Yang mendebarkan di Trimester akhir
Anda banyak beristirahat di rumah, tapi kok tetap saja kelelahan? Sudah banyak minum sampai bolak-balik ke toilet, namun Anda masih juga kehausan.Kontras memang. Tapi itulah yang umumnya akan Anda hadapi di trimester ketiga kehamilan. Berikut berbagai perubahan yang akan terjadi pada tubuh Anda:
Gampang lelah
Tidak hanya beban tubuh akan bertambah sekitar 10-15 kg (atau lebih), namun membesarnya rahim akan mendesak organ-organ lain di tubuh. Akibatnya? Menambah (lagi) beban pada seluruh bagian tubuh. Tak heran jika Anda cepat lelah. Anda sebaiknya mulai mengurangi aktivitas, tapi ingin tetap tampil enerjik. Ini dia triknya:
- Lakukan olahraga ringan. Misalnya, berjalan kaki sekeliling kompleks. Berenang atau yoga khusus prenatal adalah pilihan yang oke, juga. Meski begitu,pastikan Anda ‘mendengarkan’ tuntutan tubuh. Kalau capai, beristirahatlah. Jika bangun dari sofa terasa sangat berat, ya duduk saja dulu.
- Sering-sering istirahat saat bekerja. Caranya? Angkat kaki, dan (bila perlu) pejamkan mata selama beberapa menit.
- Makanlah dalam porsi kecil, tapi sering (dengan kombinasi yang sehat antara protein dan karbohidrat kompleks). Kacang-kacangan dan buah kering adalah camilan yang oke plus bisa disimpan dalam tas atau laci meja.
- Anda masih saja merasa kurang berenergi? Mungkin Anda perlu berkonsultasi dengan dokter Anda. Bisa jadi, Anda terserang anemia alias kekurangan sel-sel darah merah. Kondisi ini bisa diperbaiki dengan mengonsumsi suplemen yang mengandung zat besi.
Perut yang terus membesar bisa mempengaruhi postur tubuh. Tambahan lagi, hormon relaxin (yang mengendurkan persendian untuk persiapan proses melahirkan) akan menambah tekanan pada tubuh Anda. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menyiasati rasa nyeri, yaitu:
- Lakukan latihan panggul: Merangkaklah, lalu ayunkan panggul kebelakang dan depan. Punggung tetap lurus. Kenakan penyangga bawah perut, seperti Bellybra (semacam kaus dalam) dan celana khusus ibu hamil.
- Saat tidur, sanggalah punggung dan perut dengan cara menambah bantal di bawah punggung. Bila Anda tidur miring, selipkan bantal di antara paha agar pinggul tetap seimbang. Bisa juga, Anda menggunakan bantal khusus ibu hamil, terutama bila kasur lama terasa tidak nyaman. Jangan ragu minta bantuan. Jika seseorang menawarkan diri untuk mengangkat sesuatu, katakan saja, ya!
Karena rahim semakin menekan kandung kemih, ini berarti Anda akan semakin sering bolak-balik ke toilet. Yang lebih mengganggu lagi adalah tiba-tiba saja Anda tidak bisa menahan keinginan untuk pipis (lebih dari 40% ibu yang hamil untuk pertama kali mengalaminya). Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
- Cobalah jadwalkan kebiasaan pipis (setiap 1 atau 2 jam), sehingga Anda tak perlu merasa kebelet. Setelah seminggu atau lebih, secara bertahap tambah rentang waktu antara ke toilet dan pipis menjadi 3 jam sekali.
- Jangan sekali-sekali mengurangi minum hanya karena Anda malas ketoilet. Minum sekitar 8 gelas air putih sehari tetap penting untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan cairan. Juga banyak-banyaklah makan makanan berserat tinggi untuk mencegah sembelit. Hindari kafein, karena sifatnya yang diuretik bisa membuat Anda malah semakin ‘rajin’ pipis!
