Agar Anak Tidak Gampang Sakit, Tingkatkan Kekebalan Tubuhnya dengan 6 Kebiasaan Ini
Yuk, biasakan anak melakukan 6 hal ini, yang dapat membangun kekebalan tubuhnya agar anak tidak mudah sakit.
1. Tidur Cukup dan Berkualitas
Anak memang perlu melakukan kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya, namun ia juga butuh istirahat. Pastikan jam tidur anak cukup dan berkualitas, artinya ia bisa tidur nyenyak tanpa perlu sering terbangun. Menurut Dr. Lim Kwang Hsien, dokter anak dari Kinder Clinic-Mount Alvernia Medical Centre, AS, kurang tidur pada anak dapat mengakibatkan produksi protein sitokin yang memelihara kekebalan tubuh menurun.
LAKUKAN: Pantau jam tidur anak. Anak usia 3 – 6 tahun tidur 10 hingga 12 jam per hari. Anak lebih besar tidur 9 jam per hari.
2. Bantu Anak Mengelola stres
Lagi-lagi dr. Lim berpendapat bahwa anak yang stres dapat mengganggu pola tidur dan makannya. Hal ini akan berdampak pada menurunkan kemampuan respons kekebalan tubuhnya. Anak-anak usia prasekolah, umumnya stres saat akan masuk PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) atau bermasalah dengan teman.
Sumber stres anak-anak lebih besar juga bisa dari teman dan masalah sekolah. Di masa pandemi COVID-19 ini, anak-anak makin rentan mengalami stres karena lelah sekolah daring dan terbatas ruang gerak mereka.
LAKUKAN: Bantu anak mengatur beban yang membuat ia stres, dengan cara:
- Kurangi aktivitas di luar urusan sekolah, seperti les-les yang menjemukan atau sebenarnya anak tidak tertarik.
- Bantu agar anak nyaman dan berani bicara pada Anda. Mulai dengan Anda bercerita terlebih dahulu.
- Biarkan anak menjadi dirinya sendiri.
- Ajarkan kepada anak cara menyelesaikan masalahnya sendiri.
3. Ajak Olahraga
Olahraga rutin dapat meningkatkan jumlah sel-sel pembunuh alami atau T-sel. “Anak-anak yang aktif setiap hari juga mendapatkan manfaat seperti orang berolahraga rutin,” ungkap Ranjit Chandra, MD., dokter spesialis kesehatan dan imunitas anak dari Memorial University of Newfoundland, Kanada. Sayangnya, jika telanjur lekat dengan gadget, anak-anak menjadi kurang aktif.
LAKUKAN:
- Jadilah orang tua yang rajin olahraga/aktif agar anak meniru Anda.
- Kurangi screen time anak atau waktu terpapar teknologi berlayar. Saat ini memang screen time anak menjadi lebih banyak, untuk keperluan sekolah dan beraktivitas (les menari, les musik, dan lain-lain)
- Jadwalkan aktivitas outdoor bersama keluarga secara rutin. Selama masa pandemi memang ini bisa menjadi kendala, namun bukan berarti anak tidak bisa keluar rumah sama sekali. Ajak anak bermain di halaman rumah. Jika ingin mengajak jalan-jalan atau naik sepeda di sekitar taman dekat rumah, pastikan taat protokol kesehatan ketat, seperti memakai masker, jaga jarak, jauhi kerumunan, dan rajin cuci tangan (bawa hand sanitizer, ya).
Kebersihan tubuh, pakaian, makanan atau minuman, dan lingkungan anak perlu menjadi perhatian Anda. Pasalnya, kuman ada di mana-mana, tanpa pandang bulu. Untuk anak-anak lebih kecil yang senang eksplorasi, tentu ia memiliki risiko yang tinggi untuk terpapar kuman. Namun, bukan berarti Anda ‘memenjarakan’ anak di kamar tidurnya saja demi mengurangi paparan kuman.
LAKUKAN:
- Biasakan anak mandi 2 kali sehari dan mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.
- Biasakan anak ganti pakaian bersih minimal 2 kali sehari.
- Ajak anak membantu Anda ketika sedang mencuci pakaian, piring, atau mobil, agar terbiasa dengan kebersihan.
5. Berikan Vaksinasi
Penyakit tak harus ditangkal setelah terinfeksi, ada yang bisa dicegah dengan vaksin. “Vaksin adalah imitasi dari infeksi yang menyebabkan tubuh membuat kekebalan spesifik terhadap penyakit. Setelah divaksinasi, anak tidak mengalami sakit karena infeksi segera ditangkal kekebalan tubuhnya,” ungkap Dr. Chu Hui Ping, dokter spesialis obat dan kesehatan anak dari Raffles Children Centre, Singapura.
LAKUKAN: Berikan vaksin yang sudah diwajibkan, yaitu polio, BCG, dan DTP. Akan lebih baik, jika si kecil diberikan vaksin-vaksin tambahan. Jangan lupa sesuaikan dengan usia anak. Untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas, jangan lupa berikan vaksinasi COVID-19.
6. Makan Makanan Pendongkrak Imunitas
Asupan tinggi vitamin A, C, E, D, Zinc, dan Omega-3 dapat meningkatkan sel darah putih dan T-sel pelawan penyakit. Dapatkan vitamin dari seumber-sumber berikut:
- Vitamin A dari wortel, melon, bayam, dan ubi.
- Vitamin C dari buah beri-berian, jeruk, brokoli.
- Vitamin E dari sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
- Vitamin D dari ikan, susu, dan paparan sinar matahari pukul 10 hingga 2 siang.
- Zinc dari daging sapi, daging unggas, dan kacang-kacangan; sedangkan omega 3 dari ikan laut, yoghurt, dan biji-bijian.
Baca juga: Vitamin untuk anak prasekolah
Updated: 2021
Topic
#usiasekolah #anakaktif #nutrisianakaktif #kekebalantubuh