Orang Tua Membuatkan Akun Instagram untuk Anak, Amankah?
Harus kita akui, anak-anak kita sekarang sudah menjadi makhluk digital sejak bayi. Sebab, tidak sedikit orang tua yang sudah menyiapkan alamat e-mail untuk anaknya, bahkan sejak masih di dalam rahim. Akun digital ini katanya disiapkan untuk menyimpan berbagai memori berupa foto dan video si kecil sebagai dokumentasi.
Tak berhenti di situ, dengan alasan sebagai bahan dokumentasi yang dianggap lebih tak lekang oleh waktu, para orang tua juga membuatkan akun media sosial seperti Instagram untuk anaknya. Apa saja isinya? Foto dan video kegiatan si kecil sehari-hari. Sebenarnya, amankah ini dilakukan?
Ellen Kusuma, Kepala Sub-Divisi Digital At-Risk, SAFEnet mengatakan bahwa masih banyak orang tua yang tidak menyadari risiko dari mengunggah foto, data, maupun aktivitas anaknya. Menurutnya, ketika mengunggah foto anak, orang tua harus ingat bahwa ada dampak panjang yang mungkin dialami.
Ellen berkata, “Ketika kita sembarangan mengunggah foto anak, sebetulnya kita memberi risiko kepadanya, karena dia terekspos ke publik. Iya, kalau publiknya kita tahu, misalnya keluarga kita karena akun kita gembok, tapi kalau yang kita tidak kenal dan kita tidak tahu intensinya, itu yang berisiko.”
“Misalnya, hari ini lagi senang banget karena anaknya lagi gemesin banget, kemudian upload foto si anak. Beberapa waktu kemudian ada orang yang ambil fotonya untuk dimasukkan ke web sebagai contoh bayi yang dijual,” lanjutnya.
Baca juga: 4 Kebiasaan Orang Tua Posting Foto di Medsos yang Membahayakan Anak
Ellen menjelaskan bahwa setiap orang memiliki tingkat risiko atau kerentanan yang berbeda-beda, misalnya saja ada anak yang fotonya dibagikan di grup para predator seksual yang akan melakukan child grooming , atau sengaja diincar untuk diculik atau bahkan untuk kemudian dijual.
Walaupun ada berbagai risiko tersebut, bukan berarti orang tua tidak boleh sama sekali membagikan foto anak di akun media sosialnya. “Saya tidak bermaksud menakut-nakuti. Hanya saja, orang tua perlu berpikir lebih bijak tentang dampak jangka panjangnya,” ujar Ellen. Perlu diingat betul bahwa di luar sana ada banyak orang yang bisa melihat unggahan kita dan kita tidak bisa mengetahui apakah mereka punya niat baik atau jahat.
Lalu, apa yang bisa dilakukan orang tua untuk dapat mengunggah foto maupun video anak dengan tetap memastikan keamanan mereka?
1. Pikirkan privasi anak. Jangan bagikan identitas pribadi anak di media sosial, misalnya saja nama lengkap, tanggal lahir, nama rumah sakit tempat ia dilahirkan, atau bahkan berat dan tinggi badannya.
Baca juga: Waspada Penculikan di Tempat Umum, Jaga Indentitas Anak
2. Pastikan mengurasi foto atau video yang diunggah, misalnya saja tidak mengunggah foto mereka saat tidak memakai baju. Karena bisa saja foto-foto tersebut diakses oleh para predator seksual. Hindari pula mengunggah dokumentasi yang kelak bisa membuat ia dipermalukan.
Anda bisa mengetahui apa saja 7 Foto Anak Ini 'Haram' Diupload ke Media Sosial
3. Tak perlu menyertakan lokasi saat Anda mengunggah foto yang membuat orang lain jadi mengetahui keberadaan si kecil.
4. Pertimbangkan untuk membuat pengaturan privasi di akun media sosial Anda.
Pastikan semua keluarga memahami aturan ini. Hati-hati, Pengasuh Upload Foto Anak Anda di Media Sosial juga, ya. Jadi, sampaikan aturan soal mengunggah foto anak di media sosial yang sudah disepakati oleh keluarga Anda pada pengasuh anak juga.
Baca juga:
Hati-hati Upload Foto Anak Hari Pertama Sekolah
Menghindarkan Anak dari Kejahatan Pedofilia Online
Lindungi Anak dari Incaran Pedofilia, Ini Caranya!
LTF
FOTO: FREEPIK