Tipe Kantor Idaman Para Working Mom
Working mom sering dilanda dilema dalam menjalankan perannya menjadi ibu. Tidak sedikit working mom yang merasa bersalah karena harus meninggalkan anak di jam kerja. Bahkan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa perasaan bersalah working mom dapat memicu stres kronis.
Ya, kita semua tahu bahwa tidak mudah menjadi seorang ibu yang juga harus bekerja di luar rumah. Tidak mudah memang menghadapi tangisan anak yang tidak ingin ditinggalkan saat Mama akan berangkat kerja. Berat sekali rasanya beranjak dari rumah untuk ke kantor saat anak sakit. Atau, betapa sedihnya kehilangan momen menjemput anak pulang sekolah ketika ibu lain melakukannya. Akan tetapi, ada banyak alasan mengapa para Mama bekerja, bisa jadi karena alasan finansial keluarga, untuk kebutuhan aktualisasi diri, dan lain sebagainya.
Tetap fokus pada pekerjaan dan karier serta tidak mengabaikan tanggung jawab mengasuh anak dibutuhkan keseimbangan yang luar biasa. Kita harus memberi tepuk tangan bagi Mama mana pun yang berhasil melakukannya walau ada berbagai kerikil di sepanjang jalannya.
Berbagai strategi dilakukan oleh Mama bekerja, mulai dari berkomitmen untuk selalu teng-go atau langsung go pulang saat jam kantor berbunyi teng, izin sebentar di jam makan siang untuk menjemput anak-anak, mencari akal agar tidak mendapat tugas dinas luar kota di akhir pekan, sampai menghitung-hitung jatah cuti demi bisa hadir menyaksikan penampilan anak di pentas sekolah.
Baca juga: Working Mom dan Milenial Rentan Menjadi Orang Tua Perfeksionis
Nah, untuk mencapai work-life balance ini, kebijakan kantor dan atasan atau bos sangat berpengaruh bagi ibu bekerja. Penelitian yang diterbitkan dalam Scandinavian Journal of Public Health menunjukkan bahwa fleksibilitas kantor dan atasan serta kolega lainnya sangat memengaruhi orang tua pekerja dari segi kesejahteraan, kelelahan, keterlibatan kerja, serta konflik keluarga atau pengasuhan.
Penelitian yang melibatkan 1562 orang tua di Swedia ini menemukan bahwa tempat kerja yang fleksibel serta memiliki sikap dan pandangan yang positif tentang tugas pengasuhan sangat penting dalam bagi orang tua pekerja. Sikap positif atau dukungan dari manajer terhadap tugas pengasuhan dapat meningkatkan keterlibatan kerja dan kesejahteraan serta menurunkan tingkat stres dan konflik personal.
Baca juga: 6 Penyebab Umum Stres yang Menimpa Mama
Pemahaman yang positif dari manajer dan kolega tentang peran sebagai orang tua ini merupakan faktor yang sangat penting dalam mencapai keseimbangan pekerjaan dan keluarga. Memiliki manajer yang pengertian ini dilaporkan lebih dibutuhkan oleh perempuan dibandingkan laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan sosial dan interaksi dalam menjalankan peran ganda sebagai pekerja dan ibu sekaligus sangat penting bagi perempuan.
Secara umum, bahkan dilaporkan bahwa memiliki tempat kerja yang fleksibel serta atasan yang mendukung dan bersikap positif atas tugas pengasuhan menjadi lebih penting bagi orang tua daripada tunjangan maupun kompensasi gaji selama masa cuti yang digunakan untuk mengasuh anak.
Kalau Mama sendiri bagaimana? Lebih penting memiliki kantor dan atasan yang fleksibel yang suportif atau tunjangan yang tinggi? Kalau bisa dua-duanya, sih, ya, Ma.
Baca juga:
6 Cara Mengelola Keuangan Saat Pasangan Berhenti Bekerja
6 Pengaruh Stres Terhadap Kesehatan Fisik dan Emosional Anda
Orang Tua Bahagia = Anak Bahagia
5 Cara Bersyukur untuk Membangun Kebahagiaan
LTF
FOTO: FREEPIK
Topic
#duniamama #ibubekerja #workingmom