Kelebihan Hormon Ini Sebabkan Kulit Berjerawat
Dalam tubuh setiap wanita juga terdapat hormon androgen atau hormon khas laki-laki. Hormon ini dibutuhkan untuk mendorong produksi sel telur di ovarium dan bertanggungjawab terhadap pertumbuhan rambut kemaluan. “Namun, seharusnya, hormon androgen berbentuk bebas dalam darah tidak boleh lebih dari satu persen,” ungkap DR. Dr. Budi Wiweko, SpOG, dokter spesialis obstetri dan ginekologi FKUI/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dalam diskusi bertajuk Your Body, Your Life, Your Choice, yang diadakan PT Bayer Indonesia beberapa waktu lalu.
Dalam kondisi normal, kadar hormon androgen bebas dalam darah dikendalikan protein pengikat androgen yang diproduksi dari hati. Kemampuan hati sendiri dalam memroduksi protein pengikat androgen sangat dipengaruhi efektivitas insulin dalam darah yang berkaitan erat dengan kadar lemak dalam darah. Dengan kata lain, orang yang kegemukan berpotensi tinggi hormon androgen bebas.
Salah satu dampak dari tingginya hormon androgen bebas pada wanita adalah meningkatnya produksi sebum dan penebalan lapisan kulit hingga menyebabkan penyumbatan folikel atau pori-pori. Akibatnya, jerawat mudah terbentuk dan kondisinya relatif berat. “Kalau jerawat yang diderita sudah diobati, dilakukan terapi konvensional, maupun pengobatan antibiotik, masih tidak terkendali. Bisa jadi itu disebabkan oleh tingginya hormon androgen. Untuk memastikan, perlu dilakukan tes hiperandrogen dan uji laboratorium yang dilakukan paralel dengan terapi,” ungkap dr. Suksmagita Pratidina, SpKK, spesialis kulit dan kelamin Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah.
Setelah diketahui penyebab jerawat disebabkan hiperandrogen, menurut Suksmagita, perlu diberikan obat-obatan yang mengandung anti androgen seperti kontrasepsi oral. Di samping, tetap dilakukan perawatan sehari-hari untuk menjaga kebersihan kondisi kulit dan mencegah infeksi berlanjut. (foto: 123rf)