Komunitas Kuman
Bayi akan melalui masa gemar mengisap tangan dan ingin mengecap apapun yang menarik perhatian dengan mulutnya. Ini merupakan salah satu caranya mengenali lingkungan sekitar. Berbahaya jadinya jika seusai menyentuh permukaan benda yang ternyata dihinggapi kuman, ia mengusek-usek hidung atau bahkan memasukkan tangan ke mulutnya. Kuman itu akan masuk ke dalam tubuhnya yang masi rentan. Inilah tempat berkumpulnya kuman yang perlu selalu Anda bersihkan.
1. High Chair
Tempat ini merupakan tempat kuman dan mikroba yang berasal dari makanan tumpah juga kotoran dari mainan. Bila tak selalu dibersihkan, bayi Anda berisiko mengalami sakit perut dan diare.
Lakukan: Biasakan untuk selalu membersihkan high chair dengan menyemprotkan cairan disinfektan, lalu gosok dengan tisu atau lap bersih, kemudian keringkan.
2. Botol
Susu yang tersisa atau menempel pada botol sangat baik bagi pertumbuhan bakteri. Apalagi bila sisa susu itu telah mengendap cukup lama. Agar semua kuman terbunuh, botol susu bayi harus disterilkan dengan cara yang benar.
Lakukan: Caranya, cucilah botol dengan cairan pembersih sehabis digunakan. Lalu, rendam dengan air hangat selama 10 menit. Lalu angkat, tiriskan dan keringkan dengan lap bersih. Jangan merebusnya, karena akan membuat botol memuai dan kualitasnya menurun, selain itu kandungan senyawa kimia (bisfenol) saat perebusan akan memicu munculnya endocrine disrupter yang bisa berdampak pada gangguan hormonal buah hati Anda.
3. Lantai rumah, playmat
Lantai yang selalu bersih tak hanya nyaman, tapi juga menjauhkan bayi dan Anda sekeluarga dari risiko tercemar kuman. Terlebih lagi bila buah hati Anda sudah mulai belajar merangkak, maka kebersihan lantai pun patut dijaga kebersihannya.
Lakukan: segera bersihkan lantai bila terkontaminasi kotoran seperti muntah, urin dan pup. Bila menggunakan playmat sebagai alas, bersihkan dengan air hangat dan cairan antiseptik atau deterjen ramah lingkungan, lalu gosok secara halus agar tak merusak bahan playmat. Kemudian lap dengan kain kering yang bersih dan jemur. Saat hendak digunakan, pastikan seluruh bagian playmat telah kering.
4. Bathtub dan mainan mandi
Kuman dan sisa air yang terdapat pada bathtub berpotensi menimbulkan penyakit, salah satu bakteri yang ditinggalkannya adalah Staphylococcus. Sedangkan mainan mandi, terutama yang bisa menyemprotkan air menjadi salah satu tempat yang disukai bakteri, karena kondisinya yang selalu basah atau lembap.
Lakukan: bersihkan bathtub dengan cairan pembersih atau krim pemutih secara berkala, lalu keringkan dengan handuk khusus untuk area tersebut. Bersihkan juga mainan mandi setiap minggu, dan ganti setiap 6 bulan.
5. Sofa dan karpet
Kedua benda ini adalah area yang mengasyikan bagi debu dan tungau. Bila kebersihannya kurang diperhatikan, maka si kecil akan rentan tercemar penyakit kulit, infeksi dan masalah pernafasan.
Lakukan: bersihkan sofa dan karpet secara berkala, yaitu dengan dry cleaning atau vacuum cleaner setiap seminggu sekali. Cuci karpet maksimal sebulan sekali, namun bila terkontaminasi oleh muntah, urin atau kotoran bayi, maka karpet harus segera dicuci. Jangan biarkan sepatu atau sandal dari luar rumah menginjak karpet!
