Solusi Masalah Keuangan di Masa Pandemi
Hingga saat ini, kita belum terbebas dari pandemi Covid-19. Meski sebagian masyarakat sudah divaksin, kondisi masih jauh dari stabil. Kondisi keuangan juga masih membuat kita harus waspada.
Dalam salah satu acara Instagram Live Parenting Indonesia beberapa waktu lalu, perencana keuangan Ligwina Hananto mengibaratkan pandemi Covid-19 ini sebagai badai besar yang sangat lama. Dan kita, baik itu sebagai individu, keluarga, pemilik bisnis kecil, maupun pengusaha, sedang berjuang menghadapi badai tersebut dalam kapal masing-masing. Ada yang tinggal di dalam kapal besar, kapal kecil, atau bahkan perahu - tergantung dari kondisi keuangan.
Maksud dari analogi kapal tersebut, yaitu keadaan keuangan kita. Ada yang masih punya pekerjaan dengan kondisi finansial yang tak terpengaruh oleh pandemi, ada yang bisnisnya seret, ada yang gajinya dipotong, ada pula yang sudah kehilangan pekerjaan sehingga tak memperoleh penghasilan sama sekali.
Bagi yang sudah mengalami kesulitan keuangan di masa sekarang ini, Wina menyarankan dua hal. Pertama, hindari berutang.
"Ada orang-orang yang sudah kehilangan pekerjaannya, atau gaji mulai dipotong, atau pasangan yang tidak lagi punya pekerjaan. Jadi kalau dulu ada dobel penghasilan, sekarang jadi pincang sebelah. Jika Anda mengalami hal tersebut, dihindari berutang. Jangan menjadikan utang sebagai solusi," kata Wina.
Menurut perencana keuangan lulusan IPMI International Business School ini, memulai utang bukan memberi jalan keluar tetapi justru menambah masalah. Apalagi jika berutang dari platform pinjaman online. "Itu seperti menunda masalah saja. Yang sekarang sedang berbahaya adalah orang terjerat pinjaman online. Tolong, jangan sampai Anda pinjam lewat platform digital, karena itu bunganya tinggi sekali. Dan kalau kita sudah terjerat, bunganya akan menggulung dengan sangat cepat, dan kita akan terkena masalah yang lebih besar," kata Wina.
Saran kedua dari Wina, sebagai solusi saat kesulitan keuangan, sebelum memulai berutang, ia menyarankan cara yang lebih aman untuk memperoleh penghasilan, yaitu berdagang. Meski berdagang tidak selalu mudah, mau tak mau jika sudah terdesak, harus berdagang.
"Sulit, karena tidak semua orang sanggup menurunkan gengsi, karena berdagang tidak boleh gengsian, ya. Kalau dagang harus siap ditolak," kata Wina.
"Mau tidak mau, kalau sudah kepepet harus belajar dagang. Dagang itu bisa macam-macam. Bisa dagang produk buatan sendiri, atau menjual produk teman. Mulai dari yang kecil-kecil dulu saja. Jadi, kalau ada yang sudah mulai kesulitan keuangan, lakukan sesuatu, mulainya bukan dari utang, tapi mulai dari dagang," tambahnya.
Dengan berdagang, menurut Wina, kita sebenarnya tak hanya menolong diri sendiri untuk keluar dari masalah keuangan, tetapi juga sudah membantu perekonomian negara karena ada perputaran uang. "Jadi istilahnya, jangan membuat uangnya berhenti di kamu," ujarnya.
ALIKA
FOTO: FREEPIK
Topic
#ramadanparentingina #pranaramadan #ramadanbulanmulia #ramadan #puasaramadan