Energi Mama Bekerja
Semua mama pasti pernah merasa lelah, kehabisan energi bahkan stres menjalani perannya. Tapi bila dibandingkan antara mama yang harus pergi ke kantor setiap hari dengan mama yang harus mengurus anak-anak di rumah, siapa yang merasa hidupnya lebih ‘mudah’?
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Family Psychology mengungkapkan bahwa mama yang bekerja, baik itu full-time atau paruh waktu, cenderung merasa lebih sehat dan bahagia dibandingkan dengan mereka yang tinggal di rumah. Tapi ini hanya berlaku selama anak masih berusia kurang dari 2 tahun. Kok, bisa?
Rupanya, para peneliti dari University of North Carolina dan Greensboro mewawancarai sekitar 1.300 mama yang memiliki anak usia bayi hingga 12 tahun dari berbagai negara bagian di Amerika Serikat. Mereka mencari tahu dan mencatat bilamana ditemukan tanda-tanda depresi dan meminta para mama untuk menilai kesehatan mereka sendiri dengan criteria: buruk, biasa saja, baik dan baik sekali. Dari data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa mama yang bekerja memiliki lebih sedikit alasan untuk merasa buruk tentang diri mereka sendiri maupun tentang kemampuannya mengurus anak-anak.
Namun bagaimana pun, agar dapat dianggap konklusif, hasil penelitian ini masih perlu ditinjau lebih lanjut terkait beragamnya tingkat pendidikan mama, jumlah anak, hingga faktor budaya dan kondisi perekonomian keluarga.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Family Psychology mengungkapkan bahwa mama yang bekerja, baik itu full-time atau paruh waktu, cenderung merasa lebih sehat dan bahagia dibandingkan dengan mereka yang tinggal di rumah. Tapi ini hanya berlaku selama anak masih berusia kurang dari 2 tahun. Kok, bisa?
Rupanya, para peneliti dari University of North Carolina dan Greensboro mewawancarai sekitar 1.300 mama yang memiliki anak usia bayi hingga 12 tahun dari berbagai negara bagian di Amerika Serikat. Mereka mencari tahu dan mencatat bilamana ditemukan tanda-tanda depresi dan meminta para mama untuk menilai kesehatan mereka sendiri dengan criteria: buruk, biasa saja, baik dan baik sekali. Dari data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa mama yang bekerja memiliki lebih sedikit alasan untuk merasa buruk tentang diri mereka sendiri maupun tentang kemampuannya mengurus anak-anak.
Namun bagaimana pun, agar dapat dianggap konklusif, hasil penelitian ini masih perlu ditinjau lebih lanjut terkait beragamnya tingkat pendidikan mama, jumlah anak, hingga faktor budaya dan kondisi perekonomian keluarga.