6. Alas ganti popok
Saat menggantikan popok merupakan situasi yang ideal bagi kuman menyebar ke bayi Anda. Saat mengganti sebaiknya pastikan alasnya tidak kotor atau rusak, dan alasi lagi dengan tisu.
Lakukan: Lap permukaannya dengan cairan pembersih dan antiseptik agar kuman mati.
1. High Chair
Tempat ini merupakan tempat kuman dan mikroba yang berasal dari makanan tumpah juga kotoran dari mainan. Bila tak selalu dibersihkan, bayi Anda berisiko mengalami sakit perut dan diare.
Lakukan: Biasakan untuk selalu membersihkan high chair dengan menyemprotkan cairan disinfektan, lalu gosok dengan tisu atau lap bersih, kemudian keringkan.
2. Botol
Susu yang tersisa atau menempel pada botol sangat baik bagi pertumbuhan bakteri. Apalagi bila sisa susu itu telah mengendap cukup lama. Agar semua kuman terbunuh, botol susu bayi harus disterilkan dengan cara yang benar.
Lakukan: Caranya, cucilah botol dengan cairan pembersih sehabis digunakan. Lalu, rendam dengan air hangat selama 10 menit. Lalu angkat, tiriskan dan keringkan dengan lap bersih. Jangan merebusnya, karena akan membuat botol memuai dan kualitasnya menurun, selain itu kandungan senyawa kimia (bisfenol) saat perebusan akan memicu munculnya endocrine disrupter yang bisa berdampak pada gangguan hormonal buah hati Anda.
3. Lantai rumah, playmat
Lantai yang selalu bersih tak hanya nyaman, tapi juga menjauhkan bayi dan Anda sekeluarga dari risiko tercemar kuman. Terlebih lagi bila buah hati Anda sudah mulai belajar merangkak, maka kebersihan lantai pun patut dijaga kebersihannya.
Lakukan: segera bersihkan lantai bila terkontaminasi kotoran seperti muntah, urin dan pup. Bila menggunakan playmat sebagai alas, bersihkan dengan air hangat dan cairan antiseptik atau deterjen ramah lingkungan, lalu gosok secara halus agar tak merusak bahan playmat. Kemudian lap dengan kain kering yang bersih dan jemur. Saat hendak digunakan, pastikan seluruh bagian playmat telah kering.
4. Bathtub dan mainan mandi
Kuman dan sisa air yang terdapat pada bathtub berpotensi menimbulkan penyakit, salah satu bakteri yang ditinggalkannya adalah Staphylococcus. Sedangkan mainan mandi, terutama yang bisa menyemprotkan air menjadi salah satu tempat yang disukai bakteri, karena kondisinya yang selalu basah atau lembap.
Lakukan: bersihkan bathtub dengan cairan pembersih atau krim pemutih secara berkala, lalu keringkan dengan handuk khusus untuk area tersebut. Bersihkan juga mainan mandi setiap minggu, dan ganti setiap 6 bulan.
5. Sofa dan karpet
Kedua benda ini adalah area yang mengasyikan bagi debu dan tungau. Bila kebersihannya kurang diperhatikan, maka si kecil akan rentan tercemar penyakit kulit, infeksi dan masalah pernafasan.
Lakukan: bersihkan sofa dan karpet secara berkala, yaitu dengan dry cleaning atau vacuum cleaner setiap seminggu sekali. Cuci karpet maksimal sebulan sekali, namun bila terkontaminasi oleh muntah, urin atau kotoran bayi, maka karpet harus segera dicuci. Jangan biarkan sepatu atau sandal dari luar rumah menginjak karpet!
6. Alas ganti popok
Saat menggantikan popok merupakan situasi yang ideal bagi kuman menyebar ke bayi Anda. Saat mengganti sebaiknya pastikan alasnya tidak kotor atau rusak, dan alasi lagi dengan tisu.
Lakukan: Lap permukaannya dengan cairan pembersih dan antiseptik agar kuman mati.