Mengabaikan Rengekan Anak, Bolehkah?
Perilaku buruk anak-anak terutama di saat Anda terdesak atau saat sedang terburu-buru bisa membawa Anda kepada dua hal: pertama, Anda mungkin marah, kedua, Anda bisa jadi malah langsung melunak dan menuruti permintaan mereka agar keributan segera usai.
Lindsay Gerber, PsyD, psikolog klinis di Child Mind Institute, New York, AS, menengarai bahwa dua hal tersebut tidak lah baik dalam merespons rengekan dan amukan anak. Sebab, menurutnya keduanya bisa menjadi bumerang bagi orang tua.
Gerber mengatakan bahwa ketika anak merengek untuk perilaku yang tidak baik, cara yang terbaik adalah dengan mengabaikan perilaku tersebut, lalu berikan perhatian tersebut saat berhenti. Tindakan ini disebut dengan “pengabaian aktif”.
Gerber menjelaskan bahwa dengan Anda mengabaikan suatu perilaku pada saat itu, bukan berarti Anda tidak bisa mengatasinya. “Saat Anda melihat perilaku yang ingin Anda hilangkan, sebenarnya bukan waktunya untuk berinteraksi dengan anak,” ujar Gerber. "Itu adalah waktu untuk menarik napas dalam-dalam, menyadarinya, mungkin dengan lembut mencoba mengalihkan mereka ke hal lain atau secara aktif mengabaikannya,” imbuhnya.
Seperti apa yang dimaksud mengabaikan mereka? Yakni membiarkan mereka sampai tenang dengan tetap menjaga mereka. Atau, mengalihkan perhatian mereka yang dapat berupa apa saja, mulai dari menanyakan apakah mereka ingin makanan ringan hingga menunjukkan sesuatu yang menyenangkan yang akan datang di kalender keluarga. Nanti, ketika keadaan sudah tenang, Anda dapat berputar kembali untuk membicarakan sumber rengekannya dan perilaku negatifnya tadi. Inilah yang dimaksud dengan “pengabaian aktif” untuk kemudian diberi perhatian positif.
“Anda mengirimkan pesan bahwa bertingkah laku (negatif) bukanlah cara bagi mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan,” ujar Gerber. Akan tetapi, ia mengingatkan agar Anda memperkuat pesan ini setelah Anda melihat mereka menenangkan diri atau mematuhi instruksi. “Anda memberi mereka perhatian Anda,” ingatnya.
Setelah Diabaikan, Harus Bagaimana?
Gerber mengatakan bahwa para ahli telah menemukan bahwa memberikan perhatian positif daripada negatif jauh lebih efektif dalam mengubah perilaku. Penelitian menunjukkan bahwa pujian atas perilaku yang Anda harapkan dari anak-anak lebih banyak hasil daripada mengatakan hal-hal yang Anda ingin mereka hentikan.
Perhatian positif adalah memusatkan perhatian Anda pada hal-hal positif, bukan negatif. Misal, ketika anak Anda berhasil berhenti merengek minta pulang saat Anda benar-benar harus menyelesaikan bertemu dengan seseorang, Anda bisa memujinya dengan. “Kamu bisa sabar menunggu Mama dan mengatasi kebosananmu. Mama bangga, deh. Terima kasih, ya.”
Kalimat positif yang deskriptif seperti itu akan lebih efektif ketimbang ketika Anda hanya mengatakan “good job!”. “Tidak peduli usia mereka, memberi tahu anak-anak bahwa Anda menghargai perilakunya akan membuat mereka merasa baik, dan ketika mereka tahu persis apa yang dipuji, mereka akan lebih cenderung melakukannya lagi di masa depan,” ujar Gerber. Anda bisa memberikan perhatian positif dengan pujian verbal, pelukan, ciuman, tos atau penghargaan.
Baca juga:
Bila Anak Merengek Minta Sesuatu
Jurus Ampuh Stop Rengekan Anak
Tenangkan Tantrum Si Kecil dengan 7 Kalimat Ini
Jangan Langsung Redakan Anak Tantrum. Ini Alasannya!
(LELA LATIFA)
FOTO: FREEPIK