Jika Anak Senang Interupsi
Anda sedang menyapa seorang teman saat berpapasan di mal, namun tiba-tiba anak Anda menarik-narik tangan Anda dan berkata: “Ma, aku mau beli robot yang di sana itu. Ayo cepetaaannn…” bahkan sebelum Anda sempat menyelesaikan kalimat Anda. Bukankah itu perbuatan yang tidak sopan?
Menurut Bobbi Rosenquest, Ph.D., asisten profesor pendidikan di Wheelock College Boston, si prasekolah tidak mengerti sudut pandang orang lain. Artinya ia tidak mengerti apa itu menginterupsi dan apakah boleh ia melakukannya.
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu anak menghilangkan kebiasaan menyela pembicaraan:
- Jelaskan keinginan Anda. Jangan berpikir bahwa anak dapat mengerti begitu saja kapan saat yang tepat menyela pembicaraan. Coba katakan padanya: “Mama ngobrol sama Tante Meli dulu, ya, sebentar. Kamu boleh melihat-lihat ke toko mainan itu. Nanti kalau sudah selesai, Mama akan menyusul kamu.”
- Hindari kalimat majemuk. Anak belum mengerti kalimat yang terlalu panjang dan mengandung ‘sebab-akibat’. Daripada berkata: “Kamu bermain sendiri dulu ya, karena Mama harus berbicara dengan Oma,” lebih baik katakan saja, “Kamu main sendiri dulu. Mama harus berbicara dengan Oma.”
- Carikan aktivitas untuknya. Jika Anda membutuhkan waktu agak lama untuk mengobrol dengan orang lain, buat anak sibuk, misal dengan memberinya krayon dan kertas, mainan, atau buku.
- Limpahi ia dengan perhatian yang tak terbagi. Anak perlu tahu kapan Anda adalah miliknya sepenuhnya, dan kapan Anda membutuhkan waktu untuk mengerjakan hal lain tanpa diganggu olehnya. Jika ia terus menerus mengganggu pembicaraan Anda dengan papa, misalnya, Anda bisa berkata, “Sekarang Mama temani kamu main mobil-mobilan, ya. Tapi nanti saat kamu nonton DVD, Mama mau ngobrol sebentar sama Papa.”
- Beri contoh bagaimana menjadi pendengar yang baik. Saat makan bersama adalah waktu yang tepat untuk mengajarkannya. Terapkan aturan ‘Satu berbicara, yang lain mendengarkan’. Beri kesempatan yang sama untuk berbicara bagi semua anggota keluarga. Terkadang, anak senang menginterupsi pembicaraan karena itu adalah satu-satunya cara supaya ia didengar.