Cara Penularan dan Pencegahan Cacar Monyet
Pada 17 Mei 2022 lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan kasus Cacar Monyet atau Monkeypox yang dialami warga negara Inggris setelah melakukan perjalanan dari Afrika. Cacar monyet ini kemudian menyebar ke berbagai negara. Hingga saat ini (31/05/2022), setidaknya sudah dua puluh negara yang melaporkan kasus cacar monyet.
Penyakit Cacar Monyet ini umumnya ditemukan di Afrika Tengah dan Afrika Barat. Di Afrika sendiri, transmisi ke manusia tercatat pernah terjadi melalui monyet, tikus Gambia, dan Tupai. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) menyebut bahwa penularan Cacar Monyet antarmanusia mungkin terjadi. Akan tetapi hal tersebut jarang terjadi.
Cacar Monyet yang disebabkan oleh virus monkeypox yang termasuk dalam kelompok Orthopoxvirus ini adalah penyakit zoonosis, artinya ditularkan dari hewan ke manusia. Cacar Monyet bisa menular melalui cakaran atau gigitan hewan serta kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi. Tak hanya itu, penularan Cacar Monyet berdasarkan PERDOSKI juga bisa terjadi karena kontak langsung dengan bahan yang terkontaminasi virus (termasuk pengelolaan daging hewan liar).
Baca juga: Udara Bersih Bebas Kuman dan Virus
Penularan Cacar Monyet terjadi ketika virus masuk melalui saluran pernapasan (aerogen), kulit (karena adanya trauma di kulit), atau selaput lendir (mata, mulut, hidung). Penyakit dengan gejala berupa demam dan disertai engan munculnya benjolan di beberapa bagian tubuh ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam dua sampai empat minggu. Penderita Cacar Monyet mungkin perlu menjalani perawatan di ruang isolasi untuk mencegah penyebaran penyakit.
Baca juga: Anak Cacar Air Harus Diisolasi?
Seperti yang dikatakan oleh Juru bicara Kemenkes RI dr. Mohammad Syahril, di Indonesia sendiri sampat saat ini belum ditemukan kasus Cacar Monyet. Akan tetapi, untuk berjaga-jaga, kita dapat melakukan langkah pencegahan Cacar Monyet sebagai berikut:
- Menghindari kontak langsung dengan tikus, primata, darah/daging yang tidak dimasak dengan matang.
- Menghindari kontak dengan hewan liar.
- Menjaga higientitas dengan rajin mencuci tangan dan memakai masker.
- Menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi, termasuk pakaian atau tempat tidur.
- Memasak bahan makanan terutama daging hingga benar-benar matang.
- Tidak bertukar peralatan makan.
Baca juga:
Gejala dan Pengobatan Cacar Air
Masa Inkubasi Cacar Air
Terkena Cacar Air Saat Hamil
Jika Bayi Cacar Air
Ibu Cacar Air Ketika Menyusui
LTF
FOTO: SHUTTERSTOCK
Topic
#keluarga #kesehatan #cacarmonyet