Buah Naga Si 'Buah Kaktus'
Ternyata, bangsa Meksiko terbiasa mengonsumsi tanaman kaktus, terutama untuk salad. Dan kini, banyak Mama yang gemar makan buah naga yang juga dikenal sebagai ‘buah kaktus’ ini.
Iya, buah naga yang selalu hadir dalam sop buah favorit Anda ternyata adalah buah yang tumbuh di bagian ujung ‘batang’ kaktus, si tanaman berduri. Berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Nah, buah naga kemudian populer di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, Cina, Filipina, dan Indonesia.
Buah dengan kulit berwarna merah ini bisa berbuah hingga 5 - 6 kali per tahun. Dragon fruit adalah nama komersilnya. Di daerah asalnya, buah ini disebut Pitahaya, dari genus Hylocereus. Ada juga jenis lain dari genus Stenocereus yang disebut Pitaya (cita rasanya lebih asam dan dikenal dengan sebutan sour pitaya).
Dalam perkembangannya, jenis Pitahaya lah yang lebih populer dan banyak dibudidayakan, termasuk di Indonesia. Mungkin karena rasanya yang tidak terlalu asam. Beberapa sumber masih ada yang rancu membedakan antara Pitahaya dan Pitaya sehingga memukul rata sebutan dragon fruit dengan Pitaya.
Menurut situs wikipedia.com, ada 4 varietas buah naga yang dikembangkan, yakni kulit merah daging buah putih (buah naga putih), kulit merah daging buah merah (buah naga merah), kulit kuning daging buah putih (dari genus Stenocereus) , serta kulit merah daging buah sangat merah (saking merahnya, ada yang menyebutnya berwarna hitam). Varietas ke-4, buah naga hitam, merupakan hasil pengembangan buah naga merah yang dibudidayakan oleh seorang pelaku agribisnis di Kediri, Jawa Timur.
Dibalik penampilan kulitnya yang ‘istimewa’, ada segudang kebaikan dalam sepotong buah naga. Yang paling diunggulkan adalah kandungan vitamin C-nya yang tinggi. Selain berfungsi meningkatkan sistem imunitas tubuh, vitamin C juga berperan sebagai antioksidan yang penting untuk kesehatan kulit dan menangkal radikal bebas pemicu kanker.
Vitamin B1, B2, dan B3, serta mineral zat besi, fosfor, magnesium, dan kalsium juga hadir dalam buah naga. Yang tak kalah penting adalah kandungan serat pangannya yang baik untuk saluran cerna dan kalorinya yang rendah sehingga tak perlu jadi musuh bagi Anda yang sedang berdiet kalori atau penderita diabetes.
Dari semua kehebatan itu, yang paling tak disangka adalah buah naga mengandung asam lemak tak jenuh ganda (PUFA=Poly Unsaturated fatty Acid), terutama omega 6 dan omega 3. Keduanya bisa menekan kadar trigliserida dalam darah sehingga bisa menurunkan risiko penyakit cardiovascular.
Tak banyak buah yang memiliki kandungan lemak dalam komposisi gizinya. Asam lemak ini berasal dari bagian biji yang tersebar dalam daging buah naga. Sedikit protein juga ada dalam bebijian ini. Jadi, jangan bete saat mendapati biji hitam kecil ini nyangkut di gigi Anda saat menyantap buah ini.
Photo: Foto Search