Saat si kecil jatuh, orang tua biasanya langsung berlari ke arah mereka, menolong, dan spontan berkata, “Nggak apa, kamu baik-baik saja.” Coba dipikirkan lagi, apa yang baik-baik saja dari jatuh? Terluka sekecil apa pun, tetap saja bukan baik-baik saja. Perasaan terkejut anak dengan kecelakaan kecil ini, tetap saja bukan baik-baik saja.
 
Justru, respons seperti, “Nggak apa, kamu baik-baik saja,” ini justru melukai mereka. Anak tidak mendapatkan respons hangat yang ia harapkan muncul dari orang tuanya. Di samping itu, anak akan belajar bahwa lukanya tidak berarti atau ia akan kebingungan menilai kondisinya sendiri.
 
Saat anak jatuh, akuilah perasaan mereka untuk membantu mereka kembali ke keadaan aman secara psikologis. Berikut ini adalah alternatif kalimat yang bisa dikatakan saat anak terluka:
 
Pertanyaan untuk Memvalidasi

• “Apa kamu baik-baik saja?”
• “Aduh…, kelihatannya sakit sekali, ya?”
• “Hmm, lukanya mengerikan, ya, untukmu?”
• “Bagaimana perasaanmu?”
• “Mama terkejut sekali lihat kamu jatuh. Ada yang sakit?”
•  “Ada yang terluka?”
• “Apa kamu merasa malu saat orang-orang melihatmu ketika kamu jatuh?”

• “Mama akan bantu mengobatimu.”
• “Papa menemanimu sampai rasa sakitnya hilang, ya.”
•  “Ohh, kamu berusaha mengambil buku di rak sendiri tapi tidak sampai ya, karena tinggi. Kamu jadi jatuh, deh.”
• “Nggak apa-apa, kok, menangis karena sakit.”
• “Kalau kamu masih merasa sakit, nanti kita lakukan perawatan yang lain, ya.”
• “Syukurlah kamu masih bisa berjalan lagi. Papa tenang.”
• “Kamu aman sekarang.”
• “Rasanya mungkin sakit kalau kamu menekuk lututmu sekarang.”