8 Alasan Si Kecil Sering Ditolak Temannya
Orang tua seringkali hanya fokus mendorong anaknya untuk berteman seluas-luasnya. Mereka ingin anaknya punya banyak teman. Resah rasanya bila melihat si kecil hanya bermain sendiri dan terpisah dari kumpulan teman sebayanya.
“Orang tua seringkali tidak tahu kalau anaknya ditolak. Butuh sensitivitas untuk mengetahui itu,” ujar Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., atau yang kerap dipanggil Nina, psikolog Klinik Terpadu Universitas Indonesia.
Menurut The British Psychological Society, penolakan adalah sebuah kondisi di mana anak lebih sering sendiri karena tidak disukai dan tidak diterima oleh teman sebayanya serta lingkungannya. Ia mungkin hanya diterima oleh sedikit orang, atau mungkin tidak sama sekali.
Penolakan tentu menyakitkan untuk anak-anak dan punya dampak yang tidak baik. Untuk itu, orang tua harus membantu anak dengan masalah penolakan ini.
Nina membagi penyebab anak bisa ditolak ke dalam 2 faktor, yakni faktor internal atau dari sang anak sendiri dan faktor eksternal, yakni dari teman-teman dan lingkungannya yang tentu akan lebih sulit dikontrol.
Faktor Internal :
1. Tumbuh Kembang Anak
Milestone tumbuh kembang anak yang berbeda dari teman-temannya bisa menjadi penyebab penolakan. “Misalnya anak yang di usia 4 tahun belum bisa bicara dengan jelas atau speech delay, bisa jadi ditolak oleh temannya karena temannya juga tidak bisa mengerti si anak ini bicara apa. Karena umumnya batas usia anak bicara kurang jelas adalah sampai usia 2 tahun.” ujar Nina.
Ia juga menyebutkan bahwa Anak dengan Kebutuhan Khusus (ABK) seringkali juga mengalami penolakan. “Anak-anak tidak tahu bahwa temannya ini berbeda. Seringkali penolakan terjadi karena mereka tidak tahu harus bagaimana memperlakukan teman dengan kebutuhan khusus ini,” imbuhnya.
2. Kebiasaan Anak yang Dinilai Menganggu
Penolakan bisa terjadi karena perilaku atau kebiasaan buruk anak yang membuat teman-temannya menjauh. “Anak suka buang ludah sembarangan, buang ingus sembarangan, atau mengganggu teman, bisa menyebabkan ia ditolak oleh yang lain,” kata Nina.
3. Keterampilan Sosial yang Kurang
“Anak-anak dengan keterampilan sosial yang kurang, misalnya terlalu pendiam saat berinteraksi atau terlalu kasar juga bisa membuat mereka ditolak,” ujar Nina.
Faktor Eksternal :
1. Berbeda Jenis Kelamin
Memasuki usia SD, anak biasanya mulai suka berteman dengan sesama jenis kelamin saja. Hal ini bisa menyebabkan anak yang berbeda jenis kelamin bisa tertolak. Hal ini biasanya terjadi di lingkungan yang jumlah anaknya berbeda jenis kelaminnya sangat tidak proporsional. “Misal, di satu kelas ada 15 siswa. Ada 13 laki-laki dan 2 perempuan. Jumlah yang sedikit seringkali mudah mengalami penolakan,” terang Nina.
2. Gaya Hidup yang Berbeda
Nina menjelaskan bahwa seringkali anak-anak mengalami penolakan karena tidak bisa memenuhi lifestyle dari teman-teman di lingkungannya. “Teman-temannya punya ponsel tipe ini, barang merek ini, liburan harus keluar negeri, sementara dia (anak yang ditolak) tidak,” ungkapnya.
3. Nilai Kelompok
Nina menilai seiring bertambahnya usia, anak akan mulai berteman dengan cara berkelompok atau biasa disebut nge-gank. Umumnya setiap gank akan punya nilai kelompok masing-masing. Sehingga anak yang tidak bisa memenuhi nilai kelompok tersebut tidak akan diterima.
4. Bentuk Fisik
Ini adalah sesuatu yang banyak terjadi dan sulit untuk dikontrol. “Biasanya anak yang mengalami penolakan adalah anak yang secara bentuk fisik terlalu berbeda. Misal, terlalu gendut, terlalu pendek, atau terlalu hitam,” Nina memberi contoh.
5. Isu SARA
Menurut Nina, isu tersebut memang sering muncul di masyarakat kita akhir-akhir ini. Dan tidak hanya pada orang dewasa, intoleransi pun bisa terinternalisasi ke dalam diri anak. Ia menuturkan bahwa dasar kuat anak-anak menolak seorang teman yang berbeda suku, ras dan agama disebabkan karena orang tua atau keluarganya memiliki pandangan serupa dan cukup keras.
Baca juga:
Atasi Anak yang Dijauhi Teman
Teman Untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Manfaat Teman dalam Membangun Karakter Anak
3 Cara Ini Bantu Anak Jalin Pertemanan Sehat
5 Gaya Pertemanan Anak di Sekolah
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK