6 Pertimbangan Mama Sebelum Memutuskan Menambah Momongan
Menambah momongan tentu harus dipikirkan matang-matang. Setiap pasangan punya pendapat masing-masing soal berapa jumlah anak yang ingin mereka miliki dan kapan rencana itu ingin diwujudkan.
Hal yang mendominasi pembahasan suami-istri tentang jumlah anak antara lain jarak usia yang ideal antara kakak dan adik serta kekuatan ekonomi keluarga. Di samping itu, mama juga pasti akan mengobservasi apakah si sulung sudah siap punya adik.
Tapi, jangan sampai abai dengan suara hati Anda sendiri, Ma. Anda punya berbagai pertimbangan lain yang mungkin lebih kompleks.
Baca juga: Jawaban 9 Pertanyaan untuk Merencanakan Kehamilan Kedua
Apa sajakah pertimbangan yang mungkin muncul di kepala seorang mama sebelum memutuskan menambah momongan?
1. Apakah menambah anak akan membatasi saya?
Bayi baru lahir akan menyita banyak waktu dan perhatian dari mama. Mereka masih sangat bergantung pada mama. Jawaban dari pertanyaan ini akan sangat beragam. Kondisi harus mengurus satu anak dan satu bayi mungkin akan sedikit merepotkan mama yang baru memulai sesuatu seperti ingin mencari beasiswa untuk melanjutkan sekolah, beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggal baru, riset peluang usaha, atau sedang memulai minat tertentu yang butuh ketekunan dan juga memakan waktu. Jumlah anak tentu akan memengaruhi mobilitas Anda. Tapi, untuk mama yang tidak merasa terbatasi, Anda mungkin lebih siap untuk menambah momongan.
2. Apakah saya sudah siap membagi waktu saya?
Manajemen waktu adalah hal yang sangat penting untuk mama. Selain mengurus keluarga, mengatur pekerjaan rumah, dan menyelesaikan pekerjaannya, jangan lupa, mama juga butuh me time. Selain itu, mama juga butuh couple time, socialize time, atau family time dengan keluarga besar. Nah, siapkah Anda sebagai mama mengelola waktu ketika ada anggota keluarga baru?
Baca juga: Me Time Bisa Membuat Ibu Bahagia
3. Akankah karier saya akan terhambat?
Ibu bekerja memiliki tantangan yang luar biasa untuk menyeimbangkan antara kehidupan profesional dengan kehidupan personal. Ketika anak pertama Anda sudah bertambah usia, Anda mungkin sudah lebih lega dan bisa mengejar beberapa ketertinggalan di kantor lantaran fokus merawatnya sampai tahap usia tertentu. Ini mungkin yang akan Anda pikirkan betul-betul untuk menentukan kapan Anda bisa menambah momongan. Anda perlu memikirkan kembali tujuan karier Anda, apakah Anda memiliki support system yang cukup, dan bagaimana keberpihakan kantor Anda untuk pekerja perempuannya (cuti, hak menyusui, dan lain sebagainya).
4. Cukupkan waktu yang saya berikan untuk Ibu dan Ayah?
Tak dapat dipungkiri, orang tua atau mertua Anda bertambah usianya. Mereka mungkin membutuhkan perhatian dan perawatan lebih dari Anda. Hal ini menjadi pertimbangan bagi Anda, terutama bila Anda anak tunggal, mengenai akankah Anda bisa mengerjakan apa yang semestinya seorang anak lakukan untuk orang tuanya di usia senja.
Baca juga: Merawat Anak dan Orang Tua Sekaligus, Ini 5 Tip Menjaga Kesehatan Mental Sandwich Generation
5. Apakah suami saya sudah siap?
Bukan hanya istri saja yang harus siap, suami tentu juga harus siap ketika merencanakan menambah momongan. Siap bisa diartikan sebagai suami bisa membantu Anda dalam banyak tugas dan mendukung Anda.
6. Apakah tubuh saya prima?
Pertimbangan menambah momongan tentu tak lepas dari kondisi fisik perempuan; kesuburan hingga kekuatan fisik untuk hamil, melahirkan, dan merawat anak.
Baca juga:
Susah Hamil Lagi, Mengapa?
Hamil Lagi Setelah Baru Melahirkan
Alasan Punya Anak Kedua
Benarkah Hamil Anak Kedua Lebih Sulit?