Hampir setengah calon ibu hamil merasa panas di dada. Hormon-hormon bersirkulasi ke seluruh tubuh selama kehamilan, sehingga otot pada bagian atas perut (yang biasanya mencegah asam lambung masuk kerongkongan) mengendur, dan asam tersebut kembali lagi ke asal. Kini, rahim kian membesar, memenuhi hampir seluruh rongga perut dan mendorong perut semakin mendekat ke tenggorokan. Nggak heran kalau rasa panas langsung mendera. Coba untuk:
- Hindari pencetus rasa panas itu. Misalnya, makanan yang terlalu berbumbu, pedas, asam, berlemak, atau digoreng; serta kafein. Pemicu lain adalah minuman bersoda atau mengandung jeruk, dan beberapa makanan yang mengandung susu, seperti susu atau es krim.
- Ganti kebiasaan makan 3 kali sehari (yang bikin kenyang) menjadi makan sebanyak 6 kali dalam sehari (sedikit-sedikit saja sehingga lebih mudah dicerna). Makanlah sambil duduk tegak. Lalu, jangan langsung tidur sesudahnya,atau makan tepat menjelang tidur.
- Berkonsultasilah pada dokter. Bisa jadi, Anda perlu menelan obat-obatan ringan untuk meredakan gangguan.
- Bengkak pada kaki, tangan, dan varises
Untuk menyiasati rasa tidak nyaman ini:
- Sering-sering angkat kaki, berdiri dan duduk secara berselang-seling, serta jangan pernah menyilangkan kaki. Sebisa mungkin berbaringlah (sebaiknyamiring).
- Kenakan stocking penyangga,yang bisa membantu meredakan nyeri dan mengurangi timbulnya varises. Hindari memakai apapun yang akan menghalangi sirkulasi darah (seperti stocking setinggi paha).
- Jangan batasi asupan cairan untuk mengurangi pembengkakan. Mengapa? Tubuh Anda malah akan meresponnya dengan menahan cairan lebih banyak lagi.
- Rendamlah kaki. Penelitian menunjukkan, tekanan air (bahkan setinggi 30 cm) bisa mengurangi rasa tidak nyaman.
Di usia kehamilan 8 atau 9 bulan, Anda mungkin akan merasakan ‘latihan’ kontraksi Braxton-Hicks. Kontraksi ini akan membantu tubuh dalam mempersiapkan proses kelahiran, tapi sekaligus membuat Anda mengira bahwa kelahiran sudah dekat. Lalu, bagaimana cara mengenali dan membedakan keduanya?
Kontraksi palsu bisa Anda rasakan di bagian depan perut; sedangkan kontraksi yang sesungguhnya dimulai dari bagian belakang tubuh lalu ‘menjalar’ ke bagian depan tubuh (kadang-kadang bergerak dari atas ke bawah). Kontraksi sesungguhnya juga bisa dikenali dengan adanya peningkatan kontraksi saat Anda mengubah posisi tubuh. Jadi, bergeraklah ke sana-sini untuk memastikan apakah sudah waktunya ke rumah sakit atau tidak. Atau hubungi dokter untuk memastikannya.
Mimpi buruk
Banyak ibu hamil yang mengalami berbagai mimpi yang aneh, mulai dari melahirkan kodok atau anak anjing hingga kehilangan bayi saat melahirkan. Kok bisa? Di trimester ini Anda bisa lebih mengingat mimpi-mimpi yang terjadi karena Anda sering terbangun di malam hari (entah untuk pipis atau karena janin menendang-nendang). Mimpi yang paling sering dialami ibu hamil biasanya semata-mata disebabkan:
- Rasa takut kehilangan bayi.
- Rasa sakit menjelang persalinan.
- Rasa takut tidak bisa menjadi ibu yang baik.
- Rasa tidak berdaya.
Jadi...
Menjelang kelahiran bayi, tubuh Anda akan melewati perubahan-perubahan yang amat intens selama masa kehamilan. Ini juga termasuk saat-saat yang paling emosional, sebab Anda sedang mempersiapkan diri untuk menambah jumlah anggota keluarga. Berusahalah untuk tidak terlalu lelah dan fokuskan perhatian dalam merawat diri Anda (juga!) dengan banyak-banyak beristirahat. Plus, jangan ragu untuk membicarakan kecemasan Anda dengan pasangan, teman-teman, atau dokter Anda. Selamat menjadi mama baru!
PAR0308