Mendeteksi Bullying di Kantor dengan Singkat
Bullying bisa dialami siapa saja dan di mana saja, bahkan di kantor sendiri. Sering kali, sekalipun Anda adalah sudah yang bersikap baik pada semua orang di kantor, mengerjakan tugas dengan baik, dan selalu berusaha tidak menyinggung siapa pun, belum tentu Anda punya jaminan untuk tidak menjadi target bullying.
Justru, pelaku bullying juga sering menargetkan orang-orang baik yang sering mendapat simpati atau perhatian positif dari rekan kerja lain. Terlebih bila target adalah karyawan berprestasi yang mungkin mengancam posisi pelaku.
Tindakan bullying bisa berupa verbal seperti cacian, sindiran, fisik, pelecehan seksual, pengucilan atau pun penyebaran rumor dan gosip. Tentunya, semua tindakan bullying tersebut sangat menyakitkan bagi korban, membuat mereka takut, dan kehilangan harga diri.
Baca juga: Tanda Anda Berteman dengan Orang yang Toksik
Deteksi Sendiri dengan Cepat
Ketika Anda merasa ada sesuatu yang mengarah pada perlakuan negatif di tempat kerja, tak perlu menunggu waktu lebih lama untuk mengetahui apakah Anda sedang jadi sasaran bullying. Anda perlu mendeteksi sendiri dengan cepat apakah yang Anda alami adalah bully.
Susan M. Heathfield, pakar human resource sekaligus konsultan manajemen tepercaya di Michigan mengajak Anda untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut untuk mendeteksi secara mandiri apakah yang Anda alami adalah bullying:
- Apakah Anda takut masuk kerja—bukan karena malu, melainkan karena relasi dengan rekan kerja tertentu atau atasan yang membuat Anda tidak nyaman?
- Apakah Anda berulang kali diteriaki, dihina, dan dijatuhkan?
- Apakah rekan kerja Anda secara teratur membicarakan negatif tentang Anda di rapat, mengkritik Anda, atau membicarakan Anda di belakang?
- Apakah rekan kerja mengakuisisi pekerjaan yang sudah Anda lakukan dan sebaliknya malah menyudutkan Anda?
- Apakah rekan kerja secara terus menerus menyabotase pekerjaan Anda sehingga Anda tidak bisa bergerak?
- Apakah Anda tidak berani masuk ke kantin atau acara makan bersama karena berpikir bahwa rekan kerja yang lain tidak akan menerima Anda?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut, bila dijawab dengan “ya”, maka dapat dijadikan indikasi bahwa Anda memiliki rekan kerja atau atasan yang melakukan bullying pada Anda.
Komponen Bullying di Tempat Kerja
Sherri Mabry Gordon, aktivis pencegahan bullying sekaligus penulis buku Are You Being Bullied menunjukkan beberapa komponen bullying di tempat kerja:
1. Ketidakseimbangan Kekuasaan
Tidak seimbangnya kekuatan membuat target sulit mempertahankan diri. Ketidakseimbangan kekuatan ini tidak hanya berupa jabatan, melainkan bisa juga berupa jumlah ‘komplotan’ yang lebih banyak, lidah yang lebih tajam, maupun pengaruh yang lebih besar di kantor. Hal-hal tersebut akan membuat target merasa terisolasi, sendirian, tersisih, terancam, dan rentan.
2. Tindakan Berulang
Bullying terjadi secara berkelanjutan, dan sistematis. Dengan kata lain, mereka akan menyerang berkali-kali. Jadi, intinya, ketika seseorang mengirim e-mail kasar, meninggalkan di pertemuan penting yang hanya terjadi satu kali, maka hal tersebut tidak bisa disebut sebagai bullying.
3. Disengaja
Aspek lain dari bullying adalah niat sengaja untuk mengintimidasi, melukai, memanipulasi, atau mengendalikan target. Pelaku sengaja merusak harga diri, pekerjaan, dan karir targetnya. Tidak ada yang tidak disengaja.
Jangan membebani diri sendiri kalau memang mengalaminya, ya. Saatnya Anda membela diri sendiri.
Baca juga:
7 Penyebab Seseorang Jadi People Pleaser
6 Cara Mengelola Keuangan Saat Pasangan Berhenti Bekerja
Working Mom dan Milenial Rentan Menjadi Orang Tua Perfeksionis
6 Penyebab Umum Stres yang Menimpa Mama
LTF
FOTO: FREEPIK
Topic
#duniamama #karier #ibubekerja