LELA LATIFA
FOTO: FREEPIK
Updated: Juli 2022
Hal yang mendominasi pembahasan suami-istri tentang jumlah anak antara lain jarak usia yang ideal antara kakak dan adik serta kekuatan ekonomi keluarga. Di samping itu, mama juga pasti akan mengobservasi apakah si sulung sudah siap punya adik.
Tapi, jangan sampai abai dengan suara hati Anda sendiri, Ma. Anda punya berbagai pertimbangan lain yang mungkin lebih kompleks.
Baca juga: Jawaban 9 Pertanyaan untuk Merencanakan Kehamilan Kedua
Apa sajakah pertimbangan yang mungkin muncul di kepala seorang mama sebelum memutuskan menambah momongan?
1. Apakah menambah anak akan membatasi saya?
Bayi baru lahir akan menyita banyak waktu dan perhatian dari mama. Mereka masih sangat bergantung pada mama. Jawaban dari pertanyaan ini akan sangat beragam. Kondisi harus mengurus satu anak dan satu bayi mungkin akan sedikit merepotkan mama yang baru memulai sesuatu seperti ingin mencari beasiswa untuk melanjutkan sekolah, beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggal baru, riset peluang usaha, atau sedang memulai minat tertentu yang butuh ketekunan dan juga memakan waktu. Jumlah anak tentu akan memengaruhi mobilitas Anda. Tapi, untuk mama yang tidak merasa terbatasi, Anda mungkin lebih siap untuk menambah momongan.
2. Apakah saya sudah siap membagi waktu saya?
Manajemen waktu adalah hal yang sangat penting untuk mama. Selain mengurus keluarga, mengatur pekerjaan rumah, dan menyelesaikan pekerjaannya, jangan lupa, mama juga butuh me time. Selain itu, mama juga butuh couple time, socialize time, atau family time dengan keluarga besar. Nah, siapkah Anda sebagai mama mengelola waktu ketika ada anggota keluarga baru?
Baca juga: Me Time Bisa Membuat Ibu Bahagia
3. Akankah karier saya akan terhambat?
Ibu bekerja memiliki tantangan yang luar biasa untuk menyeimbangkan antara kehidupan profesional dengan kehidupan personal. Ketika anak pertama Anda sudah bertambah usia, Anda mungkin sudah lebih lega dan bisa mengejar beberapa ketertinggalan di kantor lantaran fokus merawatnya sampai tahap usia tertentu. Ini mungkin yang akan Anda pikirkan betul-betul untuk menentukan kapan Anda bisa menambah momongan. Anda perlu memikirkan kembali tujuan karier Anda, apakah Anda memiliki support system yang cukup, dan bagaimana keberpihakan kantor Anda untuk pekerja perempuannya (cuti, hak menyusui, dan lain sebagainya).
4. Cukupkan waktu yang saya berikan untuk Ibu dan Ayah?
Tak dapat dipungkiri, orang tua atau mertua Anda bertambah usianya. Mereka mungkin membutuhkan perhatian dan perawatan lebih dari Anda. Hal ini menjadi pertimbangan bagi Anda, terutama bila Anda anak tunggal, mengenai akankah Anda bisa mengerjakan apa yang semestinya seorang anak lakukan untuk orang tuanya di usia senja.
Baca juga: Merawat Anak dan Orang Tua Sekaligus, Ini 5 Tip Menjaga Kesehatan Mental Sandwich Generation
5. Apakah suami saya sudah siap?
Bukan hanya istri saja yang harus siap, suami tentu juga harus siap ketika merencanakan menambah momongan. Siap bisa diartikan sebagai suami bisa membantu Anda dalam banyak tugas dan mendukung Anda.
6. Apakah tubuh saya prima?
Pertimbangan menambah momongan tentu tak lepas dari kondisi fisik perempuan; kesuburan hingga kekuatan fisik untuk hamil, melahirkan, dan merawat anak.
Baca juga:
Susah Hamil Lagi, Mengapa?
Hamil Lagi Setelah Baru Melahirkan
Alasan Punya Anak Kedua
Benarkah Hamil Anak Kedua Lebih Sulit?
LELA LATIFA
FOTO: FREEPIK
Updated: Juli 2022
Topic
#duniamama #selfcare