang putih atau petai, mengalami baumulut.

 > Hidung
Bau mulut dapat bersumber dari hidung apabila terdapat kelainan atau penyakit seperti sinusitis, post nasal drip, penyakit infeksi pada tonsil, kelenjar adenoid, laringitis, dan pharyngitis.

> Mulut
Rongga mulut mempunyai peran besar terhadap bau mulut. Di dalam rongga mulut banyak sekali mikroorganisme. Di dalam mulut juga terdapat gigi, jaringan lunak mulut seperti gingiva, mukosa, dan lidah. Sisa makanan yang menyangkut di sela-sela gigi, jika tidak segera dibersihkan,
akan diuraikan oleh bakteri-bakteri yang terdapat di dalam mulut. Biasakan anak untuk menggosok gigi minimal dua kali sehari dan rajin berkumur usai makan.

Lidah pada bagian belakang juga sumber bau mulut. Lidah juga dapat tertutup plak yang berasal dari sisa-sisa makanan. Oleh karena itu, lidah juga perlu dibersihkan. Anak yang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan juga bisa memicu terjadinya bau mulut. Pastikan Anda memberinya cukup cairan setiap harinya, dan biasakan anak Anda minum cukup terutama air putih setiap harinya Jika napas tak sedap masih membandel, apalagi disertai dengan kondisi medis lain seperti demam, hidung meler, atau ia jadi lebih rewel, segera temui dokter anak untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan medis lebih lanjut.

Narasumber : drg. Lana Milova, Dokter gigi di Thamres Dental Clinic
Foto : FOTOSEARCH