Menjawab Rasa Ingin Tahu Anak
Anak seringkali bertanya terus menerus? Itu berarti rasa ingin tahu anak memang semakin besar, Ma. Jadi, jangan enggan menjawab apa pun yang ditanyakannya. Justru rasa ingin tahu yang besar itu sepatutnya Anda dukung.
Biasanya, anak bertanya karena beberapa alasan: Ia ingin tahu jawabannya, ingin menarik perhatian Anda, ingin memperoleh jawaban berbeda karena pertanyaan itu mungkin pernah ia tanyakan sebelumnya pada orang lain, atau karena alasan lain.
Demi alasan apa pun, hargailah pertanyaannya. Jika ia merasa pertanyaannya terlalu sering tak dianggap, Anda akan membuat dia lebih senang menyimpan pertanyaan alias pasif. Tapi, bagaimana caranya menjawab pertanyaannya yang nyaris selalu kritis itu?
-Cobalah memastikan apa yang sebetulnya ia tanyakan. Kalau ia bertanya apakah Anda membawa oleh-oleh makanan sepulang kantor, Anda boleh ‘curiga’ bahwa ia sudah lapar lagi. “Apakah sebetulnya kamu ingin bertanya pukul berapa kita akan makan malam?”
-Perbaiki informasi yang keliru. Setelah ia selesai bertanya atau berkomentar tanpa Anda sela, koreksi informasi salah yang ia terima secara hati-hati, tanpa nada menghakimi. “Dunia anak adalah dunia bermain dan belajar. Anak-anak di bawah umur belum boleh bekerja. Kalau pun mereka bekerja, itu karena terpaksa atau akibat terdesak oleh keadaan.”
-Beri penjelasan sedikit demi sedikit. Seperti tetesan air, berikan jawaban secukupnya setiap kali ia bertanya. Anak menyerap dan memproses informasi secara bertahap sesuai usia, kecerdasan, dan pengalamannya. Jangan memusingkan dia dengan penjelasan panjang lebar. Bisa-bisa, justru tidak satu pun penjelasan Anda yang dimengertinya.
-Berikan jawaban yang tepat. Tentu saja, Anda bukan orang yang tahu segalanya. Katakan terus terang bila Anda tidak tahu jawaban atas pertanyaannya. Lebih baik Anda mengakui secara jujur, daripada memberi jawaban yang salah, bukan?
-Kunci lain yang tak kalah penting adalah: Bersikap sabar! Jadi, kalaupun ia terus menerus mencecar Anda dengan aneka pertanyaan atau mungkin dengan pertanyaan-pertanyaan yang sama, jangan jadi kesal ya, Ma!