Tembakau Mengancam Kesehatan Keluarga dan Merusak Lingkungan
Tanggal 31 Mei ditetapkan sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia, yaitu peringatan tahunan yang menginformasikan kepada publik tentang bahaya penggunaan tembakau.
Tema global yang diusung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Hari Tanpa Tembakau tahun ini adalah Tobacco is Killing Us and Our Planet atau Tembakau Membunuh Kita dan Lingkungan mengajak kita semua untuk meningkatkan kesadaran akan efek berbahaya dari penggunaan tembakau dan paparan asap rokok terhadap kesehatan juga lingkungan.
Bahaya Pajanan Asap Rokok bagi Bayi hingga Remaja
Laporan dari WHO menyebutkan bahwa tembakau membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahun, termasuk 1,2 juta nonperokok sebagai akibat dari paparan tangan kedua. Yang memprihatinkan, bayi dan anak-anak termasuk kelompok rentan menjadi perokok pasif, baik dari orang tua maupun orang-orang di lingkungan sekitarnya.
Dikutip dari laman www.p2ptm.kemkes.go.id, bayi atau anak-anak yang terpapar asap rokok yang dihembuskan oleh para perokok bisa menjadi perokok pasif. Akibat seringnya menghirup asap rokok, maka mereka berisiko mengalami SIDS (Sudden Infant Death Syndrome), yakni kematian bayi secara mendadak.
Baca juga: Hati-hati, Bahaya Asap Rokok pada Janin Laki-laki
Sementara, bahaya dan efek pajanan rokok pada anak dan remaja antara lain adalah:
- Mengganggu prestasi belajar, terjadi gangguan kecerdasan dan kemampuan belajar.
- Perkembangan paru-paru terganggu.
- Mudah terinfeksi penyakit seperti meningitis, infeksi telinga tengah, pneumonia, bronchitis, asma, limfoma, dan leukemia.
- Sulit sembuh bila sakit karena sistem kekebalan tubuh menurun.
- Menimbulkan gangguan kulit dan plak gigi.
- Anak tampak lebih tua dari usia sebenarnya.
- Anak peniru ulung, orang tua perokok akan ditiru oleh anak.
- Kecanduan hingga perilaku negatif, perilaku agresif dan suka menantang.
Baca juga: Agar Anak Tak Merokok
Berhubungan dengan Bermacam Penyakit
Efek tembakau pada kesehatan, serta hubungannya dengan berbagai macam penyakit telah diketahui dengan baik. Sebagai penyebab utama penyakit jantung, tembakau menyumbang sekitar 17% dari semua kematian akibat penyakit kardiovaskular dan 21% dari semua kematian akibat penyakit jantung koroner.
Sementara, pada anak-anak, seperti disebutkan di atas, pajanan rokok bisa menyebabkan anak mudah terinfeksi meningitis, infeksi telinga tengah, pneumonia, bronchitis, asma, limfoma, dan leukemia, juga menurunkan kekebalan tubuh serta gangguan-gangguan kulit dan kesehatan lainnya.
Baca juga: Dampak Anak Perokok Pasif
Merusak Lingkungan dan Masa Depan
Selain memiliki efek buruk bagi kesehatan hingga berdampak kematian, tembakau (rokok) memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Fakta ini kurang diketahui oleh banyak orang. Selama beberapa dekade, industri tembakau telah berusaha untuk membersihkan reputasinya dan menggambarkan dirinya sebagai industri yang ramah lingkungan. Meskipun demikian, banyak sekali bukti menunjukkan bahwa tembakau membahayakan lingkungan di sepanjang siklus hidupnya – mulai dari proses penanaman, produksi, distribusi, konsumsi, dan limbah pasca produksi olahan tembakau itu sendiri.
Yayasan Jantung Indonesia mengungkap bahwa produksi, distribusi, dan konsumsi rokok berdampak langsung terhadap polusi udara, emisi karbon, perubahan iklim, penggundulan hutan, dan sumber daya alam berharga lainnya yang terbatas. Secara khusus, polusi udara secara luas diakui sebagai faktor risiko utama penyakit jantung, serta risiko kesehatan lingkungan terbesar di dunia. Bukti menunjukkan bahwa sekitar 25% dari semua kematian akibat penyakit kardiovaskular dan 24% dari semua kematian akibat stroke disebabkan oleh polusi udara.
“Dibutuhkan komitmen dari setiap individu untuk mengakhiri epidemi tembakau dan kita bisa memulainya dari diri kita sendiri. Industri tembakau sangat menghambat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang berkaitan dengan kesehatan dan lingkungan. Selain itu, pemerintah perlu mengambil langkah serius terhadap kampanye marketing tembakau dan segala produknya untuk meningkatkan kesehatan dan melestarikan lingkungan kita,” ujar Esti Nurjadin, Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia.
Baca juga: 4 Langkah Mudah Berhenti Merokok
Dengan pemahaman lebih dalam arti dari Tobacco is Killing Us and Our Planet, Hari Tanpa Tembakau tahun ini mengajak masyarakat untuk memaknai arti ‘membunuh’ yang tidak hanya dari perilaku menggunakan produk tembakau seperti rokok tetapi pada hal-hal yang lebih mendasar lainnya.
“Dengan mengatakan ‘tidak’ pada produk tembakau, kita sudah mengatakan ‘tidak’ pada berbagai masalah dalam hidup kita. Jangan menyerah pada kebiasaan baik ini, karena tembakau berpotensi merusak masa kini, masa depan kita, dan juga lingkungan di sekitar kita”, tutup Esti.
Yuk, Mama dan Papa, kita ciptakan dunia bebas tembakau dan Jadikan Rumah Area Bebas Rokok demi kesehatan keluarga dan masa depan anak-anak kita!
Baca juga:
Tegas Menegur Perokok di Dekat Anak
Agar Anak Tidak Ingin Merokok
10 Bahaya Merokok
Bahaya Jadi Perokok Pasif Saat Hamil
Asap Rokok Picu Anak Rentan Terkena Pneumonia
Rokok Perkecil Peluang Hamil (Lagi)
grc
Foto: Shutterstock
Topic
#keluarga #kesehatan #stopsmoking #stoprokok #haritanpatembakausedunia