Peran Mama dalam Keuangan Keluarga
Mama saat ini tidak sekadar memiliki penghasilan sendiri, entah dari bisnis maupun pekerjaan lainnya, tetapi juga dapat menabung dengan jumlah yang maksimal, serta berinvestasi di berbagai instrumen investasi untuk masa depannya maupun anak-anaknya. Sesekali juga, dengan penghasilan itu, mama memanjakan diri sendiri. Meski begitu, sebesar apa pun penghasilan papa (dan mama!), akan sulit mewujudkan kondisi finansial keluarga yang mapan, jika mama tidak piawai mengelola keuangan, lho.
BEDA TANTANGAN
Mama zaman sekarang menghadapi tantangan yang lebih sulit dibandingkan angkatan Mama atau Nenek kita dahulu. Saat ini, Anda punya banyak pilihan, sekaligus kekhawatiran, dalam membesarkan anak. Jika dahulu Mama kita merasa cukup menyekolahkan anak-anaknya di sekolah yang terdekat dengan rumah, tuntutan zaman sekarang tak memungkinkan kita melakukan hal yang sama. Ada ketakutan kalau-kalau anak tak mampu bersaing di dunia yang semakin maju dan mengglobal ini. Tak hanya soal sekolah, melainkan juga banyak hal lain, seperti memilih makanan, hiburan, bahkan pertemanan. Semua ini bermuara pada satu kondisi: Anda harus semakin lihai mengelola finansial keluarga.
Bagaimana tidak? Sekolah yang bagus umumnya membutuhkan uang SPP yang tidak sedikit. Belum lagi ditambah aneka kursus, yang Anda harapkan bakal menjadi ‘bekal’ si kecil kelak menghadapi kerasnya persaingan hidup. Kemudian yang tidak kalah penting adalah soal kesehatan. Si kecil memerlukan makanan bergizi — kalau bisa yang berlabel organik, karena seramnya pemberitaan soal ‘modifikasi’ bahan makanan belakangan ini — dan masih ditambah berbagai jenis vaksin yang 10 tahun lalu bahkan belum ditemukan.
Dengan sederet tantangan tersebut, wajar jika seorang mama harus ‘bergulat’ mengelola keuangan keluarga secermat mungkin. Ada banyak pos yang wajib diisi, namun Anda pun harus mengusahakan supaya tak ada (atau meminimalkan) pos yang dikosongkan (misalnya, pos untuk hiburan, me time, dsb.).
MAMA TETAPLAH MENTERI KEUANGAN
Meski zaman berubah dan tantangan saat ini jauh lebih sulit dibandingkan dahulu, peran mama dalam keluarga tak pernah berubah, yaitu sebagai menteri keuangan. Papa biasanya akan menyerahkan penghasilannya kepada mama untuk dikelola. Dari uang penghasilan papa (dan terkadang ditambah uang penghasilan mama!), mama membayar uang sekolah si kecil, membeli pulsa listrik, membayar gaji si mbak dan pak sopir, membeli bahan makanan untuk keluarga, dan masih banyak lagi pengeluaran lain.
Bahkan, keputusan untuk bersenang-senang saat weekend, pergi berlibur, atau belanja baju untuk si kecil, mama yang menentukan, termasuk ketika ada kerabat atau keluarga yang ingin meminjam uang. Memegang hampir semua cash flow rumah tangga, bagaimana jika penghasilan papa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga? Yang pasti, mama masa kini tidak akan berpangku tangan atau ‘teriak’ meminta uang lebih kepada papa. Mama punya seribu satu cara untuk memastikan keluarganya aman, nyaman, dan terpenuhi segala kebutuhannya.
Mama akan bekerja di kantor, membuka bisnis online, bergabung di bisnis MLM, menabung, bahkan berinvestasi. Ya, peran mama tetaplah sebagai menteri keuangan, tetapi mama masa kini akan menjalankan peran itu dengan wawasan yang lebih luas dan cerdas.