5 Mitos Tentang Makanan
Jangan kebanyakan makan telur nanti bisulan. Banyak makan ikan biar ranking satu di kelas. Jangan makan ini, harus makan itu. Ya, nasihat-nasihat macam ini mungkin sering Anda dengar. Perlukah Anda memercayainya atau jangan-jangan semua itu cuma mitos belaka?
1. Mitos : Makan es krim akan membuat anak batuk.
Fakta : Tidak benar es krim menyebabkan batuk kecuali jika anak alergi dingin atau alergi susu yang terkandung dalam es krim. Bahkan, es krim mengandung susu, gula, dan lemak yang bisa menambah asupan kalori untuk anak. Bila es krim tersebut dibuat dari bahan-bahan yang sehat, bebas pewarna, dan tidak mengandung pemanis buatan yang berbahaya, es krim aman dikonsumsi anak, kok.
2. Mitos : Makan telur akan menimbulkan bisul.
Fakta : Telur merupakan sumber protein yang baik dan diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Bisa jadi, bisul muncul akibat ia memang alergi terhadap protein tersebut. Jadi, yang paling penting adalah anak menjaga kebersihan kulitnya agar tidak terjadi infeksi dari bakteri yang menyebabkan bisul.
3. Mitos : Makan kelapa parut bisa menyebabkan cacingan.
Fakta : Jenis cacing yang sering dihubungkan dengan mengonsumsi kelapa parut adalah cacing kremi (Oxyuris vermicularis). Biasanya, penularan cacing kremi terjadi melalui beberapa hal:
1. Tangan ke mulut. Anak menggaruk-garuk anus sehingga telur-telur cacing terselip di kuku. Ia tidak mencuci tangannya, namun langsung makan atau memasukkan jari-jari ke dalam mulut.
2. Telur kering yang diterbangkan angin bersama debu.
3. Telur yang menempel di bulu-bulu hewan peliharaan, seperti anjing atau kucing.
Jadi, ajarkan anak untuk menjaga kebersihan diri dengan cara mencuci tangan, menggunting kuku, dan mandi secara teratur. Anda juga menjaga kebersihan tangan saat mengolah bahan makanan agar tidak ada telur cacing yang menempel.
4. Mitos : Tidak apa-apa jika anak tidak mau makan sayur. Yang penting, ia sudah makan buah. Begitu pula sebaliknya.
Fakta : Sayur dan buah adalah sumber vitamin, mineral, serta serat yang diperlukan untuk perkembangan anak. Asupan serat yang cukup akan memperlancar proses buang air besar, mengikat kolesterol dalam darah, serta menjaga agar gula darah lebih stabil. Anak harus mengenal dan mengonsumsi berbagai jenis buah dan sayur karena dari masing-masing jenis mengandung vitamin dan mineral yang berbeda. Konsumsi sayur atau buah tidak bisa digantikan fungsinya satu dengan yang lain karena keduanya saling melengkapi.
5. Mitos : Minum vitamin C setelah makan udang bisa menyebabkan keracunan.
Fakta : Selama udang masih dalam keadaan segar, masih aman untuk dikonsumsi. Memang, pada beberapa orang dengan kadar kolesterol tinggi, harus membatasi diri dalam mengonsumsi udang. Kenapa? Udang mengandung kolesterol sekitar 190mg/100mg. Dan, vitamin C memang bisa membuat rasa tidak nyaman pada lambung yang mengalami gangguan, seperti gastritis atau maag. Namun, secara umum, mengonsumsi udang dan vitamin C tidak akan menimbulkan masalah.
Foto : TPG News