5 Kelebihan Makanan dan Minuman Organik
Bahan makanan dan minuman organik semakin banyak dan menjadi tren di pasaran. Setiap supermarket pasti punya rak yang khusus memajang bahan-bahan makanan organik. Tak hanya itu, kini bahkan toko-toko baik offline maupun online yang menjual bahan makanan dan minuman khusus organik, kian menjamur.
Secara sederhana, perbedaan makanan dan minuman organik dibandingkan dengan yang lainnya terletak pada proses budidayanya. Bahan makanan dan minuman organik seperti sayur, buah, kacang-kacangan, atau biji-bijian ditanam tanpa menggunakan pestisida atau bahan sintetik lainnya yang diyakini dapat meningkatkan kualitas bahan-bahan tersebut dan antihama atau antijamur. Sementara, bahan makanan seperti daging, telur, maupun minuman seperti susu dikatakan organik bila proses pemeliharaan hewannya tidak menggunakan suntik antibiotik atau hormon pertumbuhan. Hewan-hewan tersebut juga mendapatkan akses ke tempat terbuka seperti padang rumput. Untuk lebih jauh mengenal bahan pangan orgnanik, tidak ada salahnya, untuk juga Memahami 3 Pengelompokan Makanan Organik.
Sekalipun harga bahan-bahan pangan organik tersebut jauh lebih tinggi, tetap saja banyak pelanggan yang mencarinya. Apakah benar makanan dan minuman organik lebih sehat dibandingkan makanan dan minuman lainnya?
Berikut lima kelebihan makanan dan minuman organik yang dapat Anda jadikan pertimbangan untuk memilihnya:
1. Kadar Pestisida yang Lebih Rendah
Di sistem pertanian konvensional, pestisida sintetis digunakan untuk melindungi tanaman dari hama atau jamur. Pestisida ini akan menempel pada sayuran dan buah sehingga memiliki risiko saat dikonsumsi. Sementara, American Academy of Pediactrics merekomendasikan agar anak-anak dibatasi paparan pestisida karena memiliki kerentanan terhadap toksisitasnya.
Julie Upton, R.D., juru bicara American Dietetic Association mengatakan bahwa buah dan sayur organik terbukti mengandung lebih sedikit residu pestisida daripada produk biasa.
2. Tidak Kehilangan Lebih Banyak Nutrisi
Anda bisa mengurangi paparan pestisida dengan cara mengupas buah atau memasak sayuran yang hendak Anda konsumsi dengan tingkat kematangan tertentu. Akan tetapi, menurut Julie, ini artinya Anda juga kehilangan sekian nutrisi yang terkandung di dalam kulit buah tersebut atau saat proses memasak.
Julie menuturkan bahwa kulit buah organik relatif lebih aman dikonsumsi dibandingkan buah lainnya. Sementara, sayur organik juga aman untuk dikonsumsi langsung setelah dicuci bersih. Sebab, proses masak, bagaimana pun metodenya tetap menghilangkan kandungan nutrisi sayur.
Baca juga: Nutrisi untuk Membantu Konsentrasi Belajar Anak
3. Risiko Masalah Hormon dan Kanker yang Lebih Rendah
Daging, telur, atau susu organik dihasilkan dari hewan yang tidak terpapar hormon sintetis yang bertujuan untuk mengubah siklus reproduksi. Alan Greene, M.D., penulis buku Feeding Baby Green mengatakan bahwa bahan-bahan kimia yang terdapat pada makanan konvensional diketahui dapat mengganggu hormon yang telah dikaitkan dengan masalah pada sistem saraf pusat, usus besar, bahkan kanker payudara, atau kanker ovarium.
4. Meminimalkan Risiko Resistensi Antibiotik
Dosis antibiotik harian diberikan pada ternak tradisional dengan tujuan mempercepat pertumbuhan. Residu yang masih menempel di daging, telur, maupun susu konvensional dapat menyebabkan resistensi antibiotik terhadap bakteri. Hal ini tentu berbahaya bagi kesehatan tubuh kita.
5. Membantu Melawan Penyakit
Buah-buahan dan sayuran organik memiliki lebih banyak phytochemical, yakni zat alami yang membantu manusia melawan penyakit dibandingkan buah dan sayur biasa. Penyebabnya adalah tanaman yang tidak diberi pestisida menghasilkan lebih banyak zat ini untuk menangkal serangga dan penyakit secara alami.
Baca juga:
12 Bahan Pangan Organik Untuk Anak
Berlibur Sambil Belajar Bertani Organik
Makanan Organik Untuk Anak
Lebih Sehat Belanja di Pasar Organik Jakarta
LELA LATIFA
FOTO: SHUTTERSTOCK
Updated: 2021
Topic
#keluarga #kesehatan #gizikeluarga