7 Tip Berhenti Merokok, Yuk Bisa Yuk!
Laporan dari WHO menyebutkan bahwa tembakau membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahun, termasuk 1,2 juta nonperokok sebagai akibat dari paparan tangan kedua. Begitu banyak informasi yang sudah menyebutkan efek buruk tembakau pada kesehatan, serta hubungannya dengan berbagai macam penyakit. Toh, masih begitu banyak orang yang abai dan tidak mau berhenti merokok.
Padahal, sebagai penyebab utama penyakit jantung, tembakau menyumbang sekitar 17% dari semua kematian akibat penyakit kardiovaskular dan 21% dari semua kematian akibat penyakit jantung koroner.
Sementara, pada anak-anak, pajanan rokok bisa menyebabkan anak mudah terinfeksi meningitis, infeksi telinga tengah, pneumonia, bronchitis, asma, limfoma, dan leukemia, juga menurunkan kekebalan tubuh serta gangguan-gangguan kulit dan kesehatan lainnya.
Karena itu, ada banyak alasan kuat dan fakta kesehatan untuk berhenti merokok.
Baca juga: Tembakau Mengancam Kesehatan Keluarga dan Merusak Lingkungan
Racun Mematikan dalam Sebatang Rokok
Tahukah Anda, dalam sebatang rokok setidaknya terdapat 14 racun yang sangat berbahaya untuk tubuh kita? Diungkap laman www.p2ptm.kemkes.go.id, 14 zat racun itu adalah:
- Asam asetik: zat yang ada dalam pembersih lantai.
- Naptalin: zat beracun dalam bola-bola pewangi pakaian.
- Asentanisol: zat dalam parfum.
- Hidrogen Sianida: terdapat dalam racun tikus.
- Aseton: zat dalam cairan pembersih kuteks.
- Kadmium: zat dalam baterai.
- Metanol: zat untuk bahan bakar.
- Sodium Hidroksida: zat dalam penghilang bulu ketiak dan kaki.
- Formalin: zat untuk mengawetkan kodok, serangga, hingga jenazah.
- Geranol: zat aktif dalam pestisida.
- Toluene: zat yang terdapat dalam bensin.
- Hidrasin: zat untuk pesawat bermesin roket.
- Cinnamalde Hyde: zat yang ada di racun anjing dan kucing.
- Urea: zat pada air seni, berguna untuk cat, tinta, pupuk.
Baca juga: Rokok Elektrik, Amankah?
Berhenti Merokok Sekarang Juga!
Dengan mengetahui begitu banyak zat berbahaya dalam rokok dan efek buruknya bagi kesehatan diri sendiri sebagai perokok maupun orang lain yang menjadi perokok pasif (termasuk anak-anak kita!), sudah saatnya Anda serius berpikir untuk berhenti merokok.
Sulit melakukannya? Berikut ini 7 tip berhenti merokok anjuran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di laman www.p2ptm.kemkes.go.id.
1. Motivasi.
Bulatkan tekad dan tujuan Anda berhenti merokok. Mulailah untuk menentukan alasan yang lebih spesifik dan kuat. Misalnya: Niatkan bahwa Anda ingin melindungi keluarga (perokok pasif) dari risiko terkena kanker paru-paru, dan lain-lain. Anda bisa menentukan alasan tersebut sebagai motivasi. Bisa juga Anda memiliki motivasi: berhenti merokok agar dapat menabung lebih banyak dan mendermakan uang rokok (yang selama ini tidak disadari cukup banyak!).
Baca juga: Jadikan Rumah Area Bebas Rokok
2. Berhenti merokok seketika (total), atau mengurangi jumlah rokok yang diisap perhari secara bertahap.
Jika pilihan Anda mengurangi frekuensi merokok dan jumlah rokok secara bertahap, maka ini membuat pikiran dan tubuh akan mulai terbiasa terhindar dari kecanduan nikotin sedikit demi sedikit.
3. Kenali waktu dan situasi (saat Anda paling sering merokok).
Bagi para perokok, ada waktu-waktu kebiasaan merokok paling sering dilakukan.
Misalnya: saat menunggu, sesudah makan, nongkrong bareng teman-teman, dan lainnya. Coba alihkan kebiasaan merokok di tempat tersebut dengan aktivitas
lain, misalnya mengunyah permen atau permen karet sebagai pengganti.
4. Tahan keinginan Anda dengan menunda.
Menahan diri adalah salah satu kunci untuk dapat mengendalikan diri dari keinginan merokok. Caranya, tiap kali Anda merasakan dorongan kuat untuk merokok, tundalah hal tersebut selama 5 menit sebelum Anda menyalakan rokok tersebut. Di hari berikutnya jika muncul dorongan tersebut tingkatkan penundaan menjadi 10 menit, tambah 5 menit penundaan setiap harinya. Dengan cara ini tubuh Anda akan menyadari bahwa dorongan untuk merokok semakin lama akan menghilang secara perlahan.
5. Berolahraga secara teratur.
Olahraga secara teratur seperti jogging dan jalan kaki akan membantu Anda mendapatkan mood yang lebih baik, tubuh dan pikiran pun jadi fresh.
Aktivitas olahraga membuat Anda terhindar dari stres, sehingga Anda tidak perlu merokok lagi sebagai alasan untuk menghilangkan stres. Baca juga: Frekuensi dan Durasi Olahraga yang Tepat.
6. Minta dukungan keluarga dan kerabat.
Minta mereka untuk selalu mengingatkan Anda untuk tidak merokok. Dukungan teman dan kerabat dekat juga akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan Anda berhenti merokok. Anda juga dapat bergabung dengan komunitas mantan perokok (untuk saling berbagi dan menguatkan, dan cara ini sangat ampuh).
7. Konsultasikan dengan dokter.
Cara yang satu ini patut di coba, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk membantu Anda menghadapi ketergantungan pada nikotin.
Baca juga: 10 Bahaya Merokok
Lakukan Gaya Hidup Sehat
Banyak orang khawatir berhenti merokok membuat tubuh menjadi ‘melar’ alias gemuk. Bukan berhenti merokok yang menyebabkan tubuh jadi makin gemuk, tapi karena banyak orang mengganti kebiasaan merokok dengan ngemil makanan-makanan tinggi kalori.
Karena itu, berhenti merokok perlu diiringi dengan berubahnya gaya hidup, antara lain:
- Konsumsi makanan bergizi seimbang. Namun, tak perlu lakukan diet, ya, karena ini akan terlalu berat untuk Anda jalani, karena Anda sedang menahan diri untuk tidak merokok. Untuk camilan, hindari yang berkalori tinggi atau yang nutrisinya kosong. Perbanyak sayur, buah, biji-bijian, dan protein rendah lemak.
- Perbanyak minum air putih, sekitar 2 liter per hari.
- Rutin berolahraga.
- Hindari alkohol, karena ini bisa menjadi pemicu keinginan merokok.
Berhenti Merokok Bikin Papa Gemuk?
Agar Anak Tak Merokok
Tegas Menegur Perokok di Dekat Anak
grc
Foto: Shutterstock
Topic
#keluarga #kesehatan #stopsmoking #stoprokok #haritanpatembakausedunia