Pilek dan Flu Bikin Anak Alami Infeksi Telinga?






 

Infeksi telinga merupakan salah satu penyakit yang umum dialami bayi usia empat hingga enam bulan. Infeksi ini menyerang telinga bagian tengah (daerah sekitar gendang telinga), dan biasanya dimulai dengan infeksi virus pada saluran pernapasan atas, seperti pilek, flu, atau radang tenggorokan. Namun, bukan virus ini yang menjadi penyebab infeksi telinga.

“Saat flu, radang tenggorokan atau pilek, rongga telinga tengah meradang dan mengalami penumpukan cairan di balik gendang telinganya. Penumpukan cairan inilah yang jadi tempat bakteri tumbuh subur, hingga terjadi infeksi,” ujar Benjamin White, M.D, dokter ahli THT spesialis anak di Atlanta, AS. Gangguan ini, menurut Benjamin, cukup umum dan wajar dialami anak hingga dua sampai tiga kali setahun. Asalkan tidak ada penumpukan cairan antara infeksi pertama dan yang berikutnya. Itu sebabnya dokter spesialis anak selalu memeriksa telinga pada pemeriksaan rutin. 
 
Infeksi telinga juga dapat berhubungan dengan penyumbatan atau pembengkakan pada saluran sempit yang menghubungkan telinga tengah menuju hidung yang disebut eustachian tube. Cairan terperangkap di tengah telinga ketika eustachian tube tersumbat saat mengalami pilek. Karena, eustachian tube pada anak-anak lebih sempit dan pendek dari orang dewasa, sehingga lebih mudah mengalami infeksi telinga. Selain itu, anak-anak juga belum memiliki perkembangan sistem imun secara lengkap.

Oleh karena itu, menurut Michael Poole, M.D, profesor THT spesialis anak dari Universitas Kedokteran Texas, Houston, AS, bila Anda dapat mencegah anak terkena pilek atau flu, setidaknya Anda bisa menghindarkan anak dari gangguan atau infeksi telinga. Memang, membuat anak 100% bebas pilek dan flu rasanya mustahil, meski demikian, Anda tetap bisa mencegah ia tertular pilek dan flu dengan melakukan beberapa hal berikut ini:

1. Memastikan anak tidak berbagi mainan yang sudah dimasukkan ke mulut.
2. Jauhkan dari anak lain yang sedang mengalami radang tenggorokan, pilek, atau flu.
3. Biasakan anak (juga pengasuhnya) mencuci tangan sesering mungkin.
4. Pastikan anak minum banyak cairan dan memiliki waktu beristirahat yang cukup.

Jika anak terlanjur mengalami infeksi telinga, segera bawa ia berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pertolongan yang tepat, agar tidak terus terjadi, dan berpotensi menyebabkan ia mengalami keterlambatan bicara, bahkan kehilangan pendengaran. Ini yang biasanya akan dilakukan oleh dokter:

Tunggu  lihat
Sekitar 70% kasus infeksi telinga sembuh dengan sendirinya. Itu sebab dokter akan memilih menunggu dan melihat dulu, sebelum memberikan antibiotik. Infeksi telinga yang umumnya dapat sembuh sendiri adalah infeksi yang hanya dialami pada satu telinga saja dan tidak mengeluarkan cairan dari telinga. Bila cairan sampai mengalir, itu tanda gendang telinga sudah mengalami kebocoran dan butuh penanganan serius.
 
Obat tetes
Obat tetes telinga dapat diberikan untuk mengurangi rasa sakit bila tidak ada kebocoran gendang telinga.
 
Antibiotika
Rasa sakit dan demam biasanya berkurang setelah 24 jam dan berangsur-angsur berlalu setelah 72 jam. Sementara semua keluhan biasanya akan hilang dalam waktu satu minggu. Namun, bila dokter memberikan anak antibiotika untuk mengatasi masalah infeksi telinganya, anak tetap harus menghabiskannya.

Baca Juga:
-Infeksi Telinga Tengah pada Anak

 





Follow Us

angket

Most Popular

Instagram Newsfeed

@parentingindonesia