Manfaat Anak Bermain Peran
Anak mana yang tidak suka bermain? Setiap anak menganggap tak ada yang lebih menyenangkan daripada bermain. Salah satu permainan yang disukai anak-anak dan mungkin pernah juga Anda alami saat kecil dulu, adalah bermain peran atau bermain ‘pura-pura’.
Saat bermain peran, anak-anak seakan masuk ke dalam dunianya sendiri, yang penuh keajaiban, dan petualangan seperti yang dialami oleh karakter favoritnya di TV. Dan tak jarang kita, para orang tua, diajak ikut masuk ke dalamnya.
Jika anak mengajak bermain peran, jangan buru-buru merasa malas dan menolaknya, Ma. Sebab, menurut banyak ahli, bermain peran bukanlah permainan tanpa makna, namun justru penting bagi perkembangan emosional, mental, intelektual, bahkan fisik anak. Nah, di bawah ini ada beberapa manfaat dari bermain peran yang perlu diketahui:
1. Membangun kepercayaan diri
Dengan berpura-pura menjadi apapun yang anak inginkan, misalnya putri atau superhero, dapat membuat anak dapat “merasakan” sensasi menjadi karakter-karakter tadi sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dirinya.
2. Mengembangkan kemampuan bahasa
Saat bermain peran, anak pastinya akan berbicara seperti karakter atau orang yang diperankannya. Hal ini dapat memperluas kosakata anak dan melatihnya berpidato. Sering mengulangi dialog yang biasa ia dengar dari sebuah adegan dapat membuat anak lebih percaya diri dalam berkomunikasi dan mengekspresikan diri.
3. Meningkatkan kreativitas dan akal
Saat bermain peran, kreativitas anak akan terbawa keluar, sehingga anak menjadi banyak akal saat mencoba membangun dunia impiannya. Misalnya, kardus-kardus dibuat menjadi istana, bayangan-bayangan dari jari-jarinya yang bermain menjadi bentuk hewan, dan sebagainya.
4. Membuka kesempatan untuk memecahkan masalah
Pada situasi tertentu saat bermain peran, pikiran anak akan terlatih untuk menemukan solusi jika ada masalah terjadi. Misalnya, ketika boneka bayinya ditidurkan, anak akan menyadari bahwa bayi butuh selimut untuk tetap hangat. Denga memecahkan msalah saat bermain dapat membantu membangun kepercayaan diri anak saat nantinya harus mengatasi masalah di kehidupan nyata.
5. Membangun kemampuan sosial dan empati
Dalam bermain peran, anak sedang menempatkan dirinya dalam pengalaman menjadi orang lain. Menghidupkan kembali sebuah adegan bisa membantu dia menghargai perasaan orang lain sehingga dapat membantunya mengembangkan empati. Selain itu, karena bermain peran lebih menyenangkan dilakukan bersama teman, anak dapat belajar berkomunikasi, bergiliran, dan berbagi peralatan atau mainan bersama temannya.
6. Memberi mereka pandangan positif
Anak-anak memiliki imajinasi yang tidak terbatas. Bermain peran dapat membantu anak bermimpi dan berusaha mencapai mimpi dan cita-citanya.