Anak Berani Belajar Naik Sepeda
Marina terlihat sedih menatap anaknya, Vincent (6), duduk termenung dan tak mau naik lagi ke atas sepedanya. ”Ia baru saja jatuh dan lututnya lecet. Sekarang, ia malah yakin tak pernah bisa naik sepeda seperti teman-temannya,” tutur Marina.
Bagaimana caranya membantu anak mengumpulkan keberaniannya kembali untuk terus belajar naik sepeda? Ini triknya:
- Pahami rasa takutnya. Beberapa kata yang berempati, seperti 'Mama tahu itu pasti sakit' atau ‘Kamu kaget ya, tadi pas jatuh?’ bisa menguatkan hatinya.
- Jangan memaksa. Tak ada gunanya memaksa anak yang sudah ketakutan dan menangis untuk naik ke atas sepedanya lagi. Ia akan semakin tak mau belajar. Beri ia waktu untuk mengatasi rasa kaget dan sakit di tubuhnya.
- Ingatkan bahwa semua orang pasti pernah jatuh, bahkan atlet balap sepeda sekalipun. Jelaskan, jatuh adalah bagian dari olahraga apapun. Setelah tahu rasanya, ia tidak akan terlalu kaget lagi atau menghindarinya.
- Gunakan pelindung. Selain helm, berikan pelindung siku dan lutut. Bila perlu, pakaikan celana panjang untuk mencegahnya memar atau tergores permukaan jalan yang keras.
- Beralih ke rerumputan. Lupakan permukaan yang keras, serta pindahlah ke atas rerumputan, agar jatuhnya tidak terlampau menyakitkan.
- Awali secara perlahan dan berikan pujian. Anak yang sangat ketakutan mungkin perlu mundur sedikit dari latihan ini. Turunkan dudukan sepedanya, agar ia bisa menjejak kaki ke tanah. Beri pujian dan tambahkan waktu berlatih sedikit demi sedikit sampai ia kembali bersemangat.
Hanya dalam waktu singkat, ia akan meluncur tanpa Anda dan tak mau berhenti saat Anda mengatakan, “Ayo, waktunya sudah habis, ya!”