Kembali Bekerja Setelah Cuti Melahirkan
Setelah terbiasa berada bersama bayi sepanjang hari selama beberapa bulan pertama, tuntutan untuk kembali bekerja bisa terasa bagai kejutan yang tidak mengenakkan. Banyak Mama yang mendadak berubah menjadi wanita paling cengeng sedunia pada hari-hari menjelang masuk kantor kembali.
“Saya nyaris tidak pernah menangis, bahkan tidak juga menangis pada upacara pernikahan sendiri. Makanya, banyak teman syok melihat air mata Saya tiba-tiba meleleh ketika sedang duduk di depan komputer, hanya karena teringat bayi di rumah. Begitu tiba jam pulang kantor, Saya langsung menghambur ke tempat parkir tanpa ngobrol dulu dengan teman kerja seperti sebelumnya,” kata Danisha Savitri (27), mama dari seorang putri yang tinggal di Bintaro.
Kuatkan hati, Ma. Meski terasa berat, bukan berarti Anda tak bisa melaluinya. Agar masa-masa transisi berlangsung lebih mulus, latihlah rutinitas pergi kerja sejak beberapa minggu sebelum hari H. Maksudnya bukan membiasakan diri berpisah dengan bayi, lho (justru Anda mesti memanfaatkan semaksimal mungkin waktu Anda yang tersisa bersamanya), tetapi latihlah rutinitas bangun pagi, sarapan, mandi, dan berpakaian—ini semua berlaku bagi Anda dan bayi, sesuai jadwal pergi ke kantor yang telah ditentukan.
Latihlah pengasuh bayi cara memberikan ASI dengan botol ataupun gelas, mengganti popok, serta menidurkannya. Jelaskan pula jadwal rutinitas harian bayi. Selagi masih cuti, ada baiknya Anda mengisi kulkas dengan bahan makanan, sehingga kelak ketika sudah mulai bekerja kelak, waktu luang Anda tidak terbuang untuk pergi belanja (sepulang kerja, tentu Anda ingin lekas-lekas pulang dan melihat wajah mungilnya, bukan?).