8 Protokol Yang Harus Dilakukan saat Anak Pulang dari PTM di Sekolah
Beberapa sekolah sudah menggelar Pertemuan Tatap Muka (PTM) terbatas. Bagaimana dengan anak Mama-Papa? Sudah mengikuti PTM juga atau masih belajar daring dari rumah?
Menterin Pendidikan dan Kebiudayaan Nadiem Makarim menyebut PTM bertahap harus segera dilakukan agar anak-anak tidak mengalami learning loss. Di samping itu, sekolah daring atau online yang terlalu lama juga dikhawatirkan dapat menyebabkan lost generation dan risiko penurunan minat baca anak (literacy loss).
PTM dianggap bisa membantu masalah psikologis anak-anak yang sudah mulai jenuh dengan pembelajaran jarak jauh dan butuh berinteraksi langsung dengan guru dan teman. Tidak sedikit memang yang mengeluh kesulitan berkonsentrasi saat proses pembelajaran. Di samping itu, PTM juga dapat mengatasi kesulitan komunikasi antara guru dan siswa sehingga kemampuan akademis anak bisa lebih dioptimalkan.
Baca juga: Cegah Anak-Anak Jadi Generasi yang Mengalami Learning Loss Akibat Pandemi
Nah, bila anak sudah mengikuti PTM di sekolah, pastikan ia memahami bahwa di sekolah mereka harus memakai masker dengan benar, menjaga jarak minimal 1,5 meter, tidak berkerumun, dan tidak saling meminjam peralatan sekolah atau makan. Mereka juga harus menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan sabun.
Di samping itu, perlu diingat bahwa yang harus diperhatikan bukan hanya protokol saat berada di sekolah saja. Orang tua dan anak-anak harus benar-benar memahami apa yang harus dilakukan mulai dari berangkat sekolah sampai pulang kembali ke rumah agar keselamatan dan kesehatan tetap terjaga.
Begitu sampai di rumah, ada protokol yang tetap harus dilakukan agar anak tidak menularkan virus COVID-19 yang mungkin menempel di pakaian, rambut, atau tubuhnya kepada anggota keluarga yang lain. Apa yang harus dilakukan?
Berikut ini himbauan yang diberikan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19:
- Mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer sebelum melepas masker.
- Membuang masker sekali pakai. Masukkan dulu masker sekali pakai ke dalam plastik sebelum dibuang. Masker kain harus dicuci.
- Setelah melepas masker, cuci tangan kembali dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer.
- Melepas alas kaki, meletakkan barang-barang yang dibawa (tas, jaket, topi, botol minum, ID Card, map, paper holder) di luar ruangan.
- Melakukan disinfeksi terhadap barang-barang tersebut.
- Setelah mendisinfeksi barang, jangan lupa cuci tangan kembali dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer.
- Meletakkan seragam (baju yang dipakai di sekolah) ke dalam mesin cuci atau direndam di dalam air deterjen. Baju harus langsung dicuci, jangan digantung untuk dipakai ulang karena virus COVID-19 bisa saja menempel di baju anak.
- Mandi dan keramas.
Bila semua hal ini sudah dilakukan, baru anak boleh berinteraksi dengan orang lain di dalam rumah. Ingat, hal ini juga berlaku untuk orang tua yang menjemput anak. Lakukan hal yang sama sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga lain.
Orang tua juga harus memerhatikan kondisi anak. Jika anak mengalami gejala seperti demam di atas 37 derajat Celcius, memiliki keluhan batuk, pilek, sakit tenggorokan, atau sesak napas setelah kembali dari sekolah, maka harus melapor ke pihak sekolah. Di samping itu, pastikan anak melakoni pola hidup bersih dan sehat agar daya tahan tubuhnya terjaga.
Baca juga:
Anak Kembali Masuk Sekolah, Ketahui Risikonya
7 Langkah Jaga Kesehatan Mata Anak Selama Sekolah Online
3 Cara Efektif Meningkatkan Nilai Pelajaran Sekolah Anak
Menghadapi 6 Keluhan Anak tentang Sekolah
LTF
FOTO: SHUTTERSTOCK
Topic
#usiasekolah #parenting #pendidikan #sekolah #sekolahtatapmuka #pembelajarantatapmuka