Bagi sebagian anak, matematika adalah momok di sekolah. Akan tetapi, sebagian anak lainnya justru sangat menikmatinya. Nah, kalau anak Anda termasuk yang bisa berlarut-larut tahan memecahkan nomor demi nomor soal matematika, ini ciri bahwa mereka memiliki kecerdasan logis-matematis.
 
Kecerdasan logis-matematis adalah salah satu dari delapan kecerdasan yang didefinisikan dalam teori multiple intelligences dari psikolog perkembangan Howard Gardner. Kecerdasan logis-matematis mengacu pada kemampuan seseorang untuk bernalar, memecahkan masalah, menggunakan angka, memahami informasi visual seperti grafik atau diagram, dan melakukan analisis hubungan sebab-akibat.
 
Bagaimana, sih, ciri anak dengan kecerdasan logis matematis? Ann Logsdon, psikolog sekolah dari University of Kentucky, AS menjabarkannya sebagai berikut:
 

1. Anak-anak dengan kecerdasan logika-matematis menyerap informasi paling cepat dengan cara menggunakan penalaran dan pengurutan.
2. Anak-anak dengan kecerdasan logis-matematis biasanya sangat metodis dan berpikir dalam urutan logis atau linier.
3. Seorang anak dengan kecerdasan ini sangat mungkin mahir memecahkan masalah matematika di kepala mereka (secara mencongak) dengan cepat.
4. Tertarik pada teka-teki dan bekerja dengan angka. 
5. Mereka selalu menemukan metode logis untuk menjawab pertanyaan apa pun.
6. Di sekolah, mereka menyukai mata pelajaran matematika, ilmu komputer, teknologi, merancang desain yang menggunakan ukuran, kimia, serta mata pelajaran lain yang sering dianggap sulit.
7. Mereka senang membawa ide-ide matematika dan konseptual menjadi kenyataan melalui proyek langsung. Misalnya, membuat desain dengan bantuan komputer, membuat prakarya (do it yourself) dengan peralatan elektronik sederhana, menggunakan aplikasi komputer, atau bahkan coding.
8. Menyukai lingkungan yang terstruktur dan terorganisasi. Mereka juga bisa bekerja dengan baik di lingkungan yang seperti itu. Karena itu, mereka mungkin tidak toleran ketika orang lain tidak bisa mengikuti urutan, aturan, atau prosedur logis.
9. Lebih mudah memahami pelajaran yang disajikan dalam bentuk statistik seperti grafik, diagram, atau kurva dibandingkan dengan membaca literatur yang hanya berisi kata-kata.
10. Tertarik pada permainan yang membutuhkan strategi seperti catur atau percobaan sains yang mendorong eksperimen.

• Gunakan materi visual seperti pohon berpikir, statistik, atau urutan sebab-akibat saat mengajari mereka. Mereka akan lebih mudah dan cepat memahami materi dengan cara tersebut ketimbang dengan metode mendengarkan ceramah.
• Mereka akan lebih mudah mengingat materi dengan cara praktik langsung. Jadi, sering-seringlah mengajak mereka berpraktik langsung.

• Karena mereka lebih menyukai aktivitas yang terstruktur dan berorientasi pada tujuan daripada aktivitas kreatif yang tidak terstruktur dengan tujuan pembelajaran yang tidak tepat, maka pikirkan untuk memberikan mereka tantangan seperti menggambar lego dengan bentuk tertentu ketimbang meminta mereka menggambar bebas.
• Karena mereka sangat runut dan teratur, selalu libatkan mereka untuk membuat jadwalnya sendiri. Ajak mereka membuat agenda dan menetapkan tujuan. Anda juga bisa membantu mereka menuliskan langkah-langkah yang bisa mereka lakukan untuk mencapai tujuannya tersebut ke dalam urutan serta mencari cara melacak kemajuan dan mengevaluasi.
• Jadilah orang tua yang update. Anak dengan kecerdasan logis-matematis sangat menyukai mengotak-atik teknologi. Karena teknologi juga terus diperbarui, maka orang tua harus selalu mengikuti perkembangan medium teknologi baik untuk anaknya sesuai dengan perkembangan zaman, misalnya kelas robotic, coding, atau lainnya.

• Ahli matematika
• Insinyur mekanik
• Programmer
• Ahli statistik
• Insinyur kimia
• Data Analyst
• Analis jaringan atau sistem
• Akuntan
• Insinyur elektronik
• Konsultan keuangan
• Arsitektur
• Astronom
• Ahli teknologi medis