Solusi Bila Anak Senang Buang-Buang Makanan
Setiap kali anak makan, rasanya berubah menjadi ajang perang. Semua makanan berserakan di mana-mana. Tapi anak justru tampak happy melihat ‘kerusuhan’ tersebut, terutama ketika ia melempar makanannya ke lantai. Sebaliknya, Mama justru kesal karena suasana rumah menjadi berantakan.
Sabar ya, Mama, anggaplah ini menjadi bagian dari tahapan anak yang mulai belajar makan sendiri. Hal ini juga ternyata sangat wajar bagi batita (mulai usia satu tahun) dan sesuai tahapan perkembangannya.
Sebab, pada usia ini anak belum mengerti makanan bukanlah mainan dan dia tidak boleh membuang-buang makanannya. Apa yang bisa Anda lakukan ketika menghadapi situasi seperti di digambarkan di atas?
1. Sajikan makanan yang tepat.
Sabar ya, Mama, anggaplah ini menjadi bagian dari tahapan anak yang mulai belajar makan sendiri. Hal ini juga ternyata sangat wajar bagi batita (mulai usia satu tahun) dan sesuai tahapan perkembangannya.
Sebab, pada usia ini anak belum mengerti makanan bukanlah mainan dan dia tidak boleh membuang-buang makanannya. Apa yang bisa Anda lakukan ketika menghadapi situasi seperti di digambarkan di atas?
- Dalam porsi kecil. Semakin banyak makanan di piringnya semakin anak tergoda untuk memainkannya. Tidak banyak yang bisa dihambur-hamburkan bila tidak ada bahannya. Jangan pernah berikan anak sepiring penuh makanan, sebaliknya berikan sedikit demi sedikit. Jangan paksa anak makan lebih dari yang dia mau karena anak mulai memainkan makannya saat dia sudah kenyang atau merasa bosan. Usahakan waktu makan hanya 30 menit saja.
- Dalam ukuran yang mudah di makan. Misalnya, potong-potong ukuran fingers food menjadi one bite atau satu kali suap. Biarkan anak makan menggunakan tangannya untuk melatih kemampuan motorik halusnya.
Anak usia 1-2 tahun memang belum makan dengan rapi sehingga dia masih butuh disuapi. Namun, Anda bisa memberikannya sendok dan membiarkan dia menyuap sendiri. Kegiatan ini bisa melatih kemampuan motorik halusnya. Memang makanannya terkadang tercecer di lantai ketika dia menyuap. Tapi Anda bisa membedakan makan berceceran dan memainkan makanan. Itu sebabnya Anda perlu menemaninya untuk menghindari kekacauan lebih hebat. Anda bisa mengingatkan si kecil bila dia mulai memainkan makanannya.
3. Alihkan perhatiannya.
Misalnya, tempatkan mainan di meja sehingga Anda bisa menyuapinya makanan saat dia memperhatikan mainannya. Pilih mainan yang bisa menempel di meja sehingga tidak dilempar anak. Atau berikan dia sendok di kedua tangannya sehingga ketika dia sibuk menggunakan sendok, Anda bisa menyuapinya dengan mudah.
Alihkan perhatiannya dengan mengajaknya ‘bermain’ dengan makanannya, misalnya ajak anak berpura-pura menjadi raksasa yang kelaparan dan butuh makan atau ajak anak menghabiskan makanan untuk tahu ada gambar apa di bagian bawah piringnya. Hal ini sekaligus bisa mengembangkan kemampuan berbahasa anak.
Baca juga: Anak Terlihat Sulit Fokus? Ketahui Rentang Perhatian Balita Sesuai Usia
4. Pilih perlengkapan makan tepat.
Alihkan perhatiannya dengan mengajaknya ‘bermain’ dengan makanannya, misalnya ajak anak berpura-pura menjadi raksasa yang kelaparan dan butuh makan atau ajak anak menghabiskan makanan untuk tahu ada gambar apa di bagian bawah piringnya. Hal ini sekaligus bisa mengembangkan kemampuan berbahasa anak.
Baca juga: Anak Terlihat Sulit Fokus? Ketahui Rentang Perhatian Balita Sesuai Usia
Karena anak suka melempar, hindari menggunakan perlengkapan makan dari pecah belah untuk anak. Namun, tata perlengkapan makan sama seperti ketika Anda makan. Sebab, anak cenderung meniru perilaku Anda bila dia mendapat apa yang serupa dengan Anda. Pilih juga mangkok atau piring dengan yang bisa ditempel ke meja sehingga piringnya tidak bergeser-geser saat dia menyendok. Lengkapi dengan sendok makan yang lucu, misalnya bergambar tokoh kartun kesukaannya agar dia tertarik untuk makan.
Baca juga: Food Neophobia, Bila Anak Takut Mencoba Makanan Baru
5. Kontrol kekacauan.
Baca juga: Food Neophobia, Bila Anak Takut Mencoba Makanan Baru
Bila si kecil mulai memainkan makanannya, seperti melemparnya ke lantai, hentikan kegiatan makan. Bila setiap kali dia mulai memainkan makanannya dan Anda mengambil makanannya, si kecil akan memahami efek tindakannya itu. Namun, jangan ambil makanannya bila nampan high chair-nya penuh dengan makanan yang tercecer karena dia mencoba menyuap makanannya sendiri.
6. Makanan sudah siap.
Pastikan makanan dan perlengkapan makan sudah ada di meja saat Anda mengajak anak makan. Jangan biarkan anak duduk di high chair menunggu makanannya.
7. Puji anak.
Terutama bila dia tidak memainkan makanannya. Beri anak stiker atau stempel tanda dia sudah melakukan sesuatu yang baik. Bentuk penghargaan seperti itu sudah bisa membuat anak senang dan mau melakukannya lagi agar dia bisa mendapat stiker atau stempel lagi. Ingat, Anda juga harus jadi contoh yang baik pada anak.
Baca juga:
7 Makanan Super untuk Tingkatkan Kecerdasan Anak
Anak Susah Makan, Bolehkah Diberi Makanan Kemasan?
3 Kesalahan Orang Tua Yang Membuat Anak Jadi Picky Eater
3 Kategori Balita Ini Berisiko Jadi Picky Eater
Foto: 123RF
Updated: Juni 2022
Baca juga:
7 Makanan Super untuk Tingkatkan Kecerdasan Anak
Anak Susah Makan, Bolehkah Diberi Makanan Kemasan?
3 Kesalahan Orang Tua Yang Membuat Anak Jadi Picky Eater
3 Kategori Balita Ini Berisiko Jadi Picky Eater
Foto: 123RF
Updated: Juni 2022
Topic
#balita #kesehatananak #gizianak