4 Fakta tentang Parenthood Friendship
Banyak hal yang berubah setelah Anda menjadi orang tua, salah satunya adalah pertemanan. Bertemu dan berjalan-jalan dengan teman tak lagi semudah sebelum Anda punya anak. Bahkan, apa yang dulu Anda dan teman prioritaskan di persahabatan juga berubah setelah salah satu di antara Anda atau bahkan Anda berdua punya anak.
Miriam Kirmayer Ph.D., psikolog klinis di Montreal, Kanada, mengatakan bahwa kenyataannya persahabatan memang fluktuaktif. Pertemanan bisa mengalami perubahan besar dan drastis di transisi besar dalam hidup. “Ini tak pernah lebih besar daripada ketika Anda menjadi orang tua,” ujarnya.
Miriam membeberkan fakta-fakta tentang pertemanan di masa Anda menjadi seorang orang tua:
-
Dukungan yang Kita Terima dari Teman Lebih Penting dari Sebelumnya
Menjadi orang tua memang sangat membahagiakan sekaligus melelahkan di suatu waktu. Banyak orang yang mengeluhkan merasa terisolasi setelah punya anak. Ada hari-hari di mana Anda merindukan diri sendiri yang bebas memiliki percakapan dengan orang dewasa.
Di saat seperti ini, memiliki teman yang sangat memberi dukungan dan bisa kapan pun ditelpon untuk mendengarkan keluhan Anda, dimintai informasi, atau saran menjadi sangat berharga. Lebih dari itu, dukungan dari teman berupa pernyataan bahwa menjadi orang tua memang sulit dan berat menjadi sangat bermakna. Mereka yang bisa memberi alasan rasional tentang wajar bila ada kalanya Anda mengalami stres saat mengasuh anak di tengah konstruksi masyarakat tentang orang tua ideal adalah teman yang luar biasa.
-
Tidak Mudah Mempertahankan Persahabatan Lama
Kita mungkin sudah terbiasa juga dengan kisah romantisme tentang persahabatan sejati. Akan tetapi, pada kenyataannya, hal ini susah dicapai. Begitu memiliki anak, kita akan secara praktis membatasi jumlah waktu yang kita habiskan dengan teman-teman kita, jenis aktivitas yang dapat kita lakukan bersama, atau topik yang dibahas dalam percakapan biasa.
Sebab, sebagai seorang ibu, Anda tahu betul bahwa meninggalkan rumah adalah hal yang merepotkan. Tugas Anda sungguh banyak! Dan tentu saja, sangat mudah untuk meyakinkan diri Anda sendiri untuk tidak membuang waktu menemui orang lain di luar.
Nah, di tengah keterbatasan waktu dan jarak, kita mungkin juga mulai merasa bahwa kita kurang memiliki kesamaan dengan teman-teman kita yang lama, terlebih ketika mereka berada di tahap kehidupan yang berbeda, misalnya belum menikah, sedang berjuang untuk punya anak, atau sedang serius di karier.
-
Banyak yang Akhirnya Mencari Teman Baru
Ketika tidak semua teman lama Anda bisa memahami kondisi Anda lantaran berada di tahap kehidupan yang berbeda (seperti yang sudah disebutkan sebelumnya), maka pada titik tertentu Anda akan merasa ingin bercabang untuk mencari teman baru. Untuk melakukannya memang tak mudah. Akan tetapi, berinteraksi dengan orang lain yang sudah menjadi orang tua bisa sangat bermanfaat karena mereka juga memiliki fokus dan pengalaman hidup serupa.
-
Anak-anak Belajar dari Persahabatan Kita
Sekalipun mempertahankan relasi dengan teman menjadi hal yang sulit dilakukan saat sudah menjadi orang tua, akan tetapi, hal ini tetap penting dilakukan. Berinvestasi ke persahabatan dapat memberikan contoh yang baik pada anak-anak tentang keterampilan sosial yang penting seperti terkoneksi, empati, menyelesaikan konflik, dan memberi dukungan.
Di samping itu, menurut Miriam, pertemanan setelah punya anak juga menjadi pesan penting bagi anak-anak kita bahwa memprioritaskan kebutuhan kita akan hubungan sosial adalah bagian penting dari self-love.
Baca juga:
3 Perangkap Parenting Paling Umum
Pentingnya Pertemanan Para Ibu
6 Alasan Anda Perlu Ikut Komunitas Para Ibu
Banyak Komunitas Untuk Ibu. Pilih Yang Mana?
LELA LATIFA
FOTO: FREEPIK