Kesalahan Ajak Anak Makan Sambil Jalan-jalan
Menurut Ahli, membangun kebiasaan makan yang baik harus dilakukan sejak dini. Saat bayi mulai makan makanan padat atau pendamping ASI, ia sebaiknya duduk di highchair, booster seat, atau didudukkan di suatu tempat hingga selesai makan. “Anak harus menghargai makanan dan menghargai kegiatan makan sebagai suatu aktivitas,” kata dr. Ariani Dewi Widodo, SpA, dokter spesialis anak dari Tania Kids’ Center. Kebiasaan ini sebaiknya terus dilakukan. Pada usia 3 sampai 4 tahun, anak juga disarankan duduk di meja makan bersama keluarga saat makan tiba.
Anak sebaiknya tidak dibiasakan makan sambil berjalan-jalan, bermain-main atau menonton televisi. Kebiasaan tersebut bisa membuat anak tersedak, muntah, mengemut makanan (karena lebih tertarik pada mainan atau tontonannya), makan berlebihan, dan kebiasaan makan buruk lainnya. Kebiasaan makan yang baik sejak kecil bisa menurunkan risiko masalah pola makan saat ia dewasa.
Namun, sebagian besar mama pasti pernah mengeluhkan soal kesulitan memberi makan anak. Demikian juga dengan Annisa (28). Saat si kecil Keira baru berusia enam bulan dan memulai makanan padat pertamanya, Annisa tidak kesulitan mendudukkan anaknya di highchair dan memberinya makan. Namun begitu menginjak usia sembilan bulan, Keira mulai menolak duduk di highchair. Karena anaknya yang sulit diajak makan jika menggunakan highchair, akhirnya Annisa memutuskan untuk menggendong Keira sambil menyuapinya. Kebiasaan ini terus terbawa hingga Keira kini berusia dua tahun.
Kesalahan yang sering dilakukan orang tua adalah dengan cepat menuruti permintaan anak tanpa berusaha melakukan berbagai cara untuk membujuknya terlebih dahulu. Anak ingin makan sambil berjalan-jalan di taman, bermain-main, atau menonton televisi, karena ia tahu bahwa kegiatan-kegiatan tersebut menyenangkan untuk dilakukan. Ingin si kecil bisa senang makan di kursi? Coba, deh, buat waktu makannya di kursi makan jadi menyenangkan juga.
Pada awalnya, Anda bisa memberikan makanan yang paling disukainya terlebih dahulu. Dengan demikian ia mengasosiasikan duduk di kursi makan sebagai kegiatan yang menyenangkan karena ia akan mendapatkan makanan yang disenanginya. Kemudian perlahan-lahan, hidangkan beberapa jenis makanan lain. Anak pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang kuat. Ia akan mencobanya karena rasa ingin tahu. Berikan ia sendok dan biarkan ia juga mencoba makan sendiri. Berantakan? Itu sudah pasti. Tapi makan sendiri membuatnya bisa bereksplorasi seperti yang ia inginkan dari ‘jalan-jalan di taman’.
“Temani anak Anda makan. Suapi, atau kalau anak Anda sudah bisa makan sendiri, makanlah bersama-sama,” kata dr. Ariani. Anda juga bisa mencoba menyuapinya sambil bercerita, mendongeng, bernyanyi sambil memutar-mutar sendok seakan-akan itu adalah pesawat terbang yang ingin masuk ke mulutnya. Intinya, lakukan sekreatif mungkin dan coba beberapa cara bergantian setiap hari.
Anak sebaiknya tidak dibiasakan makan sambil berjalan-jalan, bermain-main atau menonton televisi. Kebiasaan tersebut bisa membuat anak tersedak, muntah, mengemut makanan (karena lebih tertarik pada mainan atau tontonannya), makan berlebihan, dan kebiasaan makan buruk lainnya. Kebiasaan makan yang baik sejak kecil bisa menurunkan risiko masalah pola makan saat ia dewasa.
Namun, sebagian besar mama pasti pernah mengeluhkan soal kesulitan memberi makan anak. Demikian juga dengan Annisa (28). Saat si kecil Keira baru berusia enam bulan dan memulai makanan padat pertamanya, Annisa tidak kesulitan mendudukkan anaknya di highchair dan memberinya makan. Namun begitu menginjak usia sembilan bulan, Keira mulai menolak duduk di highchair. Karena anaknya yang sulit diajak makan jika menggunakan highchair, akhirnya Annisa memutuskan untuk menggendong Keira sambil menyuapinya. Kebiasaan ini terus terbawa hingga Keira kini berusia dua tahun.
Kesalahan yang sering dilakukan orang tua adalah dengan cepat menuruti permintaan anak tanpa berusaha melakukan berbagai cara untuk membujuknya terlebih dahulu. Anak ingin makan sambil berjalan-jalan di taman, bermain-main, atau menonton televisi, karena ia tahu bahwa kegiatan-kegiatan tersebut menyenangkan untuk dilakukan. Ingin si kecil bisa senang makan di kursi? Coba, deh, buat waktu makannya di kursi makan jadi menyenangkan juga.
Pada awalnya, Anda bisa memberikan makanan yang paling disukainya terlebih dahulu. Dengan demikian ia mengasosiasikan duduk di kursi makan sebagai kegiatan yang menyenangkan karena ia akan mendapatkan makanan yang disenanginya. Kemudian perlahan-lahan, hidangkan beberapa jenis makanan lain. Anak pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang kuat. Ia akan mencobanya karena rasa ingin tahu. Berikan ia sendok dan biarkan ia juga mencoba makan sendiri. Berantakan? Itu sudah pasti. Tapi makan sendiri membuatnya bisa bereksplorasi seperti yang ia inginkan dari ‘jalan-jalan di taman’.
“Temani anak Anda makan. Suapi, atau kalau anak Anda sudah bisa makan sendiri, makanlah bersama-sama,” kata dr. Ariani. Anda juga bisa mencoba menyuapinya sambil bercerita, mendongeng, bernyanyi sambil memutar-mutar sendok seakan-akan itu adalah pesawat terbang yang ingin masuk ke mulutnya. Intinya, lakukan sekreatif mungkin dan coba beberapa cara bergantian setiap hari.